Konten dari Pengguna

Ziarah dan Berkah Sayyid Sulaiman Basyaiban

Dimas Sigit Cahyokusumo
Alumni Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) UGM
24 Januari 2025 16:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Sigit Cahyokusumo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh berita tentang kasus makam palsu di Ngawi dan Mojokerto karena dianggap mengaburkan sejarah dan dimanfaatkan untuk mencari keutungan pribadi. Sebanyak 13 makam palsu yang berada di Situs Kumintir dibongkar untuk meluruskan sejarah. Sementara terdapat lima makam palsu yang terdapat di Ngawi. Kenyataan ini sungguh sangat ironis, pasalnya ziarah yang seharusnya sebagai tindakan yang mulia diubah menjadi tindakan yang materialistik demi keutungan segelirit orang.
ADVERTISEMENT
Ziarah sejatinya merupakan tindakan yang memiliki banyak manfaat dan kemuliaan. Selain ziarah sebagai sunnah, diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Nabi Saw bersabda; “Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya. Maka berziarahlah kubur, sebeb hal itu mengingatkan akhirat” (HR. Muslim). Disini manfaat ziarah adalah untuk mengingat akhirat.
Selain itu, ziarah juga bisa sebagai terapi. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, dan perawatan penyakit. Terapi menurut Bahasa Arab sepadan dengan kata “Syafa-Yasyfi-Syifaan” yang berarti pengobatan, mengobati dan menyembuhkan. Dalam hidup manusia sering mengalami yang namanya gangguan psikologis akibat realitas kehidupan. Hal ini sebagaimana dikatakan Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam tafsir al-Wajiz; “Allah menyebutkan bahwa Sebagian tabiat manusia adalah gampang panik dan mengeluh (Sulistiawaty, 2019).
ADVERTISEMENT
Oleh karena sifat manusia yang sering panik dan mengeluh terutama soal masa depan dan kehidupan. Maka banyak dari manusia mencari pegangan untuk mengatasi atau menyebuhkan jiwanya dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan ziarah. Dengan usaha mendatangi makam-makam para wali diharapkan dirinya mendapatkan ketenangan dan lebih mengingat Allah Swt. Salah satu makam wali yang sering diziarahi adalah makam Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Sayyid Sulaiman Basyaiban merupakan putra dari Abdurrahman, ulama keturunan Tarim Hadramaut, Yaman. Dari Yaman, Abdurrahman mendarat di Cirebon pada pertengahan abad ke-16. Ia kemudian mempersunting Syarifah Khadijah cucu Sunan Gunung Jati, pernikahan itu kemudian lahir tiga orang anak, yakni: Sayyid Sulaiman, Sayyid Abdur Rahim, dan Sayyid Abdul Karim.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya Sayyid Sulaiman Basyaiban terus berjuang dalam menyebarkan agama Islam dan ke berbagai daerah seperti, Pekalongan, Surakarta, hingga ke Jawa Timur. Di Jawa Timur Sayyid Sulaiman belajar di pesantren Sunan Ampel. Dari Jawa Timur inilah Sayyid Sulaiman kemudian mendapat perintah harus berjuang habis-habisan untuk membabat Sidogiri. Di tempat inilah kemudian dibangun sebuah pesantren bernama Pesantren Sidogiri (Redaksi).
Oleh karena itu, dengan berziarah seseorang diharapkan untuk bisa baik dan tenang. Sebab menurut Fakhruddin al-Razi dalam tafsir Mafatih al-Ghyab, ketenangan adalah kondisi yang tidak memperdulikan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, sehingga ketenangan yang ada dalam jiwa hanya berupa nilai-nilai kebaikan dan sekaligus menjadi jati diri. Sementara ketenangan jiwa, yaitu kondisi jiwa yang kokoh terhadap apapun.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Sulistiawaty, A. (2019). Metode Terapi Islam dalam Merawat Pasien Gangguan Kejiwaan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Jurnal Tabligh.
Redaksi. (t.thn.). Sayyid Sulaiman Sosok Pembabat yang Tak Kenal lelah. Diambil kembali dari Sidogiri.net.
Alaydrus, M. (2009). Agar Hidup Selalu Berkah. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Masnida. (2022). Pengaruh Aktivitas Ziarah Kubur Terhadap Ketenangan Jiwa. J-KaKa (Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam.