news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Distorsi Kognitif: Penyimpangan Pola Pikir yang Mengganggu Kesehatan Mental

Dinaya Kessa Putri
Seorang mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya tahun 2022
Konten dari Pengguna
4 Desember 2022 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinaya Kessa Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Pola pikir yang salah dapat menyebabkan gangguan mental? Pola pikir bagaimana yang bisa menyebabkan gangguan mental?

ADVERTISEMENT
Distorsi kognitif, atau yang biasa disebut juga dengan gangguan distorsi adalah suatu hal yang dialami seorang individu di mana individu tersebut memiliki penyimpangan pemikiran, distorsi kognitif ini pada umumnya terjadi pada remaja dikarenakan banyaknya perspektif negatif dari masyarakat yang bisa memunculkan individu memiliki pola pikir yang cenderung bias negatif terhadap dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Menurut David Burns, MD, seorang pakar kognitif. David mengidentifikasikan jenis-jenis distorsi kognitif berdasarkan pola pikir yang salah, karena pola pikir yang salah inilah tanpa sadar akan berpengaruh terhadap proses pengembangan kepribadian seseorang. Beberapa dari jenis-jenis tersebut ialah :

1. All or Nothing

Pola pikir ini terjadi ketika individu melihat segala sesuatu secara absolut dan menganggap hanya ada hitam putih dan tidak memberikan ruang untuk abu abu ditengahnya. Hal ini berdampak ketika seorang individu merasakan sebuah kegagalan, dia akan berpikir bahwa dia sudah gagal dan tidak akan pernah bisa berhasil.

2. Over Generalization

Ketika seseorang mengalami pola pikir ini, dia akan memiliki pemikiran “selalu” atau “tidak pernah" hal ini dikarenakan dia selalu menggeneralisasi apa yang terjadi setelah mengalami suatu kejadian tertentu. Sehingga memberikan pikiran bahwa tidak akan adanya ruang untuk hal lain akan terjadi.
ADVERTISEMENT

3. Filter Mental

Pola pikir ini merupakan kebalikan dari over generalization, akan tetapi hal ini juga memberikan dampak negatif karena individu dengan pola pikir ini hanya akan berfokus pada suatu kejadian dan melupakan aspek lainnya yang bisa saja merugikan individu tersebut.

4. Discounting The Positive

Individu dengan pemikiran ini akan mengabaikan dan tidak pernah memberikan validasi positif terhadap dirinya atas hal baik yang terjadi pada dirinya sehingga hal ini bisa saja berdampak kepada orang sekitarnya.

5. Personalizing

Hal ini terjadi ketika seseorang merasa bersalah atau bertanggung jawab secara personal terhadap sesuatu yang bahkan sebenarnya tidak terjadi terhadap orang tersebut.
Ketika seseorang memiliki pola pikir di atas maka dia bisa saja berpotensi memiliki gangguan kognitif. Sebaiknya segera menemui ahli profesional seperti psikolog atau psikiater untuk segera dapat ditangani dan juga disarankan untuk tidak melakukan self-diagnose karena akan membahayakan diri sendiri nantinya.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang memiliki pikiran terdistorsi berpotensi besar berdampak kepada kepribadian orang tersebut sehingga diperlukannya tindakan berupa terapi kognitif oleh tenaga profesional dalam ahlinya untuk mengurangi dan mengubah distorsi kognitif yang negatif. Terapi kognitif ini juga berperan sebagai proses berpikir dan perubahan dalam tingkah laku serta memprioritaskan masalah maupun tujuan yang ingin dicapai.
Terapi kognitif dalam pengimplementasiannya pada kasus distorsi kognitif bertujuan untuk membantu penyintas mengubah pikiran negatif yang ada menjadi positif serta mengubah pikiran otomatis (selftalk) menjadi pikiran yang positif dan bersifat rasional.
Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan Anda terhadap distorsi kognitif. Terima kasih sudah membaca.
Referensi:
Pepe, C. K., & Santoso, M. B. (2016). Mengatasi distorsi kognisi pada remaja. EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 5(1), 60-68.
ADVERTISEMENT
Trifiana, A. (n.d.). 10 Jenis Distorsi Kognitif, Kebiasaan Berpikir Bias yang Negatif | SehatQ. SehatQ. Retrieved December 1, 2022, from https://www.sehatq.com/artikel/jenis-distorsi-kognitif