Konten dari Pengguna

Pentingnya Organisasi dalam Kehidupan Mahasiswa dan Pengembangan Pribadi

Dimas Saputra
Mahasiswa Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Pendidikan Indonesia
9 April 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Dok. Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Dok. Penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Organisasi dalam kehidupan mahasiswa, sering menjadi titik fokus perdebatan. Sebagian mahasiswa melihatnya sebagai bagian dari pengalaman kuliah, sementara yang lain meragukan nilai dan relevansinya. Namun, saya percaya bahwa mengikuti organisasi mahasiswa memiliki peran yang tidak terbantahkan dalam pengembangan pribadi. Organisasi mahasiswa dapat menjadi tempat untuk menghabiskan waktu luang dengan lebih bermanfaat, selain itu juga dapat menjadi wadah untuk mengembangkan keterampilan yang tidak bisa didapat di lingkungan akademik. Meskipun demikian, penting untuk diingat juga bahwa keseimbanganlah kunci untuk sukses dalam organisasi. Mahasiswa juga harus memprioritaskan tanggung jawab akademik mereka dan memastikan bahwa kegiatan organisasi tidak mengganggu studi mereka.
ADVERTISEMENT
Terlibat dalam organisasi akan membawa sejumlah manfaat yang dapat menunjang masa depan mahasiswa. Berikut adalah beberapa poin penting yang menyoroti pentingnya organisasi dalam kehidupan mahasiswa serta perannya dalam pengembangan pribadi:

1. Memperluas Jaringan dan Pengalaman

Salah satu manfaat utama dari terlibat dalam organisasi adalah memperluas jaringan sosial dan pengalaman. Mahasiswa dapat terhubung dengan sesama mahasiswa, dosen, dan profesional di bidang mereka melalui program kerja workshop atau seminar yang sering organisasi kemahasiswaan adakan. Organisasi akan memungkinkan mahasiswa untuk melakukan pertukaran gagasan dan pembelajaran dari orang-orang dengan latar belakang yang berbeda.

2. Mengembangkan Soft Skill

Organisasi memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan, baik yang terkait dengan kepemimpinan, manajemen waktu, dan komunikasi. Misalnya, melalui kegiatan organisasi, seorang mahasiswa dapat belajar tentang manajemen acara, negosiasi, atau memecahkan suatu masalah.
ADVERTISEMENT

3. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab dan Keterlibatan

Terlibat dalam organisasi akan mendorong mahasiswa untuk merasakan tanggung jawab atas tugas-tugas mereka. Hal ini akan memupuk rasa keterlibatan dalam diri mahasiswa terhadap organisasi dan mengajarkan pentingnya kerja sama tim atau kolaborasi.

4. Peningkatan Diri dan Pemahaman Diri

Melalui tantangan yang diberikan oleh organisasi, mahasiswa dapat menemukan potensi tersembunyi dalam diri mereka sendiri. Mereka dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka, mengetahui apa yang mereka sukai dan tidak sukai, serta memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang visi dan nilai-nilai pribadi mereka.

5. Persiapan untuk Dunia Kerja

Organisasi menyediakan platform yang bagus bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri mereka memasuki dunia kerja. Dalam organisasi, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam mengelola suatu proyek, berkolaborasi dengan tim, dan berkomunikasi secara efektif, yang semuanya merupakan keterampilan penting dalam lingkungan profesional.
ADVERTISEMENT

6. Kontribusi pada Pemberdayaan Masyarakat

Banyak organisasi kemahasiswaan juga terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, baik melalui program sosial, aksi relawan (volunteer), maupun advokasi untuk isu-isu penting. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi pada lingkungan dan merasakan dampak nyata dari upaya mereka.

