Hidup Sehat ala Bulgaria

Konten dari Pengguna
29 Oktober 2018 0:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dina Martina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia khususnya kalangan menengah atas mulai menyadari pentingnya hidup sehat. Berbicara tentang hidup sehat, biasanya kita akan langsung teringat akan pola makan sehat dengan sayuran dan buah-buahan.
ADVERTISEMENT
Menurut pengamatan, anak-anak maupun kaum muda Indonesia sangat kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Mereka lebih suka memilih makanan siap saji yang tidak banyak mengandung sayuran dengan alasan lebih praktis.
Hal ini cukup memprihatinkan mengingat akhir-akhir ini penyakit jantung hanya diderita oleh mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas, tapi telah pula diderita oleh mereka yang berusia 30-40 tahun.
Terkait pola hidup sehat, nampaknya kita perlu belajar dari salah satu negara Balkan dimana saya pernah tinggal, yaitu Bulgaria. Pola hidup sehat tersebut telah menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat Bulgaria.
Seperti apa sih pola hidup sehat masyarakat Bulgaria?
1. Kebiasaan makan sayuran/Salad.
Sebagian besar orang mengenal salad berasal negara-negara Mediteranian. Namun tidak mengetahui bahwa di luar negara Mediteranian, ada Bulgaria yang juga sangat dikenal dengan saladnya.
ADVERTISEMENT
Jika kita memasuki restoran-restoran di Bulgaria kita akan melihat bahwa makanan pertama yang di pesan pengunjung restauran adalah salad. Salad Bulgaria yang telah menjadi simbol kuliner nasional adalah Shopka salad. Salad ini terbuat dari tomat, mentimun yang dipotong dadu, ditambah bawang bombay, cabe mentah atau panggang, sirene (keju asin putih), dan peterseli.
Sirene ini yang menjadikan Shopska salad menjadi unik. Sirene pada shopska salad menjadikannya lebih kaya rasa karena mengandung garam (agak asin). Demikian juga dengan tomat Bulgaria yang memiliki berbeda.
Tidak seperti tomat di Indonesia yang masam, tomat Bulgaria memiliki rasa manis. Sirene disajikan sebagai toping yang menutupi sayuran dalam bentuk parutan keju atau dipotong dadu.
ADVERTISEMENT
Kegemaran akan salad ini tersirat pada ungkapan salah satu teman Bulgaria yang membuat saya sangat takjub. Suatu ketika di suatu restoran kami memesan salad. Ketika pesanan shopska salad kami tiba, teman Bulgaria tersebut langsung bereaksi dan berkata “Hmmm… ini adalah makanan yang paling enak…!! Mungkin bagi orang Indonesia, ketimun dan tomat aja jadi makanan favorit, irit banget ya….he…
Jenis salad pun mulai berkembang di Bulgaria, tidak hanya shopska salad tetapi juga berbagai kombinasi salad lainnya yang isinya terdiri dari berbagai jenis sayuran seperti parutan wortel, lobak, kol ungu, selada, dan lain-lain, dengan toping daging ayam/sapi asap, bakar atau goreng.
Selain sirene, jenis keju yang digunakan pun bervariasi, dari keju yang terbuat dari susu sapi hingga keju dari susu kambing. Dressing salad-nya juga sangat sehat, karena rata-rata dressing terbuat dari campuran dari minyak zaitun, air lemon, dan sedikit madu, sehingga terasa asam-manis di lidah.
ADVERTISEMENT
Dressing ini menurut saya mempunyai rasa yang dapat diterima lidah orang Indonesia karena campuran rasa asam dan manis tersebut seperti layaknya rasa asinan Indonesia, minus rasa pedas.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, masyarakat Bulgaria menjadikan sayuran layaknya nasi dengan sedikit lauk, sementara masyarakat Indonesia hanya mengkonsumsi sedikit sayuran pada menu makannya. Dengan kata lain, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat yang tidak baik bagi kesehatan.
