Dia Saja yang Sempurna Diselingkuhi, Bagaimana dengan Aku?

Dinda Septia
Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
11 Desember 2021 10:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinda Septia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

“Nessie dan Hanggini yang cantik, baik, berprestasi, dan bisa dibilang sempurna saja diselingkuhi, bagaimana dengan aku yang tidak ada apa-apanya?” cuitan salah satu warga twitter.

Ilustrasi seseorang dengan Avoidant Personality Disorder canva.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang dengan Avoidant Personality Disorder canva.com
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, warga twitter diramaikan dengan berita diselingkuhinya aktris cantik Hanggini dan Youtuber terkenal Nessie Judge. Keduanya dianggap sebagai panutan oleh banyak orang terutama dewasa muda karena kepiawaiannya, yang satu dalam dunia peran dan yang lainnya dalam dunia penyiaran. Ditambah dengan paras yang cantik dan juga prestasi tanpa sensasi, makin banyak yang mengidolakan keduanya.
ADVERTISEMENT
Namun, saat diketahui bahwa sang idola diselingkuhi, tidak sedikit dari mereka yang mulai mempertanyakan dirinya sendiri, bahwasanya kedua sosok yang bisa dibilang sempurna tersebut saja diselingkuhi, bagaimana dengan diri mereka, yang mereka anggap tidak ada apa-apanya, tidak ada kelebihannya ataupun spesialnya.
Kalian juga sering merasa seperti itu? Merasa tidak berharga? Selalu merasa kurang? Bisa jadi kalian mengidap Avoidant Personality Disorder! Apa sih Avoidant Personality Disorder itu? Yuk, kita bahas!

Avoidant Personality Disorder

https://pixabay.com/images/id-413690/
Salah satu ciri signifikan dari Avoidant Personality Disorder adalah selalu merasa kurang, merasa dirinya tidak cukup baik seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Nah, apa sih sebenarnya Avoidant Personality Disorder itu?
Avoidant Personality Disorder atau gangguan kepribadian menghindar merupakan suatu kondisi saat seseorang merasa tidak percaya diri, mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, dan berusaha menghindari interaksi dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Gangguan kepribadian menghindar ini adalah bagian dari Personality Disorder Cluster C, golongan ini merupakan kelompok pencemas, mereka sering kali memikirkan sesuatu secara berlebihan karena ketakutannya yang berlebihan pula terhadap sesuatu.
Dikutip dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition, penghindaran interaksi sosial yang dilakukan oleh orang yang memiliki Avoidant Personality Disorder atau sering disingkat menjadi AVPD, didasari oleh ketakutan akan penolakan yang tidak lepas dari pengalaman tidak mengenakkan yang dilakukan orang terdekat individu tersebut. Oleh karena itu, individu dengan Avoidant Personality Disorder sangat sensitif terhadap kritik serta penolakan.
Biasanya orang dengan AVPD memiliki harga diri dan juga tingkat kepercayaan diri yang sangat rendah. Mereka memiliki perasaan yang sangat sensitif atau kepekaan yang berlebihan. Tidak jarang mereka merasa iri hati dan terasingkan sehingga, lebih memilih untuk menarik diri dari orang sekitar. Mereka lebih memilih mengunci diri di kamar dan berdiam diri, dibandingkan dengan harus berinteraksi dengan orang lain. Hal itu mereka lakukan semata-mata untuk melindungi diri karena, takut akan gagal, serta takut dikritik, ditolak, dipermalukan, atau bahkan dihina oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, seseorang yang mengidap Avoidant Personality Disorder merasa dirinya tidak cukup baik dalam segala hal, mereka juga cenderung tidak menghargai hasil karyanya sendiri karena sangat sadar akan kekurangan yang ada di dalam dirinya. Tidak hanya itu, mereka juga selalu berpikir bahwa orang lain melihatnya sebagai orang aneh dan jahat, dalam pikiran orang dengan AVPD apa pun yang ia lakukan, orang lain hanya akan mengejeknya.
Semua yang mereka alami dan rasakan, tidak dapat mereka ceritakan kepada siapa pun. Mereka merasa tidak ada satu orang pun yang mampu memahami dan mau mendengarkan keluh kesah mereka dengan tulus sehingga, mereka lebih memilih untuk memendam semuanya sendiri.

