Konten dari Pengguna

Benarkah Subsidi Kendaraan Listrik Bakal Kurangi Emisi Karbon di Indonesia?

Dimas Bayu
Mahasiswa Universitas Tidar
7 Maret 2023 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Bayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Motor listrik GESITS di IIMS 2023 Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Motor listrik GESITS di IIMS 2023 Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia melalui Kemenperin berencana akan memberikan subsidi kepada kendaraan listrik. Untuk insentif yang akan diberikan, untuk pembelian mobil listrik besarnya sekitar Rp 80 juta, dan untuk mobil listrik berbasis hybrid sekitar Rp 40 juta. Sedangkan untuk jenis kendaraan roda dua, pembelian motor listrik memperoleh insentif sekitar Rp 8 juta. Kemenperin menyebutkan salah satu manfaat dari kebijakan tersebut yaitu Indonesia dapat membuktikan komitmen dalam mengurangi emisi karbon. Lalu apakah kebijakan tersebut sudah tepat untuk kondisi Indonesia saat ini?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari International Energy Agency (IEA) pada tahun 2020, di dunia sumber energi yang paling banyak digunakan untuk pembangkit listrik yaitu energi batu bara sebesar 35 persen. Lalu bagaimana kondisinya dengan di Indonesia, apakah pembangkit listrik di Indonesia mayoritas menggunakan energi terbarukan atau energi batu bara?
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh International Energy Agency (IEA) pembangkit listrik di Indonesia berdasarkan sumber masih didominasi oleh sumber energi batu bara yaitu sebesar 62 persen. Lalu bagaimana dengan emisi karbon yang dihasilkan, apakah energi batu bara menjadi energi yang paling besar berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon?
Gambar 1. Persentase Pembangkit Listrik Berdasarkan Sumber di Dunia dan Indonesia:
Sumber: Data International Energy Agency 2022, diolah
Terakhir, data yang dikeluarkan oleh International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa di dunia pada tahun 2020 energi batu bara masih menjadi penyumbang terbesar emisi karbon sebesar 45 persen. Dan di Indonesia energi batu bara juga berkontribusi besar dalam peningkatan emisi karbon sebesar 51 persen.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menunjukkan baik di dunia atau di Indonesia energi batu bara masih menjadi penyumbang terbesar dalam peningkatan emisi karbon. Kemudian bagaimana jika pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan subsidi kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon, apakah tepat?
Gambar 2. Persentase Emisi Karbon berdasarkan Sumber Energi yang digunakan di Dunia dan Indonesia:
Sumber: Data International Energy Agency 2022, diolah
Berdasarkan penjelasan di atas, kebijakan pemerintah memberikan subsidi pada kendaraan listrik akan berdampak pada semakin meningkatnya permintaan energi listrik di Indonesia. Hal tersebut juga akan meningkatkan penggunaan energi batu bara, karena batu bara masih menjadi sumber energi terbesar yang digunakan untuk pembangkit listrik di Indonesia. Selain itu, energi batu bara sendiri memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan emisi karbon di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu sebelum pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan subsidi kendaraan listrik, akan lebih baik jika pemerintah Indonesia memastikan kondisi sarana prasarana kendaraan listrik di Indonesia, pengembangan transportasi umum bersifat ramah lingkungan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Serta pengembangan dari penggunaan sumber energi baru terbarukan yang rendah emisi karbon di Indonesia.