Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peran Eksplorasi Ilmiah Eropa dalam Pembangunan Imperium Modern
12 Juni 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Dimas Fajar Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan pembangunan imperium modern, eksplorasi ilmiah Eropa telah memainkan peran yang signifikan dalam mengubah wajah dunia dan memahami lebih dalam tentang wilayah-wilayah baru yang mereka taklukkan. Terdapat dua contoh menonjol yang memberikan gambaran tentang bagaimana sains modern memengaruhi pembangunan imperium, yaitu penaklukan Spanyol atas Kekaisaran Aztec dan Inca di Amerika Selatan serta upaya Inggris dalam mengeksplorasi dan memahami wilayah India pada abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Penaklukan Spanyol atas Kekaisaran Aztec pada tahun 1517 adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Amerika Selatan yang menandai awal dari sebuah era baru. Para penjajah Spanyol yang tiba di Kepulauan Karibia mulai mendengar rumor tentang kekaisaran kuat di Meksiko, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menjelajah lebih jauh ke daratan utama. Dalam waktu singkat, mereka berhasil menaklukkan Kekaisaran Aztec, mengubah secara dramatis wajah Meksiko dan membentuk sebuah imperium Spanyol baru di wilayah tersebut.
Namun, peristiwa ini tidak hanya sekadar penaklukan militer. Kehadiran bangsa Spanyol di Amerika Selatan dianggap sebagai sebuah invasi alien oleh penduduk asli, yang tidak memiliki pemahaman sebelumnya tentang bangsa Eropa dan teknologi serta penampilan yang asing bagi mereka. Para penjajah Spanyol, dipandang oleh beberapa orang Aztec sebagai dewa atau setan, memanfaatkan keadaan ini untuk memperluas pengaruh mereka di antara bangsa Aztec. Sebagai contoh, Hernán Cortés berhasil menangkap Montezuma II, kaisar Aztec, dan menggunakan situasi tersebut untuk memperkuat dominasinya. Meskipun terjadi pemberontakan, Cortés berhasil memecah belah imperium Aztec dari dalam dan menaklukkan ibu kotanya, Tenochtitlan.
Dampak dari penaklukan Spanyol terhadap Aztec tidak hanya terbatas pada perubahan politik, tetapi juga meliputi penyebaran penyakit yang membawa dampak negatif bagi populasi pribumi Amerika serta penindasan yang dilakukan oleh penjajah. Selain itu, ketidakpercayaan dan ketidaktahuan penduduk asli tentang nasib Aztec juga mempengaruhi kemampuan mereka untuk bersatu melawan penjajah. Hal ini menyoroti kompleksitas hubungan antara sains, penjajahan, dan persepsi budaya, di mana eksplorasi ilmiah dapat menjadi alat untuk membenarkan ekspansi imperialis.
ADVERTISEMENT
Peristiwa serupa terjadi pada penaklukan Spanyol atas Kekaisaran Inca sepuluh tahun setelah penaklukan Aztec. Francisco Pizarro, dengan pasukan yang lebih kecil, berhasil menaklukkan imperium lumpuh tersebut dengan menyandera Atahualpa, penguasa Inca. Kehadiran bangsa Spanyol di Amerika Selatan tidak hanya menandai ekspansi kekuasaan militer, tetapi juga menandai masuknya pengetahuan dan teknologi baru ke wilayah tersebut.
