Konten dari Pengguna

Dampak Permintaan Barang pada Masa Pandemi

Dimas Bagus Satriyo
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto
30 Desember 2022 11:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Bagus Satriyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Demand dan Supply (Sumber: www.istockphoto.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Demand dan Supply (Sumber: www.istockphoto.com)
ADVERTISEMENT
Bayangkan apabila permintaan barang di seluruh dunia akan menurun hanya karena virus yang mematikan. Dampaknya harga barang akan naik, perusahaan akan bangkrut, keuangan rumah tangga yang tidak stabil, dan hal -hal mengerikan lainnya yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Berikut beberapa bentuk ilustrasi apabila perekonomian di seluruh dunia tidak stabil akibat menurunnya permintaan barang di masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Contohnya, dalam kehidupan sehari-hari seperti kebutuhan kita yang harus dikelola dengan bijak agar dapat bertahan hidup seterusnya. Namun, akan tetapi pada hakikatnya manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas sehingga akan bertentangan dengan kebutuhan yang sedang dihadapi.
Kita selama ini cenderung membeli produk dengan menyesuaikan anggaran yang kita miliki. Kita juga lebih memilih untuk berbelanja secara online daripada ke toko fisik, karena takut terpapar virus atau membatasi interaksi sosial. Hal ini menyebabkan pertumbuhan e-commerce meningkat secara signifikan selama pandemi.
Selain itu, kamu juga harus tahu bahwa ada beberapa barang yang mengalami peningkatan permintaan barang di masa pandemi COVID-19, seperti masker, hand sanitizer, termometer, dan produk kebersihan lainnya. Hal ini sangat tidak mengherankan, mengingat pandemi Covid-19 merupakan ancaman terhadap kesehatan yang membutuhkan tindakan preventif yang lebih ketat.
ADVERTISEMENT
Tapi, tahukah kamu bahwa teori permintaan barang menjelaskan bagaimana individu atau kelompok individu memutuskan untuk membeli suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga yang berbeda. Teori ini mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan individu untuk membeli barang tersebut, seperti harga barang itu sendiri, pendapatan individu, harga barang lain yang tersedia, dan preferensi individu terhadap barang tersebut.
Dengan begitu, teori permintaan barang membantu kamu untuk menjelaskan bagaimana tingkat permintaan untuk suatu barang akan berubah apabila dalam faktor-faktor lain yang mempengaruhi keinginan individu untuk membelinya. Teori ini juga membantu kita untuk menjelaskan bagaimana perusahaan dan produsen dapat memprediksi tingkat permintaan untuk produk mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan atau mengurangi produksi sesuai dengan permintaan yang ada.
ADVERTISEMENT
Teori ini juga sangat berpengaruh bagi kamu yang terbiasa mengonsumsi berbagai macam makanan selama pandemi COVID-19. Contohnya, selama Work From Home (WFH), orang mungkin lebih membutuhkan peralatan kerja seperti laptop, printer, atau alat tulis. Begitu juga dengan kebiasaan makan di rumah yang meningkat dan mendorong permintaan untuk bahan makanan dan peralatan dapur.
Pada tulisan ini, saya akan memberikan beberapa saran kepada kamu agar bisa menaikkan kembali barang dan ekonomi perusahaan.
Saya akan memberikan beberapa saran jika suatu barang menurun, berikut beberapa saran yang dapat kalian lakukan:
Pertama, cari tahu penyebab menurunnya harga barang tersebut. Hal ini bisa kamu lakukan dengan mencari informasi melalui media seperti portal berita, media sosial, dan sebagainya. Selain itu, kamu juga bisa menanyakan kepada orang yang memahami bidang tersebut.
ADVERTISEMENT
Kedua, jika penyebab menurunnya harga barang adalah faktor eksternal seperti permintaan atau tren pasar, maka salah satu saran yang dapat kamu lakukan adalah mencari produk atau jasa alternatif yang mungkin lebih dibutuhkan oleh konsumen. Contohnya, kamu lebih membeli barang ke toko terdekat daripada ke toko yang lebih jauh karena harga yang lebih murah.
Ketiga, jika penyebab menurunnya harga barang adalah faktor internal seperti masalah kualitas atau keandalan, maka saran yang dapat kamu lakukan adalah memperbaiki atau meningkatkan kualitas barang tersebut. Contohnya, mengubah kemasan barang menjadi lebih bagus dari sebelumnya dan menambah isi barang yang akan dijual.
Keempat, jika tidak mungkin untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas barang tersebut, maka salah satu saran yang dapat kamu lakukan adalah mengurangi biaya produksi dengan cara mencari supplier bahan baku yang lebih murah atau mencari cara lain untuk menghemat biaya produksi. Contohnya, mencari bahan baku daging sapi yang lebih murah untuk membuat bakso yang akan dijual.
ADVERTISEMENT
Kelima, jika tidak mungkin untuk mengurangi biaya produksi, maka salah satu saran yang dapat kamu lakukan adalah mencari pasar baru yang mungkin lebih tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Contohnya, kamu menawarkan barang dengan masyarakat sekitar dan menjelaskan spesifikasi barangnya, tujuannya agar orang-orang tersebut tertarik dengan produk kamu dan mempunyai pasar baru.
Jadi kesimpulannya, secara keseluruhan, permintaan barang di masa pandemi Covid-19 dipengaruhi oleh perubahan kebiasaan belanja dan kebutuhan terkait kesehatan yang lebih tinggi. Ada beberapa barang yang mengalami peningkatan permintaan barang dan penurunan barang. Namun, secara umum, pertumbuhan e-commerce meningkat selama pandemi karena orang lebih memilih untuk berbelanja secara online. Dengan demikian, kamu dapat mengembalikan keadaan ekonomi yang sedang dihadapi apabila kamu mencoba saran yang sudah dijelaskan di atas.
ADVERTISEMENT