Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Sang Wonder Woman "Starling": Beranjak Giat santak Penat demi Keberkatan Kerabat
2 Desember 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Dimas Agung Fridiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kukuruyuk, kukuruyukkkk!!
Pertanda jelang pagi hari bergandengan dengan menyingsingnya mentari menyinari rumah wanita supergiat yang satu ini. Bangkitlah Fina, wanita hebat 32 tahun ini untuk bergegas menggarap galibnya figur permaisuri bagi suami dan anaknya. Selepas itu, wonder woman asal Madura ini menolak lupa terpaut ibadahnya dan sesegera mungkin menjalankannya. Ucap syukur dalam doanya tak henti ia tuturkan kepada Sang Pencipta yang kerap menghadiahkan stamina untuk teguh giat mencukupi kebutuhan dapurnya. “Kalo kita selalu bersyukur, insyaallah pasti serasa tercukupi,” tutur Fina. Ujaran tersebut amat berharga yang sebagaimana sebagai makhluk Tuhan seyogianya mengucap syukur terpaut apa pun yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Fina ditinggalkan bapak tercinta untuk selama-lamanya sejak usia empat tahun dan seusai itulah dia diasuh sepanjang hari oleh kakaknya yang paling tua. Sungguh rasa sayang kakak terhadap adik kandungnya begitu melekat hingga tidak terasa seberapa besar perjuangan kakaknya untuk menghidupi keluarga kecil tersebut.
Fina memberanikan dirinya untuk berkelana dari Madura ke Tangerang sembilan tahun yang lalu bersama suami dan putranya. Dengan kesadaran penuh Fina bersama kakaknya beputar otak bagaimana mereka dapat menghidupi segala kebutuhannya. Berawal dari kakaknya yang lebih dahulu berjualan kopi keliling, tetapi beberapa tahun kemudian perannya digantikan oleh Fina yang hingga kini berjalan hampir dua tahun setia berjulan di pinggir Jalan Gading Serpong Boulevard. Sebelum berjualan “Starling” Fina sempat berjualan gorengan dan kue cucur menggunakan gerobak keliling. Dia memutari daerah Kelapa Dua dengan cucuran keringat perjuangannya membersamai Fina pada saat berjualan. Terang santak gelap dia hadang dengan pantang mundur.
ADVERTISEMENT
Cahaya Baru bak Harapan Baru
Mentari semakin menyinari rumahnya seusai dia menunaikan salat Subuh dan segera menyiapkan dagangannya yang kerap sekali disebut “Starling” yang merupakan singkatan dari Starbucks Keliling. Sebutan kekinian ini kerap dilontarkan oleh pelanggan kepada penjual kopi keliling. Ya, itulah mata pencaharian ibu hebat ini yang setiap paginya harus bergegas memanaskan motor keberkatan untuk berdagang.
Sekitar pukul 06.00 ke atas saya kerap melihat dia yang setia dan semangat menunggu pelanggan yang ingin meneguk kopi atau minuman hangat lainnya. Terkadang saya singgah sebentar untuk membeli teh tarik hangat sambil berbincang-bincang sejenak. “Bu, selesai salat Subuh langsung OTW ke sini?” tanya saya. Kemudian, Fina menjawab bahwa memang sudah terbiasa berangkat pagi sekali demi mendapatkan pelanggan lebih karena kalau siang yang berangkat kerja sudah sepi. Berarti sebagian orang yang hendak berangkat kerja juga menjadi faktor ramainya pembeli saat pagi hari. Fina juga mengatakan bahwa dia selalu menunggu pelanggan yang merupakan karyawan perusahaan setempat setiap paginya. Kerap sekali dia melayani pelanggan karyawan setempat sehingga terjalin komunikasi interpersonal yang semakin kuat antara penjual dan pembeli.
ADVERTISEMENT
Membangun Relasi ala Fina
Terlihat pemuda berhenti dengan motornya lalu menghampiri Fina dan berkata,"Bu, kopi satu ya, yang biasa!"
"Oh, Indocafe ya?" tanya Fina.
Jawab pemuda tersebut, "Iya."
