Konten dari Pengguna

Cuaca Panas Melanda Indonesia, Penting bagi Masyarakat untuk Gunakan Tabir Surya

Dinda Yuhana
Saya Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Jakarta
31 Mei 2022 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinda Yuhana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penggunaan tabir surya, Foto : chezbeate/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggunaan tabir surya, Foto : chezbeate/Pixabay
ADVERTISEMENT
Beberapa pekan terakhir, masyarakat di beberapa wilayah Indonesia merasakan cuaca yang sangat panas. Pada kondisi seperti ini, selain harus menjaga stamina dan kecukupan cairan tubuh, penting juga bagi masyarakat terutama yang beraktivitas di luar ruangan untuk menggunakan tabir surya.
ADVERTISEMENT
Tabir surya merupakan produk yang memiliki kemampuan filter, yaitu berkemampuan sebagai pelindung yang dapat menyaring dan menangkal paparan sinar matahari pada kulit. Paparan sinar UV matahari memberikan manfaat dalam pembentukan vitamin D yang baik untuk tulang, tetapi bila terpapar radiasi tersebut secara berlebihan mampu menjadi penyebab utama kulit terbakar dan kanker kulit.
Sinar matahari mengandung radiasi Ultraviolet A (UVA) dan Ultraviolet B (UVB). Sinar UVA dapat menembus kulit hingga lapisan terdalam yang dapat memicu kerusakan DNA kulit yang menyebabkan terjadinya penuaan dini, sedangkan UVB sebagian besar diserap oleh lapisan terluar kulit. Namun, sinar UVB yang menjadi penyebab utama kulit terbakar dan kanker kulit yang sering dialami oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Paparan radiasi sinar UV tidak hanya dialami oleh orang yang berada di luar ruangan, melainkan juga bagi orang yang berada di dalam ruangan. Sinar UVA dan UVB mampu menembus awan dan kaca. Sinar UVB terbanyak ada pada pukul 10.00-14.00. Oleh karena itu, penggunaan tabir surya setiap hari dianjurkan untuk mengurangi efek buruk matahari bagi kesehatan kulit.
Namun, perlu diperhatikan pemilihan dan pemakaian tabir surya harus tepat, konsisten, dan teratur. Masih banyak orang yang belum memahami pemakaian dan memilih tabir surya dengan benar.
Terdapat dua jenis tabir surya, pertama adalah tabir surya kimia atau disebut juga sunscreen. Tabir surya jenis ini bekerja dengan menyerap sinar UV yang akan diubah menjadi energi panas dan berpotensi menyebabkan iritasi kulit. Kedua adalah tabir surya fisik atau dikenal dengan sunblock, bekerja dengan memantulkan sinar UV dan tidak diserap oleh kulit sehingga aman digunakan oleh anak-anak. Berbagai bentuk sajian tabir surya pun beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, aktivitas, dan jenis kulit. Bentuk sajiannya berupa lotion, krim, gel, spray, dan stick.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan kandungan yang baik untuk kulit dan pemilihan SPF, yaitu kemampuan tabir surya dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV. Kadar SPF yang ideal digunakan untuk melindungi kulit dari paparan UVA dan UVB adalah di atas 15.
Hal selanjutnya yang penting untuk diperhatikan adalah cara pemakaian. Dalam mengaplikasikan tabir surya harus cukup dan merata. Selain itu, pemakaian tabir surya dilakukan secara rutin baik di dalam rumah maupun 15-30 menit sebelum keluar rumah dan terpapar sinar UV. Selanjutnya, hal yang sering dilewati dan dilupakan oleh banyak orang adalah pengaplikasian ulang tabir surya. Tabir surya perlu dipakai ulang setelah 2-4 jam dikarenakan efektivitas dari tabir surya akan berkurang ketika berkeringat maupun terkena air.
ADVERTISEMENT
Hal-hal tersebut penting untuk dipahami oleh semua orang dalam menggunakan tabir surya dan memperoleh manfaatnya secara maksimal dalam mengurangi kerusakan kulit akibat efek buruk sinar matahari sehingga kita semua dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman meskipun cuaca sedang panas.
Referensi
Young, A. R., Narbutt, J., Harrison, G. I., Lawrence, K. P., Bell, M., O'Connor, C., Olsen, P., Grys, K., Baczynska, K. A., Rogowski-Tylman, M., Wulf, H. C., Lesiak, A., & Philipsen, P. A. 2019. Optimal sunscreen use, during a sun holiday with a very high ultraviolet index, allows vitamin D synthesis without sunburn. The British journal of dermatology, 181(5), 1052–1062. https://doi.org/10.1111/bjd.17888
Minerva, P. 2019. Penggunaan Tabir Surya Bagi Kesehatan Kulit. JPK: Jurnal Pendidikan dan Keluarga, 11(1), 95-101. https://doi.org/10.24036/jpk/vol11-iss1/619
ADVERTISEMENT