Konten dari Pengguna

Mengapa Koperasi Penting bagi UMKM dalam Menghadapi Revolusi Ekonomi Hijau?

Dina Maria
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang
7 Oktober 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dina Maria tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi koperasi Indonesia di zaman digital. (DOK. SHUTTERSTOCK)()
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi koperasi Indonesia di zaman digital. (DOK. SHUTTERSTOCK)()
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Koperasi memainkan peran penting dalam mendukung UMKM untuk menjadi lebih berkelanjutan dalam menghadapi revolusi ekonomi hijau. Sebagai negara berkembang, Indonesia sedang mengambil langkah menuju ekonomi berbasis keberlanjutan. Ini adalah konsep pembangunan ekonomi yang mempertimbangkan dampak lingkungan. Banyak UMKM, bagaimanapun, masih menghadapi masalah seperti kurangnya akses ke teknologi ramah lingkungan dan kurangnya pengetahuan tentang praktik bisnis yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
1. Koperasi sebagai Sumber Ekonomi Berkelanjutan
Dengan prinsip demokrasi ekonomi dan kolektivitasnya, koperasi menawarkan solusi khusus bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk beralih ke ekonomi yang lebih ramah lingkungan. Menurut Bima Yudhistira dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), koperasi dapat memainkan peran penting sebagai fasilitator dalam memperkenalkan teknologi ramah lingkungan kepada UMKM. Dengan pengelolaan kolektif, UMKM anggota dapat berbagi teknologi dan pengetahuan tentang praktik hijau tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar.
Menurut Suroto, Ketua Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis (AKSES), koperasi memiliki kemampuan untuk membantu usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam transisi ke ekonomi hijau dengan memberikan dukungan dan pelatihan untuk mengadopsi model bisnis yang lebih berkelanjutan. Koperasi dapat bekerja sama untuk membangun teknologi baru seperti energi terbarukan dan pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
2. Pembiayaan Berkelanjutan Berbasis Koperasi
Untuk UMKM yang ingin menerapkan praktik ramah lingkungan, akses ke pembiayaan hijau seringkali menjadi hambatan. Menurut Hermawati Setyorini, Ketua Umum Asosiasi Industri UMKM Indonesia (Akumandiri), UMKM dapat lebih mudah mendapatkan modal untuk berinvestasi dalam teknologi hijau karena koperasi dapat menyediakan pembiayaan dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan lembaga keuangan formal. Bunga yang ditawarkan koperasi, kira-kira 0,5% dari omset, membuatnya lebih terjangkau bagi UMKM yang ingin melakukan inovasi bisnis yang lebih ramah lingkungan.
3. Kolaborasi sebagai Penggerak untuk Inovasi dan Pasar Hijau
Inovasi sangat penting di era revolusi ekonomi hijau untuk meningkatkan daya saing UMKM. Koperasi dapat menjadi katalisator inovasi dengan membangun ekosistem bisnis hijau yang mendorong UMKM untuk membuat produk yang ramah lingkungan. Laporan dari International Labour Organization (ILO) menunjukkan bahwa koperasi dapat membantu usaha kecil dan menengah (UMKM) mendapatkan akses ke pasar hijau yang berkembang pesat baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pasar hijau membutuhkan barang yang dibuat dengan cara produksi yang berkelanjutan, dan koperasi membantu UMKM memenuhi standar ini.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Koperasi memainkan peran penting dalam membantu UMKM beradaptasi dengan revolusi ekonomi hijau. Dengan memberikan akses yang lebih mudah ke teknologi, pelatihan, dan pembiayaan, koperasi tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memperkuat posisi UMKM dalam pasar yang semakin kompetitif. Jika koperasi dapat beroperasi dengan baik, mereka akan menjadi dasar ekonomi hijau di Indonesia.