Peran dan Posisi Pendidikan Muhammadiyah DIY Jelang Pemilu 2024

DIKDASMENPNFDIY
Informasi terkini dari Majelis Dikdasmen dan PNF D.I. Yogyakarta
Konten dari Pengguna
30 Agustus 2023 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DIKDASMENPNFDIY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembinaan kepala sekolah DikdasmenPNF DIY bahas peran dan posisi pendidikan Muhammadiyah DIY menjelang pemilu 2024 (Dok: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pembinaan kepala sekolah DikdasmenPNF DIY bahas peran dan posisi pendidikan Muhammadiyah DIY menjelang pemilu 2024 (Dok: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal PWM D.I. Yogyakarta menggelar pembinaan kepala sekolah SMA/SMK/MA/SLB di lingkungan DIY pada Senin (28/08/2023) di Aula PWM DIY. Narasumber yang dihadirkan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY pada pembinaan kali ini ialah Dr. Sapardiyono, S.Hut., M.H., Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PWM DIY.
ADVERTISEMENT
Pembinaan kepala sekolah ini menjadi penting guna membahas peran dan posisi Muhammadiyah, khususnya AUM di bidang pendidikan dalam menyambut kontestasi pemilu 2024 mendatang. Bagi Sapardiyono, pemilu merupakan peristiwa rutin 5 tahunan, sehingga dalam hal ini warga Muhammadiyah tak perlu berlebihan dalam menyikapinya.
Selain itu, Muhammadiyah dan segenap amal usahanya berkomitmen untuk netral dan senantiasa menjaga kedekatan dengan semua kontestan pemilu. “Warga Muhammadiyah sudah cerdas, sehingga kita nanti akan memilih berdasarkan track record dan siapa saja calon yang darah Muhammadiyahnya lebih kental,” ungkap Sapardiyono.
“Muhammadiyah sejak awal mengambil peran kebangsaannya dalam bidang politik yang netral-aktif. Sikap politik yang moderat adalah ciri khas Muhammadiyah, adapun kepentingan utamanya adalah demi kemaslahatan bersama,” tambah Sapardiyono.
ADVERTISEMENT
Muhammadiyah merupakan pemegang saham di balik berdirinya NKRI. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya peran aktif warga Persyarikatan di masa-masa awal pendirian NKRI. Bagi Buya Syafii, Muhammadiyah dan perjalanan kebangsaan Indonesia ada pada satu tarikan napas. Sejak awal, Muhammadiyah didirikan guna mengentaskan persoalan kebangsaan dan sejatinya Muktamar demi Muktamar yang dilangsungkan Muhammadiyah merupakan konsolidasi kebangsaan guna menimbang dan merumuskan perjalanan kebangsaan yang adil dan berpihak pada kepentingan umum. (syq)