Ternyata pemuda tersebut karyawan kantor dekat Fina berjualan dan pastinya pelanggan setia kopinya. Obrolan di atas menunjukkan bahwa sudah ada ikatan yang kuat antara Fina dan para pelanggannya karena kopi favoritnya saja sudah sungguh hafal. Hal itu memungkinkan para pelanggan merasa dihargai dan diingat selalu olehnya. Tidak hanya itu, tetapi Fina juga kerap sekali menyapa para pelanggan dengan senyuman hangatnya apalagi kepada karyawan perusahaan setempat yang pasti relasinya sudah kuat. Terkadang ada juga karyawan setempat yang sampai berbagi makanan kepadanya.
Alasan yang menguatkan Fina selalu terlihat tersenyum hangat dan bersemangat di depan banyak orang karena dia memiliki pendirian yang kukuh bahwa Fina tidak mau memperlihatkan perasaan yang sebenarnya kepada umum karena itu hanya bisa jadi bahan tertawaan orang lain saja. Meskipun keadaan sebenarnya sangat melelahkan, dia tetap tegar dan berusaha memberikan senyuman terbaik kepada para pelanggan khususnya. Fina berujar bahwa orang lain selalu melihat dirinya tertawa lepas padahal berbanding terbalik dengan realitanya. Tidak hanya itu, tetapi ada cara unik lain untuk Fina dapat membangun relasi dengan orang lain yaitu dengan cara memanfaatkan fitur live streaming di Tiktok.
ADVERTISEMENT
Kerap sekali pagi hari saya melihat Fina sedang live streaming dengan amat ramah tamah menyapa para penontonnya. Hal tersebut menggugah banyak pertanyaan di benak saya terkait motif apa yang membuat dia tertarik untuk live streaming di Tiktok sambil menunggu pembeli.
"Saya tiap pagi lewat sini sering lihat ibu lagi live di Tiktok, itu bareng temen-temen Starling ya, Bu?" tanya saya dengan semangat. Lalu ekpresi dia seperti kebingungan tidak tahu siapa yang masuk live-nya.
"Oh, jadi orang yang kebetulan masuk live-nya ya?" tanya saya lagi dengan rasa penasaran. Kemudian dia menjawab dengan nada menurun bahwa selagi itu saling menghargai dan tidak merugikan orang lain pastinya enak untuk bisa mengenal orang baru.
ADVERTISEMENT
Makna "enak" di atas berarti walaupun Fina tidak kenal dengan orang yang tiba-tiba masuk ke live streaming-nya, Fina akan enak atau efektif memulai obrolan dengan orang baru dengan tetap menghormati dan tidak merugikan orang tersebut. Ada benang merah yang dapat diambil dari cara unik Fina membangun relasi dengan siapa saja baik secara langsung maupun tidak langsung dengan mengedepankan makna saling menghargai satu sama lain.
Tentang Mendidik Anak dan Suami
Romantisme perjalanan cinta Fina dengan suami sebenarnya begitu singkat karena tidak ada yang namanya pendekatan atau PDKT-an terlebih dahulu. Mereka berdua tidak sengaja bertemu saat Fina bekerja sebagai ART di Malang yang waktu tu adik ipar Fina mengajaknya untuk bertemu dengan lelaki dan langsung naksir pada Fina sehingga jadilah pasangan suami-isteri sampai sekarang. Tanpa pendekatan itu Fina baru menyadari sifat asli suaminya bahkan dia berkata, "Saya arahnya ke sana, suami arahnya ke sini. Jadi, bentrokan kami!"
ADVERTISEMENT
Terang berganti gelap itu pertanda Fina akan bergantian berjualan dengan suaminya yang berangkat sore menjelang malam hingga pukul 22.00. Penghasilan suaminya tidak sebanyak yang Fina dapat karena jam malam lebih sepi pembelinya sehingga hanya kisaran 30-50 ribu yang suaminya dapatkan. Hal tersebut yang membuat Fina semakin bangkit semangat untuk berjualan saat pagi hari.
"Harus kuatlah, mungkin suami kekurangan pikiran saya harus melengkapi[n], tapi kebanyakan saya mendidik mulai dari secara adab dengan orang dan adaptasi," jelas Fina dengan nada serius.
Ujaran Fina di atas menggambarkan bagaimana cara dia menjaga kebutuhan rumah tangganya meskipun keadaan ekonominya yang tidak begitu stabil. Fina juga mengatakan bahwa cara mengurus suami itu sama seperti anak yang harus ditegasi dan diayomi agar terarahkan.
ADVERTISEMENT