Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fenomena Coffee Shop Era Gen Z
12 November 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dika Putri Meidiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cofee shop, Kata kafe berasal dari Bahasa Perancis Café yang artinya Kopi. Pada mulanya kopi dijajakan oleh pedagang keliling atau yang akrab disapa “starling” dan di warung-warung makan pinggir jalan namun sekarang kopi sudah masuk di ke dalam gedung hotel atau pun mall dengan berbagai nama. Salah satunya adalah coffee shop yang sekarang banyak kita jumpai tentunya menjual aneka rasa kopi dan makanan ringan ataupun berat. Dengan banyaknya kehadiran coffe shop di era saat ini juga merubah gaya hidup generasi saat ini. Kopi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya bagi mereka yang tinggal di kota yaitu gaya hidup yang berorientasi pada kesenangan, hura-hura dan cenderung berlebihan disebut gaya hidup hedonisme. Gaya hidup ini sangat merugikan tentunya.
ADVERTISEMENT
Namun berbicara gaya hidup tidaklah selalu berarti negatif. Manusia dapat menjalankan suatu pola gaya hidup yang sehat berlandaskan rasio dan logika. Tetapi terkadang gaya hidup yang sehat berlandaskan rasio dan logika. Tetapi terkadang gaya hidup yang dijalani sebagian orang, justru hanya didasarkan pada prinsip kesenangan semata. Gaya hidup membawa warna baru dan dinamika dalam kehidupan.
Manusia selalu mencari cara kreatif dalam hidup dan variasi gaya hidup sebagai salah satu bentuk perwujudan kreativitas ini. Namun, bila gaya hidup tersebut sudah berorientasi pada kesenangan dan hura-hura semata tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan sosial dan menyuburkan nilai nilai negatif dalam kehidupan maka hal ini dapat dikatakan sebagai gaya hidup menyimpang.
ADVERTISEMENT
Di era sekarang, coffee shop bukanlah hal yang baru, banyak dijumpai di berbagai tempat khususnya di kota-kota besar meskipun begitu di beberapa daerah juga sudah banyak dijumpai Coffee Shop dengan tema aesthetic yang tak kalah dengan kota besar sehingga dijadikan sebagai tempat singgah bagi para pelancong. Kini orang pergi ke Coffee shop tidak hanya untuk mencicipi kopi khas coffee shop itu sendiri melainkan untuk sekedar nongkrong atau istilah kerennya “nongki”. Hal itu menarik perhatian pengusaha Coffee Shop agar terus dapat berinovasi dan bersaing agar Coffee Shop nya menjadi tujuan para Gen Z untuk menghabiskan waktu entah untuk mengerjakan tugas, bekerja atau hanya sekedar duduk santai ditemani kopi manisnya.
Dengan boomingnya Coffee Shop banyak Pengusaha berlomba-lomba se-kreatif mungkin membangun Coffee Shop dengan fasilitas yang nyaman, unik dan juga aesthetic tentunya yang terinspirasi dari hasil pengamatan terhadap perilaku orang lain melalui sosial media dan pengamatan secara langsung. Hal ini ditandai dengan makin menjamurnya Coffee Shop di berbagai tempat. Tak sulit menemukan Coffee shop di era saat ini.
ADVERTISEMENT
Para pengusaha kini semakin jeli melihat peluang dan berinovatif tidak hanya mengusung tema minimalis namun juga telah mengusung tema vintage dengan alasan agar para pengunjung tidak bosan dengan konsep minimalis. Hal itu tentunya akan mendatangkan pundi-pundi rupiah bagi sang pemilik (owner) jika tepat dalam pemilihan tema vintage maka akan banyak pengunjung yang datang karena rasa penasaran mengenai konsep vintage yang diusung oleh coffee shop itu sendiri.
Coffe shop ternama pun kerap dibanjiri pengunjung, tak jarang pengunjung mengabadikan momen saat berada di coffee shop guna untuk di posting di media sosial sehingga banyak orang yang melihat postingannya dan tertarik akan datang berkunjung ke tempat yang sama. Tentunya hal itu yang di inginkan banyak pemilik/owner coffee shop. Harga pun bukan menjadi masalah, karena mereka bukan hanya sekedar menjual kopi namun juga menjual suasana yang tentunya berbeda antara coffee shop satu dengan yang lainnya karena masing-maisng coffee shop memiliki cirinya masing-masing. Beberapa coffee shop juga menampilkan penampilan live musik yang tentunya akan semakin menarik minat pengunjung untuk datang berkunjung.
ADVERTISEMENT
Namun disisi lain terkadang para Pengusaha hanya mementingkan cantiknya tata letak Coffe Shop nya untuk menarik perhatian Gen Z tetapi kurang memperhatikan menu yang disediakan sehingga kurang bervariatif, karena menu yang disediakan sudah terlalu pasaran dan itu berakibat kurangnya minat untuk memesan menu dan terkadang mereka hanya memesan segelas kopi dan sepiring kentang goreng.
Tanpa disadari sang owner, hal itu jelas merugikan usahanya, karena mereka “nongki” selama berjam-jam dilengkapi fasilitas wifi namun tidak memesan menu lain yang telah disediakan. Sebagian owner menganggap hal itu biasa saja namun ia lupa bahwa tanpa adanya inovasi menu baru maka pelanggan akan mencari Coffe Shop yang lain yang lebih bervariatif. Sehingga kian lama Coffe Shop akan sepi dan berujung gulung tikar. Hal itu udah banyak terjadi di era saat ini. Maka jadilah owner yang gemar berinovatif dan selalu mengikuti perkembangan zaman agar usahanya terus dapat berjalan sesuai dengan harapan.
ADVERTISEMENT