Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cerita Para Pecundang yang Tak Biasa
24 November 2021 21:04 WIB
Tulisan dari Dinda Safira Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Judul Buku : Orang-Orang Biasa
Penulis : Andrea Hirata
ADVERTISEMENT
Penerbit : PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta.
Tahun Terbit : Februari 2019 - Cetakan pertama
Jumlah Halaman : 300 + xii halaman
Harga Buku : Rp.89.000,00
Peresensi : Dinda Safira Putri
Orang-orang Biasa adalah cetakan pertama yang merupakan karya seni dari Andrea Hirata Seman Said Harun atau yang lebih dikenal sebagai Andrea Hirata. Hirata adalah novelis Indonesia yang berasal dari Pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Andrea Hirata lahir pada tanggal 24 oktober 1967. Novel pertama yang ditulis oleh beliau adalah Laskar Pelangi yang terdiri dari tiga sekuel.
Andrea Hirata adalah pemenang pertama dari New York Book Festival 2013 untuk The Rainbow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika. Pada tahun 2010, Hirata mendapat beasiswa pendidikan sastra di International Writing Program University of lowa, USA. Tahun 2015, bersama saudara Inngis Mike, Andrea Hirata mendapat gelar Doctor Honoris Causa di bidang sastra University of Warwick, United Kingdom. Tahun 2017 Hirata menerima penghargaan budaya dari pemerintah Perancis untuk karyanya.
ADVERTISEMENT
Orang-orang Biasa adalah novel ke-10 yang diterbitkan oleh Andrea Hirata bersama Penerbit Bentang Pustaka. Andrea Hirata menulis novel ini karena kekecewaan yang besar akan kegagalanya memperjuangkan seorang anak miskin yang pintar untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu.
Novel ini menceritakan tentang sebuah kisah perjuangan anak miskin yang jauh di pedalaman sana dalam menggapai cita-citanya untuk masuk kuliah kedokteran dan rencana perampokan oleh 10 orang sahabat demi mendapatkan uang untuk melanjutkan pendidikan kedokteran Aini anak dari Dinah. Tindakan yang mereka lakukan tersebut memang tidak bisa dibenarkan, akan tetapi hal ini menggambarkan bahwa orang tua akan bekerja keras agar anak mereka dapat meraih cita-cita dan tentunya dengan cara yang baik pula. Seperti cerita tersebut yang menunjukkan bahwa walaupun mereka memiliki kesempatan untuk mendapatkan uang yang banyak dengan waktu singkat, mereka lebih memilih jalan kebenaran.
ADVERTISEMENT
Banyak poin yang menarik bagi para pembaca di novel ini, salah satunya yaitu terkait pelaksanaan karnaval peringatan hari kemerdekaan dengan pasukan yang hanya mengenakan seragam dari berbagai profesi. Pembaca setuju dengan pendapat penulis, jika karnaval sebaiknya mempertontonkan nilai seninya, sedangkan hal tersebut lebih terkesan membosankan dan kurang menonjol nilai seninya. Namun, hal tersebut juga terdapat sisi positifnya, seperti ikut meramaikan peringatan hari kemerdekaan dan memperlihatkan berbagai profesi yang ada. Selain itu, novel ini juga memperlihatkan realita bahwa dibalik kehidupan masyarakat yang dapat dibilang sederhana, sesungguhnya mereka telah bekerja keras untuk mencapai kehidupan yang lebih layak dan sejahtera. Oleh karena itu, mengingat kehidupan mereka yang terkesan tidak mengalami perubahan ekonomi dari zaman dahulu, kita sebagai manusia tidak boleh memberikan pernyataan bahwa mereka orang malas sehingga kondisi ekonominya masih sama.
ADVERTISEMENT
Novel ini juga menyisipkan pesan-pesan di dalamnya. Ada sebuah motivasi, kegigihan, pengorbanan, dan pastinya keluarga. Ada empat poin yang bisa saya urai di novel ini. Pertama, sentilan bagi dunia pendidikan, khususnya di Indonesia. Banyak pendidikan yang harus ditebus dengan harga mahal. Banyak jurusan yang tidak bisa hanya dengan mengandalkan kejeniusan, kepintaran, namun juga harus ada uang sebagai jaminan. Kedua, pengorbanan orang tua dan juga kesetiaan kawan. Pada bab-bab tertentu di ceritakan bagaimana orang tua yang ingin anaknya sukses. Mereka rela membanting tulang, memeras otak agar bisa menjadikan anaknya hidup lebih baik. Hal ini juga menyampaikan bahwa kawan yang sebenarnya adalah ketika mereka berusaha untuk berjuang bersama meski sama-sama dalam keadaan sulit. Ketiga, pesan yang paling kelihatan di novel ini yaitu tentang kritikan pedas pada orang-orang di atas. Siapapun mereka, orang-orang yang tidak pernah melihat ke bawah. Bagaimana kondisi masyarakat di tempat yang lain masih berjuang dari kemiskinan yang ada. Keempat, tentang kejujuran dalam bekerja. Jauh di ujung negeri ini masih banyak orang-orang yang jujur dan bertanggung jawab. Tidak tergoda materi meski hidup pas-pasan. Benar-benar mengabdi untuk negeri. Berbeda dengan para koruptor di kota-kota besar.
ADVERTISEMENT
Novel ini juga memiliki banyak kutipan yang berkesan sehingga ceritanya selalu di ingat oleh orang-orang yang pernah membacanya. Di bawah ini beberapa kutipan yang menurut para pembaca sangat nyata di kehidupan sekarang
“Anak sekolah jaman sekarang ternyata suka berkelompok berdasarkan bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain”.
“Dunia ini rusak gara-gara banyak bawahan yang suka melapor pada atasan asal atasan senang saja”
“Kiranya benar bahwa hari paling penting dan paling bahagia dalam hidup manusia adalah hari ketika dia tahu untuk alasan apa dia dilahirkan di muka bumi ini”.
Secara keseluruhan, novel ini sangat menarik. Ceritanya dikemas dengan gaya bahasa khas yang berkelas, dan menunjukan sifat dan karakter asli orang Indonesia pada umumnya. Ada banyak pesan yang terkandung dalam novel ini, terutama bagi dunia pendidikan. Novel ini juga tidak membosankan, dengan jumlah halaman yang minimalis dan juga gaya penulisan yang ringan.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, buku ini masih memiliki kekurangan. seperti ending yang terkesan terburu-buru, jumlah tokoh yang terlalu banyak sehingga membuat bingung dan pusing ketika baru membacanya.
Novel ini layak dibaca untuk semua kalangan masyarakat. Ceritanya menghibur, mendebarkan, konyol dan mengasyikkan. Untuk anggota kepolisian juga disarankan karena terkandung sarat akan cerita seorang polisi yang kinerjanya bagus dan berdedikasi tinggi kepada negara yang jujur. Layak dibaca untuk para pelajar yang tidak pernah patah semangat dalam mengejar cita-citanya.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Nama : Dinda Safira Putri
Tempat Tanggal Lahir : Bima, 30 Januari 2003