Konten dari Pengguna

Sehat Beraktivitas Tanpa Takut Rematik, Warga Kelurahan Jangli Antusias.

Diky Syahrul Ramadan
Mahasiswa KKN Tim II, S-1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
11 Agustus 2022 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diky Syahrul Ramadan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyuluhan Kesehatan Rematik (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Penyuluhan Kesehatan Rematik (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Jangli, Semarang (24/07/2022) – "Rematik", menjadi salah satu penyakit yang prevalensinya cukup banyak di Indonesia. Tidak hanya itu, bahkan beredar isu-isu yang salah mengenai rematik. Mungkin kita sering mendengar kata-kata "Jangan mandi-malam, nanti kena rematik", "Jika sakit sendi, perbanyak gerak agar tidak kaku". Namun faktanya tidak seperti itu. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi mengenai rematik ini kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurut Riskesdas (2018), jumlah penderita rematik di Indonesia mencapai 7,30%. Dengan jumlah penderita rematik di Indonesia yang meningkat, tingkat kesadaran dan kesalahpahaman terhadap penyakit ini cukup tinggi. Hal ini membuktikan kurangnya pemahaman tentang rematik di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu, di Jawa Tengah prevalensinya mencapai (6,78%).
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berupaya untuk melakukan penyuluhan serta pemberian leaflet kesehatan ke warga sekitar Kelurahan Jangli secara door to door guna memudahkan para pralansia dan terutama lansia di lingkungan RW 2 Kelurahan Jangli mendapatkan informasi yang mana pralansia dan lansia sebagai faktor risiko terjadinya rematik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta meluruskan kesalahpahaman yang menyebar mengenai rematik.
ADVERTISEMENT
Diawali dengan perizinan pada tanggal 19 Juli 2022 ke masing-masing ketua RT di RW 2. Dilanjutkan dengan mendatangi rumah satu per satu sesuai data yang diberikan ketua RT serta mendatangi warga yang sedang berkumpul dan dilakukan penyuluhan mengenai rematik serta pemberian leaflet "Gaya Hidup Penanggulangan Rheumatoid Arthritis (Rematik)".
Leaflet kesehatan "Gaya Hidup Penanggulangan Rheumatoid Arthritis" (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Oleh : Diky Syahrul Ramadan, S-1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro