Konten dari Pengguna

Mengenal Proses Tubuh dalam Merasakan Makanan

Dimas Abyan
Mahasiswa sarjana psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
30 Mei 2024 8:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Abyan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Makan adalah salah satu kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh manusia untuk bertahan hidup. Makan merupakan aktivitas paling dasar yang harus dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Secara umum, proses dari makan itu sendiri dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu mengunyah dan menelan. Setelah itu, barulah tubuh kita dapat menyerap dan memproses nutrisi-nutrisi dari makanan yang telah kita konsumsi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, saya tengah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa dalam program studi sarjana psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Sebagai seorang mahasiswa, saya menyadari betul pentingnya makan secara teratur. Dari pendidikan dasar, saya sudah mendapatkan banyak sekali materi yang berhubungan dengan makan. Mulai dari sesuatu yang sederhana seperti bagian tubuh mana yang berperan saat kita makan, sampai dengan bagaimana tubuh kita memproses nutrisi dari makanan yang telah dikonsumsi. Namun,
Sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/wanita-muda-hilang-dalam-selera-di-studio-gm1201440533-344551797
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/wanita-muda-hilang-dalam-selera-di-studio-gm1201440533-344551797
Sistem pengecapan manusia atau sistem gustatori adalah indra pengecap yang terdapat pada lidah. Indra pengecap juga kerap disebut dengan indra kimiawi, karena indra pengecap menerima stimulus dalam bentuk molekul-molekul kimia. Anda dapat merasakan makanan berkat taste buds yang terletak di lidah dan juga rongga mulut. Di dalam masing-masing taste buds terdapat taste receptor cells yang berfungsi untuk menerima stimulus dalam bentuk rasa(manis, asin, pahit, asam, dan gurih) dari makanan yang Anda konsumsi. Selain taste buds, lidah juga memiliki tiga macam saraf yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal rasa tersebut kepada otak. Saraf-saraf tersebut adalah facial nerve yang terletak di lidah bagian depan, glossopharyngeal nerve yang terletak di lidah bagian tengah, dan vagus cranial nerve yang terletak di lidah bagian belakang.
ADVERTISEMENT
Pertama, stimulus(makanan) masuk ke dalam mulut dan bercampur dengan air liur. “Pembahasan Chen dituangkan dalam karya Annual Review of Food Science and Technology di tahun 2022 yang menyatakan bila proses pelarutan komponen kimia perasa dilakukan oleh air liur. Akibatnya makanan dapat berinteraksi dengan indera pengecap”. (Devita Savitri, 2023)
Kemudian, taste receptor cells akan menerima stimulus tersebut dalam bentuk sinyal gustatori yang nantinya akan dikirimkan ke otak melalui saraf-saraf yang ada pada lidah. Saraf-saraf tersebut akan berakhir pada solitary nucleus dari medula, disinilah saraf-saraf tersebut akan ber sinapsis pada saraf yang berproyeksi ke ventral posterior nucleus dari talamus. Akson dari ventral posterior nucleus akan berproyeksi pada primary gustatory cortex yang terletak di insula, sebuah area korteks yang terletak di celah lateral. Peng et al. (dalam Pinel & Barnes, 2018:188) menyebutkan bahwa area primary gustatory cortex yang berbeda mewakili setiap rasa yang berbeda juga. Setelah proses yang begitu rumit, tetapi begitu cepat, barulah Anda dapat merasakan makanan yang Anda konsumsi. Menurut Kelling & Halpern (1983), rasa asin atau manis yang menyentuh taste bud selama sepersepuluh detik saja sudah dapat memicu impuls saraf.
ADVERTISEMENT
Ternyata, tidak hanya sistem gustatori yang berperan dalam proses Anda merasakan makanan, sistem olfaktori juga memiliki andil dalam proses tersebut. Menurut Pinel & Barnes (2018:185) :
Saat kita makan, penciuman dan pengecapan bekerja secara bersamaan. Molekul makanan merangsang reseptor bau dan rasa serta menghasilkan kesan sensorik terpadu yang disebut rasa. Kontribusi penciuman terhadap rasa seringkali diremehkan, namun Anda tidak akan melakukan kesalahan ini jika mengingat bahwa orang yang tidak memiliki indra penciuman mengalami kesulitan membedakan rasa apel dan bawang.
Tanpa kita sadari, dibalik aktivitas yang kita lakukan setiap harinya, terdapat proses yang sangat rumit dimana otak memiliki peran yang sangat penting dalam menginterpretasikan sinyal-sinyal yang diterima dari berbagai stimulus yang kita berikan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa memiliki rasa syukur atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Charles, S., Jennifer, W. (2010). Sensing and Perceiving. In Introduction to psychology: 1st Canadian edition (pp. 203–204). essay, BCcampus.
Kelling, S. T., & Halpern, B. P. (1983). Taste flashes: Reaction times, intensity, and quality. Science, 219(4583), 412–414. https://doi.org/10.1126/science.6849142
Pinel, J. P. J., Barnes, S. (2018). Biopsychology. Pearson.
Savitri, D. (2023, January 26). Bagaimana Air Liur dapat Mengubah Rasa Makanan? Ini Penjelasannya!. detikedu. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6535261/bagaimana-air-liur-dapat-mengubah-rasa-makanan-ini-penjelasannya
Vincis, R., Fontanini, A. (2019). Handbook of Clinical Neurology. Central taste anatomy and physiology, 164, 187–204.