Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Perkembangan SDGs 4 di Indonesia: Langkah untuk Pendidikan Berkualitas
9 Januari 2025 15:15 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Dinda Nuraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkemajuan, Pendidikan merupakan dasar paling penting untuk menjalankan itu semua. Oleh karena itu, tujuan Pembangunan berkelanjutan (SDGs) sebgai rencana aksi global yang disepakati oleh perserikatan bangsa-bangsa pada tahun 2015, diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek yang menjadi fokus di Indonesia merupakan poin ke-4 yang menekankan pentingnya Pendidikan berkualitas. Meskipun ada beberapa kemajuan, pencapaian SDGs 4 di Indonesia masih menghadapi tantangan besar yang harus dihadapi kedepannya.
Pandangan Public Relations Terhadap SDGs 4
Dalam ranah public relation, pencapaian SDGs menjadi hal yang sangat penting dalam membentuk citra positif suatu negara, Perusahaan, atau organiasi. Di Indonesia, Public Relation yang berfokus pada sektor Pendidikan sering kali menganggap SDGs 4 sebagai salah satu bidang yang memerlukan perhatian lebih.
Public Relatiaon bisa menjadi peran penting dalam menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya Pendidikan berkualitas dan upaya yang dilakukan pemerintah dan non-pemerintah. Melalui kampanye efektif, serta Public Relation dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu pendidikan. Selain itu, Public Relation juga berperan dalam membangun kemitran antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan solusi yang efektif dalam meningkatkan kualitas Pendidikan.
ADVERTISEMENT
Sebuah artikel dalam kementrian keuangan Indonesia terkait Pendidikan kunci utama kemajuan bangsa, menyatakan sistem pendidikan yang baik akan menciptakan SDM yang unggul dan membuat suatu negara menjadi maju. Sebagai praktisi PR hal ini menjadi peluang yang bagus, bukan hanya sebagai tanggung jawab pemerintah, tetapi juga sektor swasta, LSM, serta Masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai contohnya, Bank Mandiri membuat beberapa program dalam TJSL, salah satunya yaitu bangkit bersama mandiri. Di dalamnya terdapat program peduli Pendidikan, yang salah satunya memberikan beasiswa Pendidikan untuk membentuk generasi muda yang unggul dan siap bersaing.
Contoh lainnya program dana bantuan Pendidikan yang di gagas kemendikbudristek, yaitu Program Indonesia Pintar (PIP) yang dirancang untuk meningkatkan akses Pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak di Indonesia. Terutama bagi mereka yang berada di daerah-daerah dengan keterbatasan ekonimi. PIP memberikan bantuan tunai langsung kepada siswa yang memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
Kesenjangan Pendidikan
Publikasi tentantang kemajuan Pendidikan di Indonesia, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun media, menjadi sangat penting untuk menciptakan citra yang positif. Namun penting untuk diakui bahwa meskipun telah dilakukan beberapa Upaya, masih banyak tantangan yang harus di hadapi untuk mencapai tujuan SDGs 4 secara maksimal. Lalu, apakah Pendidikan sudah berkualitas di Indonesia?
Berdasarkan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) 2024, sekitar 20% anggaran negara dialokasikan untuk pendidikan, yang menunjukan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, seringkali dalam pengelolaan dana masih kurang optimal, yang mengarah pada ketidakseimbangan distribusi fasilitas dan kualitas Pendidikan antar daerah.
Laporan UNESCO 2023 menyebutkan bahwa Indonesia menghadapi ketidaksetaraan dalam kualitas Pendidikan, dengan sejumlah daerah yang masih kekurangan sarana dan prasarana yang memadai, seperti ruang kelas yang rusak, buku pelajaran yang terbatas, dan kurangnya akses teknologi pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Menurut Lembaga ketahanan nasioanal (Lemhannas), Indonesia perlu memastikan semua anak, baik Perempuan maupun laki-laki, dapat menyelesaikan Pendidikan dasar dan menengah yang setara dan berkualitas. Selain itu,penting untuk menghilangkan disparitas gender dalam Pendidikan guna mendukung pencapaian SDGs.
Mayoritas penduduk di perdesaan hanya menamatkan pendidikan sampai dengan jenjang SD, yakni sebesar 31,13%. Sementara itu, di perkotaan, terdapat 49,16% penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah menamatkan pendidikan SMA/sederajat. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam pencapaian pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Bagaimana kesenjangan Pendidikan bisa terjadi di indonesia?
Pada umumnya sekolah-sekolah di perkotaan umumnya dilengkapi dengan laboratorium yang memadai, perpustakaan yang lengkap, dan ruang kelas yang layak. Sementara itu di daerah pedesaan, siswa sering belajr di bangunan yang sudah tidak layak, kekurangan fasilitas penting seperti perpustakaan, atau bahkan tidak memiliki akses ke air bersih dan Listrik.
ADVERTISEMENT
Berdaparkan laporan dari Lembaga penjaminan mutu Pendidikan (LPMP) Kualitas pengajar guru di daerah pedesaan umumnya lebih rendah dibandingkan dengan di perkotaan, yang berdampak pada keterampilan akademik siswa yang terhamabat.
UNICEF menyatakan Di beberapa daerah pedesaan, seperti wilayah papua dan nusa Tenggara timur (NTT), kualitas Pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas guru. Di daerah ini, banyak guru yang memeliki kualifikasi terbatas, tidak memiliki pelatihan tambahan, dan harus mengajar dengan sarana yang terbatas. Hal ini menyebabkan ketidakmampuan mereka dalam menyampaikan materi dengan cara yang efektif dan menarik. Sebagai contoh, di beberapa sekolah dasar di pedesaan papua, seorang guru bisa mengajar beberapa mata pelajar sekaligus karena kekeurangan tenaga pengajar.
Untuk mewujudkan SDGs poin ke-4 ada beberapa Langkah yang dapat di lakukan seperti:
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan kualitas pelatihan guru, terutama di daerah terpencil.
2. Memperbaiki infrastruktur pendidikan di daerah terpencil.
3. Mengoptimalkan pengelolaan dana Pendidikan.
4. Meningkatkan kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan Masyarakat.
5. Meningkatkan akses pendidikan melalui program bantuan dan beasiswa.
6. Menggunakan teknologi untuk menjangkau daerah terpencil.
Kesimpulan
Untuk mencapai target SDGs 4, yakni pendidikan berkualitas bagi semua, Indonesia perlu memprioritaskan penyelesaian kesenjangan yang ada antara pendidikan di daerah perkotaan dan pedesaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pelatihan bagi para guru, memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, serta mengelola dana pendidikan dengan lebih baik. Di samping itu, sangat penting untuk menciptakan kemitraan yang lebih solid antara sektor publik dan swasta, serta memanfaatkan teknologi untuk menjangkau lokasi yang terpencil. Dalam konteks ini, peran hubungan masyarakat sangat krusial untuk meningkatkan kesadaran umum dan membangun dukungan untuk usaha pendidikan yang merata dan inklusif. Dengan strategi yang menyeluruh dan kerjasama, Indonesia dapat bergerak lebih dekat menuju pencapaian SDGs 4 pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT