Pertemuan, Perpisahan, dan Pelajaran yang Berpotongan

Konten dari Pengguna
29 Mei 2023 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas putra hadi santosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tulisan ini berangkat dari pertanyaan “kenapa di kehidupan harus ada pertemuan jika setiap yang bertemu pasti berpisah?” Pertemuan dan perpisahan adalah bagian tak terelakkan dalam hidup. Pertemuan mengakhiri ketidaktahuan atas nama-nama, sedangkan perpisahan justru memulai tahapan paling pertama dari mengenang nama-nama.
ADVERTISEMENT
Aku melihat dunia ini bekerja begitu menarik dan misterius. Meskipun ada sekian banyak nama-nama yang ada di planet Bumi, entah bagaimana pada suatu waktu dalam hidup, kita berpotongan untuk dikenalkan dengan nama tertentu. Mungkin ada kekuatan yang tak terlihat yang menggerakkan benang-benang takdir kita untuk saling terikat.
Dari seseorang aku belajar bagaimana memaknai pertemuan dan perpisahan antara dua orang mirip seperti dua benang yang saling berpotongan. Ketika dua benang berpotongan, mereka membuat simpul berupa ingatan yang pada akhirnya ketika dua benang tadi harus berpisah, simpul-simpul tersebut berubah menjadi kenangan.
Ilustrasi. Foto: tuaindeed/Shutterstock
Untuk menjawab pertanyaan “kenapa di kehidupan harus ada pertemuan jika setiap yang bertemu pasti berpisah?” yang paling pertama harus kita benar-benar pahami bahwa pertemuan dan perpisahan tadi benar-benar dua hal di kehidupan yang tidak bisa dielakkan.
ADVERTISEMENT
“Tidak bisa dielakkan” memang jelas bukan jawaban yang ingin didengar semua orang, seakan-akan kita tidak diberikan pilihan dan kondisi tidak memiliki pilihan merupakan kondisi paling tidak menyenangkan untuk semua orang. Namun jika kita melihat lebih dalam setiap kenangan dari setiap perpisahan, cara terbaik melihat kenangan tadi adalah dengan memaknainya sebagai sebuah pelajaran.
Selayaknya pelajaran, tidak semua hal yang kita pelajari adalah hal yang menyenangkan dan beberapa pelajaran memang harus dipelajari dengan cara yang tidak begitu kita senangi. Tulisan ini rasanya sudah cukup jelas dalam memberikan sudut pandang lain untuk melihat pertemuan dan perpisahan.
Ilustrasi perempuan sedang menghibur pasangannya yang sedih. Foto: aodaodaodaod/Shutterstock
Dewasa ini, tak sedikit orang takut menerima nama-nama baru di kehidupan mereka. Semoga dengan tulisan ini, lebih banyak orang yang terbuka untuk nama-nama baru di kehidupannya. Karena penulis percaya, setiap nama akan memberikan pelajaran melalui cerita yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Semakin banyak kita berpotongan dengan nama-nama lain di kehidupan, semakin kita belajar dan lebih bisa meninggalkan lebih banyak pelajaran kepada orang-orang yang kita temui di perpotongan berikutnya.
Teruntuk setiap kenangan dari semua nama-nama sejauh ini, aku ingin berterima kasih dan untuk kenangan tertentu dari nama yang sulit hilang. Semoga kita berpotongan lagi di lain waktu di kehidupan. Sampai dengan waktu itu, aku dan kau akan berpotongan dengan banyak nama-nama hanya agar di pertemuan berikutnya kita punya lebih banyak koleksi pelajaran.