Shopska Salad (Pixabay)
2. Jus buah
Buah-buahan dan sayuran di Bulgaria relatif murah. Buah-buahan dan sayuran yang biasa digunakan sebagai campuran jus dan tersedia cukup melimpah antara lain apel, wortel, jeruk, pir, kiwi, dan bit.
Penjual jus buah pun sangat mudah ditemui. Selain di jual di gerai-gerai dipinggir jalan, jus buah juga di jual di supermarket. Salah satunya adalah Supermarket “Fantastico” yang banyak tersebar di berbagai penjuru kota Sofia. Harga jus buah dengan ukuran 1000 ml sekitar Rp 40 ribu.
ADVERTISEMENT
Pembeli pun dapat memilih campuran buah yang akan dijadikan jus. Gerai jus biasanya buka sejak jam 10 pagi hingga 8 malam dengan pembeli sebagian besar adalah anak-anak muda/para mahasiswa.
Kebiasaan makan buah dan sayur ini pun tidak hanya ada pada remaja dan orang dewasa. Sejak kecil anak-anak Bulgaria sudah terbiasa dengan kedua panganan tersebut.
Di sekolah-sekolah Taman kanak-kanak misalnya, ajakan untuk makan sayur dan buah di kemas dalam sebuah lagu yang dinyanyikan anak-anak secara bersama-sama dan secara terus menerus.
Pengalaman yang menarik yang pernah saya alami adalah ketika saya meminta seorang anak berumur tiga tahun untuk memilih antara buah apel dengan sepotong kue tart. Tanpa diduga si anak ternyata memilih buah apel ketimbang kue tart. Suatu kebiasaan yang baik untuk kesehatan dan mungkin jarang terjadi pada anak-anak di Indonesia.
Jus jeruk (Foto: Thinkstock)
3. Minum Yogurt
ADVERTISEMENT
Yogurt telah menjadi bagian dari makanan sehari-hari masyarakat Bulgaria. Kebiasaan penduduk Bulgaria mengkonsumsi yogurt, telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Yogurt telah pula menjadi bahan dasar pembuatan hidangan tradisional Bulgaria seperti “tarator”, yaitu sup dingin yang terbuat dari yogurt, air, mentimun, walnut dan rempah-rempah, dan “snezhanka”, salad yang terdiri dari yoghurt, mentimun, dan bawang putih.
Yogurt Bulgaria menjadi terkenal ketika pada 1904, ilmuwan Bulgaria Dr. Stamen Grigorov menemukan bakteri lactobacillus bulgaricus yang memfermentasi susu menjadi yogurt.
Yogurt Bulgaria mempunyai rasa yang unik dan biasanya disajikan bersama buah seperti strawberry, bluberry, dan buah lainnya, atau dengan selai buah. Dengan kebiasaan minum yogurt, tidak mengherankan jika kulit orang Bulgaria menjadi sangat halus.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula “Ayran”, minuman yang terbuat dari yogurt cair dan garam yang merupakan salah satu minuman yang disukai pengunjung resto-resto di Bulgaria.
Saat ini yogurt diproduksi oleh industri-industri besar, namun masih banyak pula yogurt Bulgaria yang diproduksi oleh home industry di pedesaan.
Tarator, Sup dingin Bulgaria (Shutterstock)
4. Kebiasaan meminum Madu
Masyarakat Bulgaria terbiasa menggunakan madu dalam makanan dan minuman yang disajikan sehari-hari. Madu digunakan sebagai pengganti gula pada teh, maupun minuman herbal lainnya seperti camomile hingga makanan seperti salad. Ada pula menu yogurt dicampur walnut dan madu.
Salah satu yang menjadi perhatian saya adalah labu panggang. Menurut saya ini merupakan menu sehat. Sebelum dipanggang labu yang masih ada kulitnya dipotong-potong agak besar dan diolesi madu. Dapat pula ditambahkan kacang walnut di atasnya. Hasilnya, labu terasa lebih nikmat karena ada rasa caramel dari madu yang dipanggang. Labu panggang ini biasanya disajikan sebagai dessert.
