Stres: Normalkah?

Dimalia Cantika
Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
5 Desember 2021 19:31 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimalia Cantika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stres adalah perasaan yang sangat normal dan pernah dialami oleh semua orang. Biasanya penyebab stres setiap orang pun berbeda-beda, mulai dari masalah pekerjaan, pendidikan, percintaan, keluarga, dan masalah-masalah lain yang bisa memicu timbulnya stres pada diri seseorang. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa sih itu stres, bagaimana bisa kita mengalami stres, apa saja ciri-ciri orang yang mengalami stres, normalkah stres yang kita rasakan, apakah orang lain mengalami stres yang sama, serta bagaimana cara kita mengatasi, dan menerima perasaan stres yang kita rasakan.
Ilustrasi - Stres Normalkah? Design by Canva
Artikel ini akan memuat point-point yang disebutkan diatas dengan pembahasan yang ringan dari sudut pandang orang yang pasti pernah juga mengalami stres. Agar pembaca bisa lebih nyaman saat membaca artikel ini, penulis menyarankan pembaca untuk mengambil posisi membaca yang nyaman dan dengan perasaan yang tenang serta rileks.
ADVERTISEMENT

Apa itu stres dan kenapa tubuh bisa mengalami stres?

Itulah kutipan dari buku Kendalikan Stres Anda karya dari Bob Losyk yang saya baca. Penyebab stres bukan semata-mata datang begitu saja, namun berasal dari peristiwa yang terjadi di sekitar kita yang menjadi pemicu timbulnya stres. Loh, maksudnya bagaimana? Gini, sebagai contoh kita melihat berita di televisi yang menampilkan sebuah kecelakaan terjadi lagi di Tol Cipali. Mungkin saja kita malah ngedumel dalam hati serta menyalakan jalan Tol Cipalinya,
“Hah, kecelakaan lagi! Semoga tol nya segera ditutup aja deh!” omel kita dalam hati.
Namun, akan beda cerita ketika peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan keluarga, saudara atau orang yang kita kenal. Tubuh kita akan langsung merespon terkejut, panik, dan sedih membayangkan saudara kita yang menjadi korban pada peristiwa tersebut. Hal yang kita lakukan pasti langsung menghubungi siapapun untuk memastikan apakah benar saudara kita yang terlibat kecelakaan dan bagaimana keadaannya.
ADVERTISEMENT
Dari contoh di atas, dengan dua pandangan peristiwa yang sama namun berbeda menentukan juga respon alamiah dari tubuh kita. Jadi keterkaitan diri yang berbeda dapat membuat reaksi kita pun berbeda.

Ciri-ciri orang stres

Ilustrasi Stres Photo by Pixabay
Saya membaca sebuah buku bertemakan psikologi berjudul Loving the Wounded Soul yang ditulis oleh Regis Machdy. Dimana buku tersebut ditulis berdasarkan campuran pengalaman pribadi penulis dan teori psikologi, buku itu juga yang menjadikan sumber inspirasi saya menulis artikel bertemakan psikologi ini. Pada salah satu babnya terdapat tabel ciri-ciri orang stres yang ia dapati dari kawan baiknya seorang psikolog.
Beberapa ciri stres yang kita alami bisa bersumber dari diri sendiri maupun orang lain. Apa saja sih gejala-gejalanya? Yuk, kita simak!
ADVERTISEMENT
1) Gejala stres pada pikiran
- Mudah lupa
- Sulit berkonsentrasi
- Sulit mengambil keputusan
- Berpikir negatif
2) Gejala Stres pada perasaan
- Mudah merasa marah
- Mudah tersinggung
- Mudah merasa sedih
- Mudah merasa cemas
- Berpikir negatif
3) Gejala stres pada tubuh
- Sakit kepala/migrain
- Otot leher/bahu terasa tegang
- Mudah merasa lelah
- Sistem imun menurun/mudah sakit
- Asam lambung naik
4) Gejala stres pada perilaku
- Berbicara dengan intonasi tinggi
- Mudah menangis
- Insomnia
- Perubahan pola makan
Gejala-gejala tersebut merupakan gelaja umum yang dirasakan oleh kita, masih banyak gejala lain yang mungkin berbeda bagi setiap orang yang mengalaminya. Karena setiap orang memiliki respon atau reaksi yang berbeda ketika mengalami stres. Bagi kalian yang mengalami beberapa gejala di atas, bisa saja itu bagian dari gejala stres yang tanpa sadar sedang kita rasakan.
ADVERTISEMENT

Normalkah stres yang kita rasakan?

Saya pribadi setuju dengan pernyataan bahwa stres adalah hal yang normal dirasakan oleh semua orang. Mengapa? Karena kita menjalani hidup dengan banyaknya masalah di sekeliling kita yang menjadikan tekanan terhadap diri kita. Terkadang kita tidak mampu untuk menampung semua beban yang ada pada diri kita, dan tanpa sadar perasaan yang bertumpuk sewaktu-waktu akan pecah seperti bom waktu yang pastinya akan mempengaruhi aktivitas kita, contoh sulit berkonsentrasi, mudah merasa lelah, dan lain-lain.
Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) kondisi fisik, lingkungan dan sosial yang merupakan penyebab dari kondisi stres disebut dengan stressor. Penyebab stres atau stressor ini datang dari permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kehidupan kita, seperti tekanan, frustrasi, dan konflik.
ADVERTISEMENT
“Saya sedang merasa capek,” atau “Saya merasa sedih.”
Perkataan seperti itu jarang sekali kita dengar secara terang-terangan, karena sebagian besar orang Indonesia masih tabu dan beramsusi kalau membicarakan perasaan mereka secara langsung bukanlah hal yang umum. Jadi jangan merasa takut ketika kita sedang merasa stres sebab perasaan ini bukan hanya kita yang mengalami, namun setiap orang pasti merasakannya, tinggal bagaimana kita mengatur respon terhadap stres yang kita alami. Ini adalah hal yang normal untuk dirasakan oleh setiap orang.

