Konten dari Pengguna

Sampah Plastik : Ancaman Serius bagi Keberlanjutan Lautan

Dika Rizky F
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
11 Desember 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dika Rizky F tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi salah satu contoh dari pencemaran lingkungan sampah di laut (Sumber : Potret Kamera Infinix Hot 10s, oleh : Dika Rizky Firdana, Pelabuhan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 2024).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salah satu contoh dari pencemaran lingkungan sampah di laut (Sumber : Potret Kamera Infinix Hot 10s, oleh : Dika Rizky Firdana, Pelabuhan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 2024).
ADVERTISEMENT
Permasalahan sampah plastik di laut merupakan sebuah masalah yang kerap kali menjadi perbincangan, terutama sampah berbahan dasar plastik, karena tidak mudah untuk terurai secara alami dan membutuhkan waktu yang cukup lama agar terurai. Lingkungan laut pun kian mengalami pencemaran akibat sampah yang berada di pesisir pantai maupun yang sudah berada di laut. Masalah pencemaran sampah di laut ini merupakan masalah yang belum menemukan titik terang dalam penyelesaiannya yang maksimal dan efisien sehingga tidak membutuhkan waktu lama dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi, setiap tahun jumlah sampah plastik di laut Indonesia per tahun berkisar antara 0,48 juta hingga 1,29 juta ton. Pencemaran sampah di laut dapat mengancam hidup organisme laut dan rusaknya kualitas air laut, hal tersebut terjadi akibat rendahnya kesadaran sebagian masyarakat pada pentingnya membuang sampah pada tempat yang seharusnya serta minimnya pengelolaan sampah yang berada di pesisir pantai

Mengapa Sampah Plastik di Laut Harus Menjadi Perhatian Publik ?

Hal ini dikarenakan sampah plastik merupakan salah satu dari sampah lingkungan yag cukup sulit terurai oleh proses alam apalagi sampah plastik juga dapat menyebabkan kelangkaan ikan karena dapat merusak habitat ikan atau rumah bagi berbagai spesies ikan seperti terumbu karang, terumbu karang memerlukan cahaya dari matahari untuk melakukan fotosintesis bila terumbu karang tidak mendapatkan cahaya yang cukup maka terumbu karang tidak akan bisa menjadi rumah bagi berbagai spesies hewan laut karena terumbu karang memerlukan sinar matahari untuk bertahan hidup hal ini dapat mengancam dan merusak struktur dari terumbu karang dan
ADVERTISEMENT
laut merupakan penghasil oksigen terbesar di bumi, lautan menghasilkan sekitar 50% hingga 80% oksigen yang ada di bumi dan sebagian besar oksigen di laut tersebut dihasilkan oleh organisme kecil seperti plankton samudra, alga, prochlorococcus, dan kelp. Pencemaran sampah plastik di laut dapat mengurasi populasi pada organisme kecil tersebut. Hal tersebut dapat memicu kerusakan pada kuliatas air dan berdampak negative pada penghasilan oksigen di laut. Berkurangnya populasi organism tersebut berarti berkurangnya pada oksigen yang mana berkontribusi besar O2 (oksigen) yang dapat berpengaruh pada ketersediaan oksigen di atmosfer dan dapat mengancam kehidupan semua organisme yang memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.
Dampak sampah plastik di laut juga akan ikut terasa pada mata pencaharian nelayan yaitu ikan, karena sampah plastik akan mengendam di dalam tubuh ikan dan juga turut serta dalam membawa racun ke dalam ikan yang akan dikosumsi. hal tersebut dapat berakibat pada kurangnya hasil tangkapan nelayan, misalnya pada peristiwa ikan pari pada tahun 2019 silam, dalam peristiwa itu ikan pari ditemukan mati dengan perut yang penuh dengan sampah dan terdapat botol, beragam sampah plastik, dan bungkus rokok yang ada di dalam perut ikan pari tersebut.
ADVERTISEMENT

Pentingnya Pengelolaan Sampah Laut

Pengelolaan sampah laut harus menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya menangani pencemaran sampah di laut, salah satu hal upaya dapat dilakukan ialah dengan memperkuat kebijakan dan regulasi pada tindakan yang dapat menyebabkan pencemaran sampah di laut. Seperti hal dalam pembuangan sampah di laut dan dalam memperkuat kebijakan tersebut harus diikuti dengan penegakan hukum yang tegas dan perlunya partisipati masyarakat lokal dalam mendukung pengelolaan sampah di laut ini.

Upaya Dalam Menangani Pencemaran Sampah Di Laut

Adapun upaya – upaya yang dapat dilakukan dalam menangani sampah di laut ialah :
1. Mengurangi menggunakan kantong plastik sekali pakai dan beralih pada penggunaan tote bag, karena penggunaan tote bag merupakan sebuah alternatif yang paling baik dalam mengurangi sampah plastik sekali pakai yang sulit terurai.
ADVERTISEMENT
2. Mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya penanganan terhadap sampah plastik dan dampaknya pada lingkungan laut, hal tersebut agar meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah plastik dan dampaknya yang lebih banyak negatif nya.
3. Membangun infrastruktur daur ulang dalam mengelola sampah yang baik dan tepat, adapun sampah plastik di daur ulang kembali menjadi bahan yang dapat digunakan kembali.
Berdasarkan pada data Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), sejak tahun 2018 hingga tahun 2023 telah terjadi pengurangan masuknya sampah plastik di laut dengan total 256.613 ton dari baseline data pencemaran sampah laut tahun 2018. Hal tersebut menunjukkan apa yang dilakukan pemerintah ini merupakan sebuah tindakan tepat dalam mengelola sampah di laut dan seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat agar menimbulkan kesadaran bagi masyarakat terhadap permasalahan sampah di laut tersebut.
ADVERTISEMENT
tindakan yang dilakukan pemerintah tersebut seharusnya diikuti juga oleh masyarakat dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan, oleh karena itu kesadaran tinggi masyarakat atas penanganan sampah merupakan hal yang penting dalam menyelesaikan permasalahan sampah plastik maupun non plastik. Bila hanya pemerintah saja yang bergerak dalam menangani sampah tanpa adanya partisipasi dari masyarakat maka hal yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan ada artinya dalam menurangi pencemaran sampah platik di linkungan laut