Ilustrasi Madu untuk Anak (Foto: Pixabay)
5. Jalan kaki dan berendam air panas
ADVERTISEMENT
Sebagian besar masyarakat Bulgaria menyukai jalan kaki, khususnya kaum mudanya. Masyarakat Bulgaria berjalan kaki layaknya berjalan cepat, seolah-olah ada sesuatu yang dikejar. Kebiasaan ini mungkin ada kaitannya dengan kebiasaan berjalan dimusim dingin yaitu sebagai salah satu cara untuk menghangatkan badan. Karena itu, jangan heran apabila kaki wanita-wanita Bulgaria cukup ramping.
Gadis-adis Bulgaria yang cantik dan ramping (Andi Zaidan Collection)
Kebiasaan yang menyehatkan lainnya adalah berendam di air panas alami. Tidak seperti Indonesia yang memiliki sumber air panas alami karena memiliki banyak gunung berapi, Bulgaria tidak memiliki gunung berapi, namun memiliki sumber air panas yang melimpah. Lebih dari 600 mata air mineral panas terdapat di Bulgaria.
Sumber air panas banyak ditemui diberbagai wilayah/kota di Bulgaria a.l. di kota Sandanski, Kjusten-dil, Hisarr, Velingrad, Sapareva Banja, dan lain-lain. Bahkan di pusat Ibu Kota Sofia yang ramai tepat di belakang masjid Banya Bashi terdapat sumber air panas yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar.
Salah satu kolam renang air panas di Bulgaria (Andrey Andreev Collection)
ADVERTISEMENT
Di wilayah di mana terdapat hydro thermal tumbuh hotel-hotel untuk rekreasi maupun pengobatan berbagai macam penyakit. Kolam renang air panas di ruang terbuka pun dapat ditemui di sekitar Kota Sofia dengan harga yang relatif terjangkau masyarakat. Biasanya pengunjung mulai banyak ketika memasuki musim dingin.
Salah satunya adalah kolam renang air panas di Pancharevo, berjarak sekitar 16 km dari Sofia atau 20 menit perjalanan. Kolam renang ini mempunyai pemandangan yang indah karena letaknya berdekatan dengan danau dan bukit. Kalangan menengah atas Bulgaria biasanya memilih untuk menikmati rekreasi air panas di hotel-hotel.
Sementara, penggunaan air mineral panas untuk mengobati penyakit di Bulgaria telah berlangsung berabad-abad lalu. Sebagai contoh Kota Hissar (juga dikenal di masa lalu sebagai Augusta, Diocletianopolis, Seuthopolis, Aleksiopolis, Toplitsa) adalah sebuah kota dengan sejarah masa lalu di mana bangsa Thracia menggunakan air mineralnya untuk keperluan medis Kaisar Diocletian yang hidup sekitar tahun 290 M.
ADVERTISEMENT
Melimpahnya air mineral dan air panas tersebut telah menempatkan Bulgaria sebagai salah satu negara dengan hidro-termal terbanyak di wilayah Balkan, Eropa, dan Mediterania.
Mungkin ini pula yang menyebabkan mereka yang tinggal di sekitar sumber mata air panas menjadi awet muda. Saya pernah bertemu dengan salah satu pemilik hotel yang tinggal di area sekitar air panas alami yang ternyata berusia lebih muda 20 tahun dari usia yang sebenarnya.
Saat inim Bulgaria tidak hanya menjadikan sumber-sumber air panas tersebut untuk rekreasi dan pencegahan/pengobatan penyakit. Sumber-sumber air panas telah dimanfaatkan untuk penghangat ruangan dan AC, pemanasan rumah kaca, pompa panas geothermal, dan pasokan air panas langsung ke rumah-rumah penduduk.
ADVERTISEMENT
Tidak ada salahnya jika kita meniru pola hidup sehat masyarakat Bulgaria. Tapi jangan lupa untuk berolahraga.
----