Milenial Cerdas Berakhlak Mulia dalam Kehidupan di Era Globalisasi

DIMAS ADAM FARHANSYAH HAQ
Mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi S1 Akuntansi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
16 November 2021 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DIMAS ADAM FARHANSYAH HAQ tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Milenial Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Milenial Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Globalisasi merupakan sistem yang dimiliki oleh sebuah negara atau kelompok untuk menjangkau seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Pada era ini, kita dapat memperoleh informasi yang entah dari mana dan dengan mudah kita dapat menerimanya. Kondisi seperti ini rentan sekali bagi generasi milenial apabila digunakan untuk tindakan yang tidak baik bahkan untuk mencelakakan orang lain. Peran akhlak muncul di saat kondisi seperti ini yang melahirkan akhlak dalam berglobalisasi atau akhlak dalam berdigitalisasi.
Generasi Milenial merupakan generasi yang lahir pada tahun 1980 hingga 1995, di saat teknologi sudah mulai berkembang. Generasi ini lahir berdampingan dengan teknologi seperti komputer, gadget, dan lain sebagainya. Hal ini membuat semua tindakan harus dilakukan dengan proses digitalisasi yang tentunya memengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan masyarakat.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa tingkah laku atau akhlak generasi milenial ini berbeda dengan generasi sebelumnya. Segala aspek kehidupan generasi milenial menggunakan alur yang berbeda. Dalam berkomunikasi, generasi milenial sudah jarang menggunakan komunikasi verbal, namun menggunakan semi verbal yaitu dengan bantuan teknologi. Seperti yang kita ketahui teknologi sangat krusial dan dapat menyebabkan dampak yang serius jika manusia menggunakannya dengan cara ketergantungan.
ADVERTISEMENT
Keterbiasaan dengan gawai yang berkomunikasi secara pasif mengakibatkan penurunan moral bagi generasi milenial. Akhlak tentang kesopanan menjadi salah satu fokus dalam dampak dari komunikasi secara pasif. Tidak sedikit generasi milenial yang tidak menerapkan akhlaknya kepada orang yang lebih tua, bahkan menyamakannya dengan teman sebayanya.
Lalu, bagaimana caranya supaya generasi milenial tidak menjadi seperti dampak negatif tersebut? Untuk memperbaiki akhlak generasi milenial diperlukan pendidikan budi pekerti supaya perilaku generasi milenial dapat dikontrol ke arah yang positif. Dalam hal ini, sejalan dengan konsep Akhlakul Karimah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad sehingga manfaatnya dapat dirasakan bagi mereka dan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, peranan orang tua juga penting dalam membimbing perilaku anak untuk memiliki akhlak yang terpuji. Sejatinya, anak merupakan cerminan dari orang tuanya sehingga peranan orang tua di sini sangat krusial. Dengan demikian, Generasi Milenial saat ini dapat mengontrol akhlak dan perilakunya dalam kegiatan sehari-hari terutama kegiatan yang langsung berhubungan dengan internet dan teknologi serupa lainnya.
ADVERTISEMENT
Akhlakul Karimah sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad merupakan hal yang baik untuk diterapkan bagi generasi milenial saat ini. Kehidupan generasi milenial kini dihadapkan dengan teknologi informasi yang sangat luas sehingga dibutuhkan kontrol akhlak bagi generasi muda penerus bangsa. Relevansi Akhlakul Karimah di kehidupan globalisasi yang baik ini diharapkan dapat diterapkan di negara Indonesia demi kemajuan negara kita.