Mencegah Avoidant Personality Disorder

https://pixabay.com/images/id-2935723/
Penyebab timbulnya Avoidant Personality Disorder adalah adanya penolakan dari orang terdekat seperti orang tua atau teman sebaya sehingga, faktor lingkungan, terlebih pada masa kanak-kanak berperan sangat penting di sini.
ADVERTISEMENT
Saran untuk orang tua agar anak tehindar dari Avoidant Personality Disorder adalah, dapat lebih memperhatikan proses perkembangan anak dan apakah anak sudah mencukupi tugas pada tiap-tiap fase perkembangannya. Orang tua juga harus mampu berkomunikasi dan menciptakan lingkungan yang nyaman serta menyenangkan bagi anak sehingga, anak mampu beradaptasi dan berinteraksi dengan baik di lingkungan luar karena, semuanya dimulai dari lingkungan keluarga.

Menangani AVPD dengan Self Acceptance

https://pixabay.com/images/id-5816138/
Sesungguhnya, penderita Avoidant Personality Disorder berharap agar bisa diterima dan akrab dengan orang lain, namun terlalu takut akan penolakan sehingga membuat jarak aman dengan orang-orang di sekitarnya. Nah, yang dibutuhkan seseorang orang dengan Avoidant Personality Disorder adalah Self Acceptance!
Apa sih Self Acceptance itu? Self Acceptance atau penerimaan diri merupakan suatu kondisi saat seseorang bisa menerima dengan tulus dan sukarela keberadaan dirinya sendiri. Berikut adalah ciri-ciri dari orang yang telah menerapkan Self Acceptance, mereka bisa menerima diri apa adanya dengan perasaan yang tulus dan jujur, selain menerima dirinya sendiri, mereka juga tidak menuntut orang lain untuk menjadi seperti dirinya, jadi pada tahap ini mereka sudah berhenti membandingkan diri mereka sendiri dengan orang lain. Lalu mereka menerima kelemahan serta kekurangan yang ada pada dirinya, mereka tau bahwa mereka memiliki kekurangan, namun mereka lebih memilih untuk fokus dan berusaha mengembangkan kelebihan yang ada dalam diri.
ADVERTISEMENT
Kita tidak harus dicintai orang lain terlebih dahulu agar, kita bisa mencintai diri sendiri karena, dengan menerima apa yang dimiliki, lalu menghargai apa yang telah kita capai merupakan kekuatan terbesar untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Dan yang terakhir, kita tidak perlu menunggu untuk jadi sempurna agar bisa merasa berharga dan bangga terhadap diri sendiri.
https://pixabay.com/images/id-5850628/
Jadi sebenarnya, seseorang dengan Avoidant Personality Disorder ini ingin berinteraksi seperti orang lain pada umumnya, namun mereka dibebani dengan ketakutan akan penolakan sehingga, pada akhirnya lebih memilih untuk menarik diri dari lingkungan sekitar. Kalau kalian merasakan hal yang sama dan merasa tidak bisa menahannya lagi, atau merasa tidak berdaya karena Avoidant Personality Disorder ini, kalian harus segera mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater ya! Dan jangan self diagnose ya, teman-teman semua!
ADVERTISEMENT

Referensi

Afriyenti, L. U. (2021). Intervensi Cogntive Behavioral Therapy Pada Pasien Dengan Gangguan Kepribadian Menghindar (Avoidant). Jurnal Health Sains, 2(2), 208-215.
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. Arlington, VA: American Psychiatric Association.
Tanjung, C. S., Subroto, U., & Satiadarma, M. (2019). PENERAPAN TERAPI PSIKODINAMIKA DAN COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGURANGI SYMPTOM AVOIDANT PERSONALITY DISORDER. Jurnal Psikologi Klinis Indonesia, 4(2), 69-69.