Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Toleransi Keberagaman di Indonesia
26 Oktober 2020 7:09 WIB
Tulisan dari Dini Dian Pertiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Negara indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, walaupun berbeda-beda namun kita tetap satu jua. Keanekaragaman suku, agama, ras, dan kebudayaan adalah anugerah yang diberikan Tuhan untuk negara Indonesia yang wajib kita syukuri sebagai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kita harus menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan Indonesia. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan dalam negara yang beranekaragam suku, ras, agama, dan kebudayaan bisa memicu adanya konflik yang diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepentingan ,bahkan akan menimbulkan diskriminasi atas kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Untuk menumbuhkan sikap persatuan dan kesataun serta menjadikan negara aman dan damai dari ancaman dalam negeri. Kita harus menjunjung tinggi toleransi dalam umat beragama dan menghormati antar hak serta kewajiban yang ada di antara sesama demi terciptanya kehidupan yang tentram, rukun, damai, dan menjaga keutuhan negara Indonesia. Toleransi dijadikan sebagai kunci perdamaian yang patut dijaga.
ADVERTISEMENT
Toleransi menurut Pasal 28E ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (“UUD 1945”): “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”
Toleransi, secara bahasa berasal dari bahasa latin tolerance yang berarti menahan diri, sabar atau membiarkan sesuatu yang terjadi. Toleransi disimpulkan sebagai sikap untuk saling menghargai dan menghormati baik pendapat mengenai suku, ras, budaya, profesi, gender, dan agama dalam lingkungan masyarakat terhadap sesuatu yang berbeda atau mungkin bertentangan dengan apa yang menjadi keyakinan kita serta pendapat kita sendiri. Toleransi juga dimaknai sebagai kemampuan setiap orang untuk bersabar dan menahan diri dari hal-hal yang tidak sejalan dengannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Tillman toleransi adalah sebuah sikap untuk saling menghargai, melalui pengertian dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi disebut-sebut sebagai faktor esensi dalam terciptanya sebuah perdamaian.
Badan dunia PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan (Unesco), mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter manusia.
Kementerian Agama (Kemenag) mengatakan, tingkat toleransi umat beragama di Indonesia cukup tinggi, meski indeksnya fluktuatif. Misalnya, pada tahun 2015 berada pada angka 75, 6 kemudian sempat menurun menjadi 70,9 pada 2018.
Namun, indeks kerukunan umat beragama kembali naik pada 2019 yakni 73,83. Adapun survei tren toleransi ini rutin dilakukan oleh Kementerian Agama dengan bekerja sama dengan lembaga non-pemerintahan seperti, Setara Institute dan Wahid Foundation.
ADVERTISEMENT
Penyebab keanekaragaman Bangsa Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut :
1. Letak Indonesia yang Berupa Kepulauan
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, Indonesia tercatat memiliki 17.504 pulau yang di mana 16.056 pulau telah memiliki nama baku di PBB. Dari sekian banyaknya kepulauan tersebut yang membuat Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) yang yang harus menumbuhkan sikap toleransi. Masyarakat akan beradaptasi dengan lingkungan yang mereka tempati dan akan terbiasa dengan keberagaman suku, ras, agama, dan budaya. Perbedaan tersebut yang menimbulkan keberagaman.
2. Perbedaan Kondisi Alam
Di Indonesia terdapat tiga iklim dalam geografi, yaitu iklim hujan tropis yang mencangkup wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulewesi, dan Papua. Iklim hutan musim yang mencangkup wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan memiliki musim hujan teratur akan bermata pencaharian sebagai petani, Serta ada iklim sabana yang mencangkup wilayah Nusa Tenggara dan memiliki musim kemarau panjang dan didominasi oleh padang sabana akan bermata pencaharian sebagai peternak atau pemburu.