Kita memiliki toleransi stres yang berbeda

Judul sub bab ini juga terinspirasi dari buku Loving the Wounded Soul. Dimana saya sangat setuju dengan penulis bahwa setiap orang memiliki toleransi stres yang berbeda. Apa yang membuat kita stres bisa jadi adalah hal biasa bagi orang lain, begitu pula sebaliknya. Apakah stres yang dirasakan oleh orang dewasa dan remaja sama? Tentu saja tidak!
ADVERTISEMENT
Seperti halnya di zaman sekarang banyak orang yang menganggap bahwa stres yang dirasakan oleh setiap orang sama. Padahal menurut opini saya itu tentu tidak baenar, setiap orang mungkin mengalami kejadian yang hampir serupa, namun berbeda dalam menangani dan mengekspresikannya. Sebagai contoh, saya sangat terorganisir dalam hal melakukan pekerjaan baik rumah maupun tugas kuliah, dan saya akan sangat stres jika rencana saya berubah atau tidak sesuai dengan keinginan awal saya.
Berbeda dengan kakak saya, dia sangat berkebalikan dengan saya. Selalu melakukan tugas mepet atau dekat dengan deadline. Walaupun kami mengambarkan satu hal yang sama tetapi dalam menanganinya sangat berbeda. Baginya mengerjakan tugas di awal maupun dekat dengan waktunya tidak masalah asalkan selesai tepat waktu.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi saya itu akan membuat saya cemas karena tidak bisa mengatur jadwal dengan baik dan akan membuat saya lelah nantinya. Maka dari itu, kita perlu peka bahwa penyebab stres pada seseorang berbeda-beda dan tidak bisa di samakan.

Cara mengatasi dan menerima rasa stres

Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam menangani stres yang dirasakan, salah satunya dengan self talk. Teknik self talk bukan mencoba untuk memaksakan atau merubah perilaku/pikiran yang ada dalam individu, namun membuat diri mereka menjadi lebih tenang (Martin & Pear, 2015)
Design by Canva
Saya pribadi, biasanya saya akan memberikan waktu untuk tubuh beristirahat dari segala aktivitas, misalnya tidur atau melakukan aktivitas di luar aktivitas utama kita seperti membaca buku, mendengarkan musik, menonton film, bisa juga dengan menulis bagi kalian yang suka menulis. Karena menulis bisa menjadi salah satu cara kita menyalurkan perasaan emosi kita dalam bentuk kata-kata.
ADVERTISEMENT
Atau bagi kalian yang butuh udara segar bisa berolahraga, pergi ke tempat favorit seperti toko buku, cafe, mal, atau bioskop, sendirian maupun mengajak orang terdekat kalian. Pergi ke luar rumah, menghirup udara segar dan melihat kondisi lingkungan luar juga mampu mengurangi rasa stres kita loh!
Untuk bisa menerima perasaan stres memang sulit bagi sebagian orang, tetapi alangkah baiknya kita lebih bisa peka terhadap perasaan stres kita serta meresponnya dengan positif, agar stres tidak sepenuhnya menganggu aktivitas sehari-hari. Terima bahwa rasa stres adalah anugerah yang diberikan Tuhan dari banyaknya pekerjaan dan masalah yang datang, stres adalah bukti bahwa kita mampu melewati ujian-Nya dengan baik.
Sebelum mengakhiri pembahasan kita mengenai stres ini, saya perlu mengingatkan bahwa walaupun stres terdengar berbahaya, sebenarnya manusia tidak dapat hidup tanpa stres. Karena perasaan stres membawa kita untuk selalu mencari jalan keluar atas perasaan itu, bahwa stres bisa membuat kita berpikir menjadi manusia yang dewasa serta kuat dalam menghadapi setiap ujian yang diterima.
ADVERTISEMENT
Saya harap bagi siapapun yang sedang merasakan stres, tertekan, sedih dan perasaan lainnya untuk bisa bertahan dan berpikir positif bahwa suatu saat nanti, ketika kita bisa bertahan melewati ini semua ada banyak hal-hal baik yang menunggu kita di depan, dan stres tidak bisa menghentikan kita untuk tetap melangkah maju, sebab banyak mereka-mereka yang sedang merasakannya juga.
Kita tidak sendirian, kita bersama-sama berpegangan menggapai kebahagiaan kita masing-masing, jadi tetap semangat semua, istirahat yang cukup, dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas nikmat Tuhan.
Referensi :
Machdy, Regis. (2019). Loving the Wounded Soul Alasan dan Tujuan Depresi Hadir di Hidup Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Losyk, B. (2007). Kendalikan stres anda. Gramedia Pustaka Utama.
ADVERTISEMENT
Nasution, I. K. (2007). Stres pada remaja. Universitas Sumatra Utara, 1-26.
Morgan, N. (2014). Panduan Mengatasi Stres Bagi Remaja. Pustaka Alvabet.
Ananda, S. S. D., & Apsari, N. C. (2020). Mengatasi Stress Pada Remaja Saat Pandemi Covid-19 Dengan Teknik Self Talk. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 7(2), 248-256.