Konten dari Pengguna

Mahasiswa UNTAG Surabaya Mengajak Pebisnis Kedai Kopi Menabung Sampah

Dinda Saputri
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
6 Januari 2022 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinda Saputri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa UNTAG Surabaya bekerja sama dengan Outlet Suweger Cabang Kalijudan. Foto : Dinda Kirani Saputri
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa UNTAG Surabaya bekerja sama dengan Outlet Suweger Cabang Kalijudan. Foto : Dinda Kirani Saputri
ADVERTISEMENT
Surabaya- Sampah masih menjadi masalah yang masih meresahkan di Indonesia. Permasalahan sampah pun banyak ditemui di kota-kota besar tak terkecuali di Kota Surabaya. Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Hampir semua kemasan makanan, minuman, pembungkus barang belanja menggunakan bahan dari plastik. Bahkan sekarang, dengan maraknya kedai kopi yang menjamur di kota-kota besar, permasalahan sampah plastik juga semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terdapat 8 % sampah yang berasal dari perniagaan dimana jenis sampah tersebut bervariasi mulai dari botol minuman, wadah minuman, sedotan, kardus, kaleng dan juga kemasan susu. Sampah -sampah tersebut tidak diolah kembali dan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Maka dari itu, melalui program MBKM Kewirausahaan Berbasis Lingkungan Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Dinda Kirani Saputri mengajak pebisnis kedai kopi untuk berpartisipasi meminimalisir penggunaan sampah. Kedai kopi yang bekerja sama sebagai mitra pada program Kewirausahaan ini yaitu kedai kopi Suweger cabang kalijudan, Surabaya.
Berawal dari sosialisasi yang telah dilakukan mahasiswa, kedai kopi Suweger cabang Kalijudan berhasil menyumbang sampah untuk kemudian ditukar dengan uang. Dzulfikar Nur sebagai karyawan outlet mengatakan, “ dengan adanya program menabung sampah ini para pebisnis kedai kopi atau minuman lainnya akan termotivasi mengumpulkan sampah-sampah yang tidak digunakan lagi untuk ditabung sehingga sampah-sampah tersebut dapat ditukar dengan uang yang nantinya akan digunakan sebagai sumber pendapatan tambahan bagi kami.”
ADVERTISEMENT
Proses penimbangan sampah di Outlet Suweger Cabang Kalijudan. Foto : Dinda Kirani Saputri
Sampah-sampah yang telah terkumpul dari kedai kopi Suweger akan diteruskan ke Bank Sampah Unit Untag. Dimana Bank Sampah Unit Untag adalah Bank Sampah yang dibentuk oleh Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melalui program Kewirausahaan berbasis lingkungan. Selanjutnya sampah-sampah yang sudah melewati tahap penimbangan dan pembayaran akan dilanjutkan ke Bank Sampah Induk Surabaya sebagai partner kerjasama pada program ini. Setelah menjalani program ini karyawan kedai kopi tersebut menjadi tahu bahwa Bank Sampah Induk Surabaya merupakan bank sampah yang melakukan jual beli sampah menggunakan sistem tabungan. Hal inilah yang mendorong Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bekerja sama dengan kedai kopi Suweger cabang Kalijudan sebagai mitra.
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menekankan kepada nasabah bahwa tidak hanya kedai kopi atau minuman lainnya yang menjadi mitra tetapi juga masyarakat atau warung-warung bisa menabung sampah di Bank Sampah Unit Untag. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program MBKM Kewirausahaan juga berharap bahwa kedepannya semakin banyak nasabah atau mitra bisa bekerja sama dengan Bank Sampah Unit Untag .
ADVERTISEMENT