Benarkah, Cantik Itu Harus Berkulit Putih dan Bertubuh Langsing?

https://pixabay.com/id/photos/pameran-pengunjung-galeri-penonton-2944064/

Cantik. Jika mendengar kata itu apa, sih, yang terlintas dalam benak kalian? Berkulit putih? Bertubuh langsing? Hidung mancung? Atau memiliki rambut lurus? Mungkin masih banyak lagi, ya. Namun, benarkah kriteria cantik hanya dari segi fisik yang wah? Mmmh, itu tidak salah, tapi ada baiknya sudut pandang yang seperti itu segera diperluas lagi, ya. Cantik itu tidak sesimpel dan se-statis itu.

Berdasarkan pengalamanku, saat temanku mendapat pertanyaan atau pernyataan semacam, “menurutmu, si dia cantik, nggak?”, “mmmh, dia kalo tinggian dikit pasti makin cantik.” Hampir Sebagian temanku menjawab, “cantik itu relatif dan sulit kalau dideskripsikan.”, “tapi menurutku dia sudah cantik dengan apa adanya.”

Adakah yang sependapat dengan pendapat temanku? Kalau aku, iya, aku setuju banget malah. Menurutku cantik bukan hanya fisiknya tapi juga harus dari kebaikan hati dan akhlaknya. Sikapnya yang sopan, ramah, tidak asal berkomentar, sampai bisa menjaga kesabarannya, tapi bukan berarti mudah untuk dibodohi.

Mengutip pendapat Dian Sastrowardoyo, “cantik adalah proses. Ketika Anda menyadari bahwa cantik merupakan proses yang membuat Anda memperbaiki penampilan sehingga terlihat cantik. Orang yang mengetahui dirinya cantik adalah cantik yang sesungguhnya.”

Adapun menurut Maudy Ayunda, “menurut aku cantik itu percaya diri. Bagaimana cara kita membangun percaya diri. Menjaga dan merawat diri merupakan salah satu cara menuju cantik. Disaat Anda percaya diri akan melakukan hal yang baik terhadap tubuh dan wajah sehingga terlihat cantik.”

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa cantik itu tidak hanya seputar kesempurnaan fisik, tetapi dari segala aspek yang mampu menunjang sampai memancarkan aura kecantikan itu sendiri dari dalam diri wanita. Mulai sekarang, ayo lebih sayangi diri sendiri dan hilangkan rasa minder.