Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peran Organisasi Internasional dalam Mengatasi Kemiskinan di Burundi
7 Januari 2024 14:58 WIB
Tulisan dari Dimas Hayon tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Negara-negara di Afrika seperti tidak dapat dilepaskan dari belenggu kemiskinan. Apalag mereka punya keterbatasan terhadap akses sumber daya alam, kesehatan dan pendidikan yang memengaruhi mereka dalam pemenuhan kebutuhan setiap hari. Selain itu, persoalan lain seperti konflik etnis, tingginya tingkat kelahiran, pengangguran, juga membuat negara di Afrika sulit menyelesaikan persoalan mereka secara tuntas.
Burundi adalah salah satu negara di wilayah Afrika yang masuk dalam kategori termiskin di Afrika dan bahkan dunia. Beberapa laporan datang dari World Bank terkait Burundi yang memiliki pendapatan nasional bruto 270 dollar AS (Rp 4 juta) per tahun, terendah di dunia. Laporan lainnya dari World Food Program (WFP) bahwa tingkat kerawanan pangan di Burundi sangat mengkhawatirkan. Banyak anak yang mengalami stunting atau gizi buruk. Diperkirakan sekitar 70 persen penduduk dari 13 juta jiwa di Burundi hidup di bawah garis kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Situasi yang sulit ini tidak terjadi tanpa sebab. Burundi masih sering mengalami persoalan-persoalan internal di dalam negaranya sendiri seperti ketidakstabilan politik, resesi ekonomi, korupsi, konflik etnis yang berkepanjangan antara etnis Hutu dan Tutsi, populasi yang terus membengkak dan sebagainya. Belum lagi Burundi adalah wilayah yang tidak memiliki laut. Seluruh wilayahnya adalah daratan dan sumber daya yang tersedia kian menipis. Pertikaian dan persoalan ini secara langsung memengaruhi situasi negara dalam urusan tata kelola politik, ekonomi, social, dan keamanan. Maka tidak heran jika Burundi di tahun 2023 menjadi salah satu negara dengan tingkat kemiskinan terburuk di dunia.
Inilah fakta yang terjadi dan untuk memerangi kemiskinan di Burundi sepertinya merupakan suatu perjuangan yang cukup berat mengingat persoalan ini sudah mengakar dan masih terus terjadi di sana. Untuk itu, baik di dalam negeri maupun dunia internasional perlu turut terlibat secara langsung mengentaskan kemiskinan di Burundi. Karena faktanya, kemiskinan bukan saja tentang tidak adanya uang atau tempat tinggal. Kemiskinan hari ini sangat kompleks dengan mencakup segala aspek hak-hak manusia seperti kesehatan, tempat tinggal, pekerjaan, pendapatan dan sebagainya. Hak-hak masyarakat Burundi yang sedang terancam ini harus dan perlu diselamatkan. Melalui beberapa organisasi internasional, bantuan kemanusiaan disalurkan bagi mereka secara berkelanjutan untuk memerangi kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Beberapa tindakan yang ditujukan langsung ke Burundi yakni melalui World Food Programme yang mengusung program memerangi malnutrisi dengan memberi pencegahan stunting untuk anak di bawah 5 tahun, memberi pengobatan akut dengan menggunakan makanan bergizi khusus untuk anak-anak serta ibu hamil. Program selanjutnya adalah WFP bekerja sama dengan pemerintah Burundi membantu membangun sitem pangan yang lebih baik untuk ketahanan pangan guna meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi. Mereka juga menyajikan makanan sehat di sekolah dasar untuk menjamin pertumbuhan fisik dan intelektual anak-anak. Tindakan proaktif ini tentu tidak langsung menyelamatkan anak-anak dan semua yang terdampak kemiskinan tetapi lebih dari itu adalah kepedulian organisasi terhadap isu kemanusiaan.
Tidak hanya itu, beberapa organisasi lain juga turut memberi perhatian bagi Burundi seperti Care Internasional yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa dari mereka yang terkenan dampak kerusuhan, memberantas kemiskinan, mendukung perempuan untuk mencapai pemberdayaan dan memerangi malnutrisi. Selain itu, ada International Organization for Migration yang bekerja untuk mengentas kemiskinan serta pertumbuhan dan kesejahteraan individu. Kepekaan social dari masyarakat internasional sangat tinggi meskipun dampaknya tidak serta-merta membuat Burundi keluar dari kemiskinan. Sebenarnya ini sudah menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat internasional untuk peduli terhadap isu kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Apalagi SDGs untuk pembangunan berkelanjutan di dunia, dengan target pertama ialah mengentaskan kemiskinan (No Poverty). Sebenarnya menjadikan isu sebagai target utama bukan tanpa sebab. Ini karena keprihatinan dunia terhadap manusia yang terperangkap dalam kemiskinan. Bahwasannya, mereka tidak mampu keluar dari lubang kemiskinan, dan jika tidak ditolong maka generasi akan mati. Anak-anak yang tumbuh akan mengalami persoalan kesehatan hari demi hari. Karena itu, mereka harus mendapatkan hak-haknya sebagai manusia seperti tempat yang layak, pendapatan yang cukup, kehidupan yang baik, dan sebagainya. Ini yang diusahakan masyarakat dunia. Mereka mengutamakan kemanusiaan di atas segala kepentingan yang bersifat ekonomis maupun politis demi terciptanya Burundi yang bebas dari kemiskinan.
Perlu kita lihat bagaimana SDGs diimplementasikan di Burundi. Kita pasti menantikan Burundi yang kuat secara ekonomi dan Politik. Kita pasti senang melihat anak-anak tumbuh dengan sehat. Dan kita pasti bangga kalau tangan-tangan Organisasi Internasional terus berupaya membantu mengakhiri kemiskinan di Burundi.
ADVERTISEMENT