ADVERTISEMENT
Toleransi hidup kita menjadi damai dan rukun. Walaupun, di setiap lingkungan masyarakat terdapat perbedaan dalam hal pendapat, agama, ras, suku, gender, ide, profesi, dan kebudayaan. Dengan demikian, yang kita dapat dalam menumbuhkan sikap toleransi adalah memberikan manfaat kepada masyarakat untuk saling tolong menolong dan bergotong royong antar sesama golongan.
Toleransi dimulai dari sikap saling menghargai dan menghormati. Dengan begitu, toleransi akan memberikan manfaat yang baik untuk kehidupan beragama dan sehari-hari. serta, akan mengurangi adanya rasisme, diskriminasi, konflik yang bisa memecah belah negara. Manfaat dari toleransi tersebut yaitu:
1. Mempererat hubungan tali persaudaraan antarsesama masyarakat.
Dengan adanya sikap toleransi hubungan antar golongan agama, antar golongan ras, antar golongan budaya, antar golongan suku, dan antar golongan kepentingan menjadi lebih erat, kondisi ini dapat membuat terhindar adanya kesalahpahaman dan pertikaian yang membuat perpecahan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
2. Tercipta kerukunan
Sikap toleransi akan menciptakan kerukunan dalam kehidupan beragama, hal tersebut juga menciptakan hidup yang damai aman dan tentram
3. Menghindari timbulnya diskrimanasi atau sifat membeda-bedakan antar sesama masyarakat.
Sikap toleransi yang saling menghormati dan menghargai perbedaan dapat menghindari konflik, peperangan, pertikaian, permusuhan, dan perpecahan yang merugikan negara.
4. Meningkatkan kekuatan dalam iman
Saat kita menerima agama, suku, ras, dan kebudayaan membuat toleransi kita semakin kuat dan menyadari bahwa toleransi adalah hal yang penting dalam kehidupan beragama serta meningkatkan keimanan karena apapun agama, suku, ras, dan budaya kita tetap saudara.
5. Meningkatkan rasa nasionalisme
Toleransi menciptakan rasa naionalisme seorang bangsa jadi meningkat karena bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa menerima perbedaan satu orang dengan orang yang lainnya tanpa harus merasa paling benar dan mengurangi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan .
ADVERTISEMENT
6. Dapat mencapai kata mufakat
Toleransi dapat menumbuhkan kerukunan sehingga bisa mencapai mufakat yaitu mementingkan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan pribadi.
7. Meruntuhkan rasa paling benar pada diri sendiri
Toleransi bisa menghilangkan sikap etnosentrisme dan primodialisme dalam bermasyarakat, serta bisa menghilangkan sikap egois, ingin menang sendiri, dan paling benar dalam kehidupan beragama. Toleransi dapat menumbuhkan rasa positif yang membuat kehidupan menjadi lebih rukun, damai, tentram, dan adil.
8. Mempermudah pembangunan negara menjadi lebih maju
Dengan adanya sikap toleransi hal tersebut mempermudah pembangunan negara menjadi lebih maju karena masyarakat negara tersebut lebih menjunjung tinggi toleransi dibandingkan sikap egois atau menang sendiri dan lebih mementingkan kepentingan kelompok dibandikan kepentingan pribadi.
Tokoh Toleransi di Indonesia
ADVERTISEMENT
1. Gus Dur
Foto Presiden Gus Dur
Gus Dur atau Dr. K. H. Abdurrahman Wahid (lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia yang yang menjadi Presiden Indonesia keempat. beliau terkenal karena pemikirannya yg pluralis.
2. Nurcholish Madjid
Nurcholis Madjid adalah satu dari sekian tokoh di Indonesia yang fokus pada toleransi agama. Sama dengan Gus Dur, Nurchlish Madjid lahir di Jombang, 17 Maret 1939. Pemikiran tentang pluralisme agama dan banyak dibukukan.
3. Dr. Komaruddin Hidayat
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953. Beliau adalah mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah yang memiliki pemikiran-pemikirannya soal toleransi. pemikiran beliau biasanya terdapat di dituangkan lewat media masa.
ADVERTISEMENT