Tantangan, Kritik dan Solusi nya

Namun, tidak dapat dpungkiri bahwa organisasi kemahasiswaan juga dihadapkan pada tantangan dan kritik. Beberapa masalah yang sering muncul dan Solusi nya adalah sebagai berikut:

1. Overload dan Stress

Banyak mahasiswa merasa terbebani dengan beban kerja organisasi yang tinggi, yang dapat menyebabkan stres dan kelelahan. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan antara akademik dan kegiatan organisasi, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada akademik mahasiswa. Dalam hal ini, seharusnya pemimpin organisasi mempertimbangkan beban kerja anggota ketika memutuskan suatu program kerja. Hal ini bisa dipertimbangkan dari SDM nya apakah banyak atau tidak, kemudian kemampuan SDM nya apakah mumpuni atau tidak. Dengan jobdesk yang ideal, anggota tidak akan merasa terbebani, dan organisasi dapat berjalan beriringan dengan akademik.
ADVERTISEMENT

2. Konflik Internal dan Kepemimpinan yang Tidak Efektif

Konflik internal dan kepemimpinan yang tidak efektif merupakan dua faktor yang dapat menghambat jalannya organisasi, Konflik internal merujuk pada ketegangan antara individu atau kelompok di dalam organisasi, sementara kepemimpinan yang tidak efektif mencakup gaya kepemimpinan yang tidak mampu mengarahkan tim dengan baik. Keduanya sering kali saling terkait dan dapat mengakibatkan konsekuensi serius bagi kinerja organisasi.
Pertama-tama, konflik internal dapat muncul dari berbagai sumber, seperti perbedaan dalam tujuan, nilai, atau kepentingan antara individu atau kelompok di dalam organisasi. Selain itu, ketidakcocokan kepribadian, perbedaan gaya kerja, atau ketidaksepakatan terhadap tugas-tugas tertentu juga dapat menjadi pemicu konflik internal.
Kepemimpinan yang tidak efektif juga merupakan faktor yang sering kali memperburuk konflik internal dalam organisasi. Gaya kepemimpinan otoriter, kurangnya komunikasi yang terbuka, atau ketidakmampuan seorang pemimpin untuk membangun hubungan yang baik dengan anggotanya dapat memperkuat perasaan ketidakpuasan, sehingga memperburuk ketegangan antar-individu. Selain itu, keputusan pemimpin yang tidak tepat atau tidak mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh dapat memicu atau memperburuk konflik internal.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi konflik internal dan kepemimpinan yang tidak efektif, organisasi perlu mengambil langkah-langkah yang proaktif. Pertama-tama, organisasi perlu mengadopsi pendekatan yang kolaboratif dalam penyelesaian konflik, misalnya dengan memanfaatkan mediasi ketika diperlukan. Dalam hal kepemimpinan, organisasi harus mengadakan pelatihan kepemimpinan yang menekankan pentingnya nilai-nilai seperti kepercayaan, integritas, dan empati. Dengan mengatasi konflik internal dan memperbaiki kepemimpinan yang tidak efektif, organisasi dapat menciptakan lingkungan yang lebih produktif, suportif dan kolaboratif.

3. Relevansi Program dan Inovasi

Beberapa program kerja organisasi kemahasiswaan kurang relevan dengan kebutuhan dan minat mahasiswa serta kurang inovatif dalam menyajikan program-program yang menarik dan bermanfaat. Hal ini akan mengurangi minat dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi. Penyebab hal ini, bisa dari program turunan (dari pengurus sebelumnya) ataupun kurangnya dukungan dari pihak universitas, fakultas atau program studi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi nya, pihak organisasi perlu berkomunikasi secara proaktif kepada pemangku kepentingan, seperti dekan atau dosen program studi. Mengobrol dengan mereka dan meminta kolaborasi program kerja, karena biasanya universitas/fakultas/prodi memiliki program kerja rutinan nya sendiri. Pihak organisasi juga dapat meminta saran kepada dosen tentang program kerja apa-apa saja yang sebaiknya dilaksanakan, namun organisasi harus memiliki draft program kerja nya terlebih dahulu sebelum dikonsultasikan. Dengan berkomunikasi secara proaktif kepada pemangku kepentingan dalam penyusunan program kerja, organisasi dapat memastikan program kerja nya mendapatkan dukungan dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Kesimpulan

Meskipun terdapat tantangan dan kritik, organisasi kemahasiswaan tetap memiliki peran yang penting dalam pengembangan pribadi mahasiswa. Dengan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh organisasi, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan, memperluas jaringan, dan meraih pencapaian dalam perjalanan perkuliahan mereka. Namun, penting bagi organisasi untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan dan harapan mahasiswa agar tetap relevan dan memberikan pengaruh positif yang signifikan bagi anggotanya.
ADVERTISEMENT