Namun, sementara eksplorasi ilmiah Eropa memungkinkan pembentukan imperium-imperium baru di wilayah-wilayah yang belum pernah dijelajahi sebelumnya, perlu juga dicatat bahwa keberadaan pengetahuan ilmiah seringkali diwarnai oleh motif politik dan ekonomi dari imperium Eropa. Eksplorasi ilmiah sering digunakan sebagai alat untuk membenarkan penjajahan dan ekspansi wilayah, bahkan ketika itu berarti penindasan dan penghancuran budaya asli. Misalnya, dalam penaklukan Spanyol atas Aztec dan Inca, teknologi dan kekuatan militer Eropa digunakan untuk menaklukkan dan mengeksploitasi penduduk asli, dengan dampak yang sangat merugikan bagi populasi pribumi Amerika.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak semua hubungan antara sains modern dan pembangunan imperium modern selalu bersifat negatif. Contoh yang mencolok adalah eksplorasi ilmiah yang dilakukan oleh Inggris di India pada abad ke-19. Setelah menaklukkan India pada tahun 1802, Inggris membawa para ilmuwan untuk mempelajari berbagai aspek geografi, budaya, dan sejarah India secara sistematis. Survei yang berlangsung selama 60 tahun ini dilakukan dengan bantuan puluhan ribu buruh, sarjana, dan pemandu pribumi. Inggris dengan hati-hati memetakan seluruh India, mengumpulkan informasi tentang laba-laba India, melacak asal-usul bahasa-bahasa kuno yang punah, dan menggali reruntuhan-reruntuhan yang terlupakan.
Salah satu contoh menarik dari keingintahuan saintifik Inggris adalah ketika mereka mempelajari aksara cuneiform di Timur Tengah. Aksara cuneiform merupakan salah satu sistem tulisan kuno yang digunakan di wilayah tersebut, dan pemahaman terhadap sistem tulisan ini membuka wawasan baru tentang peradaban kuno di Timur Tengah. Para sarjana seperti Henry Rawlinson dan William Jones berperan penting dalam memahami bahasa dan budaya jajahan mereka. Mereka tidak hanya mempelajari bahasa-bahasa lokal, tetapi juga mendalami aspek budaya dan sejarah masyarakat setempat. Hal ini tidak hanya membantu dalam memperkuat dominasi Eropa di wilayah jajahan, tetapi juga membuka jalan bagi pertukaran pengetahuan dan budaya antara Eropa dan wilayah jajahan mereka.
Berkat upaya orang-orang seperti Henry Rawlinson dan William Jones, pengetahuan tentang imperium- imperium Eropa semakin meluas. Pengetahuan ilmiah yang diperoleh dari ekspedisi ilmiah tersebut juga membuka wawasan baru tentang peradaban dan kebudayaan di berbagai belahan dunia, memperkaya pengetahuan manusia tentang keragaman budaya dan sejarah umat manusia. Meskipun eksplorasi ilmiah memberikan wawasan baru tentang dunia dan memfasilitasi pembangunan imperium modern.
ADVERTISEMENT
Keingintahuan saintifik Inggris dalam mempelajari aksara cuneiform di Timur Tengah juga memberikan contoh bagaimana pengetahuan ilmiah dapat membuka wawasan baru tentang peradaban kuno. Melalui studi bahasa dan budaya jajahan mereka, para sarjana Eropa tidak hanya memperkuat dominasi mereka di wilayah jajahan, tetapi juga membuka pintu bagi pertukaran pengetahuan dan budaya antara Eropa dan dunia luar.
Dengan demikian, hubungan antara sains, penaklukan, dan imperium adalah lebih kompleks daripada yang muncul pada pandangan pertama. Meskipun eksplorasi ilmiah seringkali terjadi dalam konteks penjajahan dan eksploitasi ekonomi, tidak dapat diabaikan bahwa pengetahuan ilmiah juga membawa manfaat bagi pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan peradaban manusia.
Dalam konteks globalisasi dan kerjasama antarbangsa yang semakin erat saat ini, penting bagi kita untuk belajar dari sejarah dan menghargai kontribusi pengetahuan ilmiah terhadap pembangunan imperium modern. Sementara kita tidak bisa mengubah masa lalu, kita dapat menggunakan pengalaman tersebut untuk membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua orang. Dengan mengakui kompleksitas hubungan antara sains, penaklukan, dan imperium, kita dapat membentuk dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Harari, Y. N., & Sapiens, A. (2014). A brief history of humankind. Publish in agreement with The Deborah Harris Agency and the Grayhawk Agency.