Konten dari Pengguna

Peduli Penderita Gangguan Jiwa, Mahasiswa PMM UMM Lakukan Kegiatan Ini

17 Agustus 2020 5:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinar Apriliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PMM UMM kelompok 4 gelombang 6 bersama dengan tim kesehatan dari desa Jabalsari
zoom-in-whitePerbesar
PMM UMM kelompok 4 gelombang 6 bersama dengan tim kesehatan dari desa Jabalsari
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang gelombang 6 melaksanakan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) yang dilaksanakan selama 1 bulan penuh di daerah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tidak seperti biasanya KKN yang diadakan oleh universitas dimana sekarang KKN diubah menjadi PMM. Mewabahnya Covid-19 mengakibatkan mahasiswa melaksanakan kegiatan PMM di daerah masing-masing, tetapi tetap harus melakukan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah agar mencegah peningkatan penyebaran virus Covid-19.
Kami dari kelompok 4 gelombang 6 membantu tim kesehatan dari desa melakukan “Posyandu Kesehatan Jiwa” dimana di Tulungagung lebih tepatnya di desa Jabalsari, Sumbergempol terdapat beberapa warga yang terdiagnosis mengalami gangguan kejiwaan. Posyandu kesehatan jiwa tersebut diberi nama “TERSAYANG”. Posyandu Kesehatan Jiwa merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan dan berfokus pada kesehatan jiwa sebagai bentuk kepedulian terhadap penyandang gangguan kesehatan jiwa di desanya.
ADVERTISEMENT
Perlu kalian ketahui, Kesehatan jiwa adalah dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan social sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Kelompok kami yang beranggotakan 5 orang, membantu tim kesehatan dalam menertibkan para pasien agar dapat tetap tenang dan teratur. Kegiatan tersebut dilakukan mulai pukul 09.00 WIB, diawali dengan senam pagi bersama seluruh panitia serta pasien yang hadir. Dalam kegiatan ini, setiap pasien diarahkan oleh panitia untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menceritakan setiap keluhan yang dirasakan. Apabila pasien tersebut sakitnya sedang kambuh maka dokter akan memberikan obat untuk para pasien.
Terdapat beberapa warga yang terdiagnosis mengalami gangguan kejiwaan di desa Jabalsari, Sumbergempol. Tetapi pada saat ini hanya 5 orang saja yang dapat hadir di posyandu kesehatan jiwa “TERSAYANG”, dikarenakan sebagian pasien yang lainnya tidak mau diajak ke posyandu. Pasien tersebut mulai dari usia remaja hingga lansia.
ADVERTISEMENT
Kondisi para pasien juga berbeda-beda, ada pasien yang apabila diajak berbicara lambat pada saat menjawabnya, terdapat juga pasien yang apabila bertemu dengan lawan jenis melontarkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan, terdapat juga pasien yang selalu tidak fokus atau terbayang hal lain saat diajak bicara.
Melalui program ini diharapkan kesembuhan para pasien terdiagnosis gangguan jiwa tidak bergantung pada obat-obatan saja, namun dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar sangat diperlukan. Tim kesehatan desa juga berupaya menggali kemampuan masing-masing pasien seperti membuat keset, merias wajah, dsb. Dan kegiatan seperti ini juga sebaiknya dapat menjadi contoh daerah-daerah lain yang terdapat warganya terdiagnosis mengalami gangguan kejiwaan agar segera mendapatkan penanganan oleh tim kesehatan.