news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Keindahan Taj Mahal Menyihir Mata

Dina Inayah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
26 Oktober 2022 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dina Inayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: canva.com
ADVERTISEMENT
Apakah kalian tau apa itu Taj Mahal? Taj Mahal merupakan karya monumental yang di bangun pada masa sultan Dinasti Mughal, Syah Jahan. Syah Jahan di kenal sebagai sultan Dinasti Mughal yang suka terhadap bidang puisi dan arsitek. Dia mengabadikan nama istrinya, Mumtaz Mahal dalam makam Taj Mahal di Agra, India. Bangunan ini didirikan sebagai bentuk tanda cinta kasihnya dan untuk mengenang sang istri, Mumtaz Mahal.
ADVERTISEMENT
Mengapa dinamakan Taj Mahal, bukan Mumtaz Mahal? Taj Mahal di bangun antara tahun 1631-1648 Masehi. Pada awalnya Syah Jahan menyebut masjid itu hanya sebagai makam Mumtaz Mahal, namun akhirnya berkembang menjadi Taj Mahal. Jika diterjemahkan, Taj Mahal berarti 'Istana Mahkota', yaitu sebuah perluasan dari nama Mumtaz Mahal yang berasal dari Persia (al-Azizi, 2017:364).
Keindahan Taj Mahal dikisahkan dalam beberapa novel, salah satu nya terdapat pada novel karya John Shors yang berjudul Taj Mahal: Kisah Cinta Abadi dengan judul asli Beneath a Marble Sky: a Novel of Taj Mahal yang masuk sebagai best-seller dan sudah diterjemahkan dengan berbagai bahasa, salah satunya bahasa Indonesia oleh 'Meithya Rose' sebagai penerjemah novel yang terbit di 'Mizan' dengan '457 halaman', bahkan Andrea Hirata, penulis Tetralogi Laskar Pelangi di buat terpesona terhadap kisah tersebut, dia mengatakan bahwa John Shors sangat menguasai seni bercerita. Ketika John menulis dialog, adegan bergerak-gerak dalam kepala Andrea Hirata. Ketika John menulis deskripsi, deskripsinya sangat bertenaga, dan ketika John menulis cinta, Andrea Hirata merona, merana.
ADVERTISEMENT
Pada novel ini, penulis menggambarkan Taj Mahal dari sudut pandang Jahanara, seorang perempuan yang memiliki paras cantik, kecerdasan, dan keberanian. Jahanara merupakan salah satu anak dari pasangan Syah Jahan dan Mumtaz Mahal.
Kala itu, Syah Jahan mengalami kesedihan yang sangat mendalam atas meninggalnya sang istri, Mumtaz Mahal. Meninggalnya Mumtaz Mahal dikarenakan kelahiran sungsang bayi dalam kandungannya mengakibatkan pendarahan hebat, bahkan tabib kerajaan telah memberikan penawar yang telah tercampur oleh racun untuk meredakan pendarahan tersebut.
Sepeninggal istrinya, Syah Jahan menikahkan sang Putri, Jahanara kepada saudagar kaya demi kepentingan politik tanpa adanya benih cinta. Di waktu yang bersamaan pula Syah Jahan membangun mausoleum yang sangat indah dan luas sebagai wujud tanda cinta abadi kepada sang istri. Dalam pembangunan tersebut Syah Jahan mendatangkan arsitek berdarah Persia bernama, Isa. Hiasan kerlap-kerlip pada Taj Mahal berupa susunan batu permata, tak lupa sentuhan kaligrafi di setiap dindingnya dan kubah Taj Mahal yang menyerupai sebuah gunung.
ADVERTISEMENT
Dengan berlatar belakang asmara, perselingkuhan, intrik, dan perang saudara, Jahanara bercerita tentang berdirinya Taj Mahal yang di bangun atas kecantikan dan keindahan dirinya oleh Isa. Seiring berjalannya waktu, Jahanara sebagai model dalam pembuatan Taj Mahal, menjalin kasih dengan Isa tanpa sepengetahuan suami politiknya. Seperti yang direncanakan oleh Isa, bangunan Taj Mahal ini memiliki keagungan seorang wanita. Lengkungan surgawinya adalah matanya dan kubahnya adalah payudara yang terbalik. Menara adalah jari-jarinya yang berhiaskan permata, sedangkan warna putihnya adalah kesempurnaan wajahnya. Taj Mahal berdiri dengan seimbang, tak terlampau lebar atau pun menjulang. Bangunan itu melengkung ke atas, kokoh dan agung seperti sebuah gerbang menuju kayangan.
Jahanara juga bercerita tentang terjebaknya dalam perang kakak dan adiknya; pangeran Dara, seorang mistikus yang gemar membaca berjuang mempersaudarakan umat Muslim dan Hindu, melawan Aurangzeb yang gila akan takhta, pemberontak, dan suka memanipulasi agama untuk menumpas lawan politiknya. Peperangan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Aurangzeb yang sudah membunuh Dara dan anaknya yang berusia tiga belas tahun di hadapan Jahanara yang memberontak serta disaksikan oleh sebagian besar umat Hindu yang melemparkan sayuran, bawang, dan kentang ke arah Dara dan anaknya.
ADVERTISEMENT
Pada setiap lembaran cerita, kita akan di bawa masuk menjelajahi sejarah pada masa kepemimpinan Syah Jahan, kemewahan pada bangunan Taj Mahal, dan romansa yang dialami oleh Jahanara. John Shors juga memberikan kesyahduan tentang pertarungan kuasa cinta dan angkara.
Tinjauan Pustaka:
al-Azizi, Abdul Syukur. Sejarah Terlengkap Peradaban Islam. Yogyakarta: Noktah, 2017.