Fenomena Jasa Fitur Screenshot Iphone yang Dapat Mengancam Data Pribadi Pembeli

Ilustrasi Iphone. (unsplash/Bagus Hernawan)

Saat ini masyarakat terkhusus yang aktif di dunia maya atau sosial media digemparkan oleh video yang beredar di aplikasi Tiktok yang menawarkan jasa SS iphone.

Dalam jasa ini penjual memberikan layanan fitur screenshot/tangkapan layar bagi mereka yang ingin mendapatkan tampilan seperti Iphone.

Mereka yang menggunakan jasa fitur screenshot ini adalah pengguna non-iPhone yang ingin terlihat memiliki tampilan layar layaknya iPhone.

Hal ini demikian yang menyebabkan mereka untuk mencari dan menggunakan jasa ini dan mengunggahnya ke sosial media agar orang lain dapat melihatnya.

Perlu kita ketahui jasa screenshot iPhone yang tersebar dan booming di Tiktok ini memiliki bahaya yang cukup besar sebabnya berkaitan langsung dengan data pribadi.

Apa Itu Jasa Screenshot (SS) Iphone?

TikTok running on iPhone (unsplash/Solen Feyissa)

Jasa SS iPhone saat ini sangat booming di media sosial. Tren ini ramai dibicarakan ketika salah satu akun Tiktok mengunggah video mengenai jasa screenshot tersebut.

Selain itu, tarif untuk jasa ini terbilang cukup murah, mulai dari Rp500 untuk sekali tangkapan layar. Dan bagi yang ingin memperoleh rekaman layar video seperti iPhone, hanya perlu membayar Rp1.000-Rp2.000 saja.

Adapun permintaan-pemintaan yang diajukan cukup beragam, misal ada yang hanya ingin screenshot wallpaper saja, chat, Spotifiy, dan dm (direct message) di Instagram/Twitter.

Kebutuhan dan keinginan itu disesuaikan dengan permintaan pelanggan.

Para pembeli pun diberi keleluasaan untuk memilih tampilan yang diingankan, mulai dari screenshot menggunakan iPhone 7, iPhone XS, hingga iPhone 13.

Melansir dari akun Instagram @technologurls, berikut merupakan daftar harga tersebut :

• SS (all social media) : Rp5 ribu

• Screen Recorder Max 30 detik : Rp9 ribu

• Jasa Post IG story dan Twitter : Rp7 ribu

• Jasa Repost IG story : Rp6 ribu

• Jasa post Ig Feed : Rp10 ribu

• Jasa Post IG video dan Reels : Rp20 ribu

Dengan menggunakan layanan ini, mereka yang menggunakan device Android dengan program non-Ios dapat telihat ssperti menggunakan iPhone tanpa harus membeli produknya.

Umumnya, mereka yang menggunakan jasa ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konten sosial media mereka.

Walupun terkesan biasa saja, tapi justru bisnis ini banyak diminati oleh para pembeli yang ingin terlihat keren di media sosal mereka.

Ini karena ikon yang dibangkitkan adalah iPhone, yang dikenal sebagai simbol kehidupan kelas atas. Jika anda memilikinya, setidaknya anda memiliki status sosial ekonomi yang tinggi.

Bahaya Jasa SS iphone

Pelanggan yang ingin menggunakan layanan SS iPhone harus membagikan akun media sosial mereka dengan penyedia layanan. Khusus untuk pelanggan yang memesan layanan terkait DM dan yang bersangkutan dengan media sosial.

Penyedia jasa akan meminta anda untuk memasukkan informasi pribadi seperti email atau nama pengguna dan kata sandi sehingga penyedia jasa dapat memasukkan akun yang ingin anda rekam. Penyedia jasa kemudian akan mengirimkan hasilnya kepada pelanggan.

Tentu hal seperti ini sangat berbahaya karena dengan membocorkan data dan membahayakan media sosial pribadi anda. Juga data itu mungkin bisa saja di salah gunakan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, seperti peretasan akun media sosial, pencurian data atau akun pribadi, sampai dapat berakhir dengan penipuan yang mengatasnamakan akun tersebut.

Untuk itu bagi para pengguna jasa ini untuk dipikirkan kembali dan berhati-hati untuk tidak menyebarkan data pribadi ke oranglain.

Cara Mengamankan Akun Sosial Media

Berikut cara megamankan Akun Sosial Media :

• Gunakan kata sandi unik yang menggabungkan huruf, angka, dan simbol\

• Jangan pernah membagikan akun media sosial dan kata sandi Anda dengan siapa pun.

• Ubah kata sandi Anda secara teratur

• Masukkan nomor ponsel Anda sebagai keamanan akun

• Jangan simpan kata sandi Anda di perangkat orang lain.

Itu adalah artikel tentang bahaya layanan SS iPhone yang booming di TikTok. Jangan pernah membagikan data pribadi dari media sosial kepada orang lain.