Srawung Religi dan Budaya, Boyong Basuki Tirto Pagesangan

Kirab Budaya Boyong Basuki Tirto Pagesangan Desa Carangrejo (Foto/Azzahra Dinda)

Desa Carangrejo adalah sebuah desa yang kaya akan berbagai khasanah budaya. Desa yang berada di kawasan Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo ini memiliki tradisi warisan budaya sedekah bumi yang telah berlangsung sejak dua abad silam, tanpa pernah terputus dan kental dengan nilai budaya agraris.

Pada Sabtu 12 November 2022 lalu, tepatnya di GOR SDN 01 desa Carangrejo seluruh elemen masyarakat melangsungkan perhelatan wisata tradisi sedekah bumi yang diberi tema Boyong Basuki Tirto Pagesangan.

Tradisi ini berakar dari cerita rakyat tokoh babad desa Carangrejo, yang dikenal sebagai mbah Doblang di gunung Sedayu. Tradisi lisan tokoh ini dalam penurunan kisahnya telah berkembang kedalam berbagai varian cerita dan masih terus diekspresikan.

Perkawinan dua sumber mata air merupakan pengemasan dari tradisi lisan yang berkembang dalam masyarakat yang diyakini dimana setelah air dikawinkan akan turun hujan. Prosesi ini dilatarbelakangi oleh varian cerita tokoh babad desa dalam upaya pemenuhan air dan menjadi salah satu puncak ritual dalam event Boyong Basuki Tirto Pagesangan.

Kekayaan tradisi lisan yang hidup dalam komunitas elemen masyarakat desa Carangrejo menjadi daya tarik dalam perhelatan Boyong Basuki Tirto Pagesangan, dimana event ini mengkolaborasikan 2 unsur yakni religi yang diwakilkan dalam bentuk ziarah makam tokoh babad desa sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan penghormatan pada tokoh pejuang kemakmuran desa dan budaya yang dilambangkan dengan perkawinan dua sumber mata air Sumorobangun di desa Biting dan air Beji Sendang Songo di desa Carangrejo sebagai bentuk simbol kekerabatan antar dua desa.

Dalam gelaran ini juga diselenggarakan pameran budaya purbakala desa oleh Komunitas Carangrejo Culture Centre dan kirab 206 buceng hasil bumi dari seluruh elemen masyarakat yang dilanjutkan dengan serahterima “Mozaik sejarah Desa Carangrejo” oleh Pemerintah Desa Carangrejo kepada Bupati Ponorogo.

Gelaran yang dihadiri oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko ini merupakan penggerak aktivitas budaya dan sosial masyarakat desa yang bertujuan untuk menjaga harmonisasi sosial masyarakat. Sekaligus bentuk kontribusi dalam mengembangkan sektor perekonomian dan sektor kebudayaan desa.