Konten dari Pengguna

Resensi Buku "Lebih Senyap dari Bisikan"

Dinda Yuliana
Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta prodi Tadris Bahasa Indonesia
12 Desember 2022 9:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinda Yuliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sampul depan buku "Lebih Senyap dari Bisikan" (sumber dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Sampul depan buku "Lebih Senyap dari Bisikan" (sumber dokumen pribadi)

Identitas buku

ADVERTISEMENT
Judul : Lebih Senyap dari Bisikan
ADVERTISEMENT
Pengarang : Andina Dwifatma
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2021
Jumlah halaman : 155 hlm
Kota Terbit : Jakarta
Kategori : Novel / Roman
Harga : 72.000
ISBN : 978-602-06-5420-1
ISBN Digital : 978-602-06-5421-8
Ukuran novel : 14 x 21 cm

Sinopsis Novel

Lebih Senyap dari Bisikan menceritakan tentang betapa senyapnya kehidupan tanpa sang buah hati. Kehidupan rumah tangga terdapat isu-isu kekeluargaan yang sulit dipecahkan seorang diri. Amara dan Baron adalah pasangan yang merasakan susah dan senang bersama-sama, namun tidak selamanya begitu.
ADVERTISEMENT
Masalah itu tidak berakhir begitu saja dengan adanya kehadiran sang buah hati. Konflik-konflik yang dihadapi bukan tentang harapan memiliki keturunan saja. Masalah kehidupan lain juga dialami oleh Amara, seperti KDRT, sulitnya mendapat pekerjaan, gangguan psikisnya, dan merasa gagal menjadi seorang ibu.

