Konten dari Pengguna

Investasi Halal di Kalangan Anak Muda Sebagai Tabungan Untuk Masa Depan

Dinda Nuzha
Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27 Oktober 2021 11:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinda Nuzha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Created by Dinda Nuzha
zoom-in-whitePerbesar
Created by Dinda Nuzha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebutuhan seseorang akan konsumsi sering kali mengabaikan penghasilannya, yang mengakibatkan keterpurukan ekonomi dalam kehidupan keluarganya. Maka dari itu hendaklah untuk mulai merencanakan konsep kehidupan sejak dini dengan tidak boros, rajin menabung, mencari penghasilan tambahan untuk menjamin kelangsungan hidup dimasa yang akan datang dengan berinvestasi. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan dana darurat, menghindari berhutang, memiliki persiapan biaya untuk perencanaan di masa depan, dan sebagai persiapan dana di hari tua.
ADVERTISEMENT
Menabung merupakan cara terbaik untuk membuat kondisi keuangan menjadi lebih baik di masa depan, salah satunya dengan berinvestasi. Istilah investasi tidak lagi menjadi hal yang asing ditelinga kita. Singkatnya, investasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan harta, Selain itu investasi juga merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana yang dilakukan pada saat sekarang dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang. Namun dalam investasi Syariah, keuntungan bukan hal yang menjadi tujuan utama. Karena dalam Islam, berbisnis tidak selalu berorientasi kepada profit. Terdapat hal lain yang menjadi value dari investasi berbasis syariah, yaitu keseimbangan antara keuntungan dengan nilai kebajikan social atau yang sering kali dikenal dengan istilah Socially Responsible Investment.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang muslim, tentunya harus memperhatikan terlebih dahulu mengenai investasi yang akan dipilih agar sesuai dengan ajaran yang diyakini. Menghindari investasi yang mengandung riba, gharar, maysir, dan larangan lainnya. Maka dari itu, sebelum melakukan investasi hendaknya mengenali terlebih dahulu akan kebutuhan serta alasan untuk berinvestasi agar terhindar dari hal-hal yang bertentangan dengan prinsip Syariah.
Ada beberapa jenis investasi halal di pasar modal yang dapat dilakukan :
1. Saham Syariah
Dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia, saham Syariah merupakan efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal. Nantinya para pemegang saham memiliki hak untuk mendapatkan imbal hasil dari saham yang mereka beli.
2. Obligasi Syariah (sukuk)
Sama seperti saham, sukuk juga merupakan efek berbentuk sekuritas asset yang memenuhi prinsip-prinsip Syariah di pasar modal. Sukuk terbagi menjadi 2 jenis :
ADVERTISEMENT
1) Sukuk negara yang diterbitkan pemerintah berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
2) Sukuk korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik perusahaan swasta atau negeri. Hal ini tertuang dalam peraturan OJK Nomor 18/POJK.04/2005 tentang penerbitan dan persyaratan sukuk.
3. Reksa Dana Syariah
Menurut POJK Nomor 19/POJK.04/2015 Reksa dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di pasar modal.
4. Deposito Syariah
Deposito Syariah merupakan produk simpanan yang memiliki jangka waktu tertentum dengan menempatkan nasabah sebagai pemilik dana (shahibul maal) yang secara langsung bertindak sebagai pengelola dana (mudharib). Adapun ratio keuntungan didapatkan berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Misal, ratio yang disepakati adalah 60:40, maka keuntungan yang akan kita dapatkan nantinya adalah sebesar 60%, sedangkan 40% dari keuntungan tersebut akan diterima oleh pihak bank.
ADVERTISEMENT
5. Investasi Emas Syariah
Investasi emas merupakan salah satu investasi yang terbilang mudah dan memiliki resiko yang rendah. Investasi ini disukai banyak orang karena kestabilan harganya yang cenderung naik secara perlahan setiap tahunnya. Namun meskipun demikian, tetap harus berhati-hati dalam memilih tempat untuk berinvestasi. Hal ini bertujuan agar terhindar dari investasi bodong yang nantinya justru akan mendatangkan kerugian.
Maka dari itu, sudah saatnya untuk mengurangi pengeluaran yang tidak begitu penting seperti berbelanja dan nongkrong di kafe-kafe. Alihkanlah sedikit pengeluaran itu untuk berinvestasi sejak dini. Karena semakin muda kita melakukan investasi, maka kita akan memiliki waktu lebih panjang untuk belajar banyak hal mengenai investasi.