Isi Cerita

Amara dan Baron menikah dua kali, pertama secara agama Islam kemudian secara Katholik. Terhalangnya restu dari orang tua membuat mereka tetap memeluk agama masing-masing. Sebuah keluarga kecil Amara dan Baron yang tengah mengusahakan untuk memiliki keturunan, namun terdapat rintangan berat yang harus dilalui. Keduanya telah menikah selama satu tahun tetapi belum memiliki keturunan.
Segala usaha untuk memiliki anak telah dilakukan. Keduanya mulai dari memenuhi gizi, vitamin, diet, berolahraga dan meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat menghambat kesuburan. Amara selalu menerima pertanyaan cibiran dari orang lain, bahkan dari keluarganya. Konsultasi dengan Dokter spesialis dan mengikuti forum tentang program kandungan sudah diupayakan. Hingga suatu saat, Amara mulai lelah dengan usahanya selama ini yang tidak membuahkan hasil, sampai bersikap dingin kepada Baron.
ADVERTISEMENT
Penantian yang dinantikan Amara dan Baron telah terkabul. Amara merasakan tanda-tanda kehamilan dan Baron akan segera menjadi ayah. Banyak perubahan baik yang ditinggalkan Baron demi menjadi orang tua yang baik untuk anaknya kelak. Amara merasa senang dan mulai belajar menjadi ibu yang baik untuk anaknya. Suatu ketika, Amara mengingat kembali semasa ia mengenal Baron di sebuah Universitas. Kini Amara dan Baron menjalankan pekerjaan mereka masing-masing, meskipun hamil Amara tetap menjadi perempuan yang independent sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir.
Beberapa bulan kemudian Amara mengalami kontraksi yang dirasakan selama beberapa waktu. Lahirlah bayi tampan yang telah diberi nama Yuki, sayangnya ia lahir dengan berat badan kurang normal. Permasalahan Amara dan Baron mulai muncul ketika Amara kesulitan menyusui Yuki yang terlalu kecil. Sehingga Amara harus memumping ASInya setiap hari. Amara sudah berusaha mengasuh dengan baik, namun Yuki masih tidak puas dengan pelayanannya. Di sisi lain Amara merasa senang karena ibunya berkunjung ke rumah bersama perempuan muda yang bernama Yani. Yani adalah seorang pembantu yang akan mengasuh Yuki.
ADVERTISEMENT
Dua bulan kemudian, datanglah teman lama Baron yang bernama Saliman. Saliman datang ke rumah Amara dan Baron dengan penampilan layaknya orang sukses. Saliman menawarkan bisnis kepada Baron. Baron tertarik mengikuti bisnis yang tengah dijalankan oleh Saliman. Bisnis tersebut adalah menjual dan membeli saham. Baron mulai menjalankan bisnis tersebut. Awalnya bisnis itu berjalan lancar dan menghasilkan banyak keuntungan. Suatu hari, bisnisnya mengalami kerugian sebesar 1,5 Miliar. Amara sangat marah mendengar hal tersebut, karena banyak cicilan yang harus dibayar saat itu.
Baron merasa bersalah dan melampiaskan kesedihannya dengan menghilang beberapa minggu, sedangkan Amara memikirkan hidup dan anaknya. Amara melamar pekerjaan diberbagai situs selalu ditolak. Mobil milik mereka pun disita dealer. Setelah berebapa hari, Baron kembali ke rumah dengan wajah dan sikap yang tidak seperti biasanya, wajahnya mengerikan dan banyak luka dibadannya. Malam itu peristiwa sadis menimpa Amara. Ketika Amara mencoba membicarakan kepada Baron mengenai rumah cicilan mereka akan disita bank. Amara berbicara dengan nada tinggi yang membuat Baron marah dan memukulnya. Hal itulah yang memicu kekerasan dalam rumah tangga Amara dan Baron.
ADVERTISEMENT
Esoknya rumah mereka disita bank. Amara dan Baron pindah ke kontrakan di dekat rumah mereka. Amara tidak menceritakan semua kejadian tersebut kepada ibunya. Di kontrakan barunya, Amara memiliki tetangga yang baik, salah satu tetanggannya dijuluki dengan nama Macan karena baju dan barang yang dikenakannya selalu bermotif macan. Macan adalah orang yang baik yang selalu membantu Amara. Barang-barang berharga milik Baron yang dibawa ke kontrakan dijualnya. Amara mencoba kembali untuk melamar pekerjaan. Beruntungnya ada satu perusahaan yang menerimanya kerja. Pekerjaan yang padat membuat Amara kurang memperhatikan Yuki, sehingga Yuki menjadi mudah sakit. Amara menyalahkan dirinya sendiri dari semua kejadian tersebut.
Suatu malam, Amara dan Baron kembali bertengkar, hingga membuat Baron pergi dari kontrakan dan tidak kembali lagi. Setelah keributan itu, Amara tertidur karena merasa kelelahan. Tidak disadari ada seekor tikus yang menggigit wajah Yuki. Amara merasa cemas dan membawa Yuki ke rumah sakit. Amara merasakan kegagalan, marah, dan kecewa terhadap dirinya sendiri. Seketika ia berbisik nama Yuki tiga kali yang lebih senyap dari bisiakan. Bayangan hitam yang ada sejak lama di dalam diri Amara mulai mengusik pikirannya dan mencoba untuk membunuh Yuki yang sedang tertidur pulas. Untungnya Macan segera kembali ke ruangan, melihat Amara lalu mendorongnya hingga terjatuh dan Yuki berhasil diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Amara kembali ke rumah orang tuanya dan menjalani terapi mengenai psikologisnya bersama Doktor Darpan. Macan sekarang sudah bisa kuliah berkat pinjaman uang dari ibunya Amara. Sesekali Macan menjenguk Amara ke rumah dengan membawakan cerita lucu di Kampus. Yuki sudah mulai membaik berkat pola asuh dari ibunya Amara. Akhirnya, Amara menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada ibunya. Ia juga segera mengurus surat perceraiannya.

Ulasan Buku

Buku ini membahas mengenai permasalahan keluarga yang kompleks. Alur ceritanya yang maju mundur harus dipahami secara teliti agar dapat dimengerti alurnya. Penokohan Baron dalam novel ini menimbulkan beberapa pertanyaan karena si tokoh tidak diceritakan dengan jelas keberadaannya. Latar ceritanya tidak terlalu membangaun imajinasi pembaca. Terdapat beberapa bagian penulisan yang tidak sesuai dengan KBBI. Namun, secara keseluruhan, nilai yang dibawa dari novel ini sangat unik dan indah.
ADVERTISEMENT
Setelah membaca novel ini, saya merasa bahwa di dunia ini diisi dengan perempuan yang kuat dan tangguh. Orang-orang banyak yang tidak mengetahui hal tersebut. Perempuan lebih memilih untuk memendam rasa sedih, tangis, dan deritannya sendiri. Untuk perempuan di luar sana terutama yang sudah menjadi seorang ibu yang tangguh, saya merasa kagum dengan perjuangan kalian, seperti Amara dalam tokoh cerita
Selain isu womanhood dan motherhood yang diangkat dalam cerita, ada banyak hal kisah penting lain didalamnya. Novelnya memang tidak terlalu tebal, namun memiliki makna dan Andina paham kapan ia akan membawa para pembacanya menuju ke fase berikutnya. Konflik dalam cerita tidak terkesan rekayasa, penulis sangat pas menceritakannya dengan bumbu satri berbau kejenakaan yang terkesan cerdas.
ADVERTISEMENT