Konten dari Pengguna

Perjalanan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia

Dini Maulida
Mahasiswa Muhammadiah Universitas A.R Fachruddin - Tangerang
23 April 2025 9:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dini Maulida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Bahasa adalah salah satu elemen paling penting dalam pembentuk jati diri sebuah bangsa. Dalam konteks Indonesia, bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam menyatukan ribuan suku bangsa dan satuan daerah yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, namun tidak semua orang menyadari bahwa bahasa Indobesia yang kita gunakan sehari-hari sebenarnya berakar dari bahasa Melayu, perjalanan panjang dari bahasa Melayu bukanlah proses yang instan melainkan hasil dari dinamika sejarah, sosial, politik, dan budaya yang panjang. Artikel ini membahas secara menyeluruh mengenai sejarah bahasa Indonesia, perkembangan dari bahasa Melayu alasan memilihnya sebagai bahasa Nasional serta perbedaan antara bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.

Gambar di ambil dari pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar di ambil dari pexels.com

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Melayu sudah dikenal di wilayah nusantara sejak abad ke-7 khususnya pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya bahasa ini digunakan dalam berbagai bidang termasuk administrasi, perdagangan dan keagamaan prasasti-prasasti kuno seperti Prasasti Kedudukan Bukti (683 M) di Sumatra Selatan menjadi bukti awal penggunaan bahasa Melayu kuno.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembanagan, bahasa Melayu Menjadi lingua Franca atau bahasa penghubung antara suku dan pandangan di wilayah Asia Tenggara, terutama karena kemudahan dalam pengucapan dan strukturnya yang tidak rumit. ketika agama Islam mulai menyebar ke wilayah nusantara, bahasa Melayu juga ikut tersebar dalam bentuk tulisan Arab-Melayu (Jawi) yang digunakan dalam kitab-kitab keagamaan dan karya sastra.
Pada masa kolonial Belanda, bahasa Melayu tetap digunakan secara luas terutama dalam pendidikan dan media massa. sekolah-sekolah pribumi dan penerbitan seperti Balai Pustaka menggunakan bahasa Melayu untuk menjangkau khalayak luas. bahasa Belanda sendiri bahasa digunakan oleh kalangan elit dan pejabat kolonial sehingga tidak pernah menjadi bahasa rakyat.
Tonggak sejarah penting terjadi dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928, Di mana para pemuda dari berbagai daerah Indonesia mengucapkan sumpah pemuda. dalam salah satu ikrarnya mereka menyatakan:
ADVERTISEMENT
"KamiKami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia."
iniini merupakan moment transformatif di mana bahasa Melayu diangkat dan diberi nama baru: Bahasa Indonesia.

Alasan Bahasa Melayu Diadopsi

Pemilihan bahasa Melayu menjadi dasar bahasa Indonesia bukanlah keputusan yang diambil secara sembarangan. beberapa alasan utama yang mendasari keputusan tersebut antara lain:

1. Langua France di Nusantara

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, bahasa Melayu telah lama digunakan sebagai bahasa penghubung antara suku dan antara daerah di wilayah Asia Tenggara, ini membuatnya sudah dikenal dan digunakan secara luas oleh masyarakat di Nusantara.

2. Struktur Bahasa Yang Sederhana

Bahasa Melayu memiliki struktur gramatikal yang sederhana dan fleksibel, serta mudah dipelajari. Hal ini sangat menguntungkan untuk digunakan secara luas oleh masyarakat dan latar belakang daerah yang beragam.
ADVERTISEMENT

3. Netral Secara Politik

Dibandingkan dengan bahasa daerah lainnya seperti bahasa Jawa atau Sunda, bahasa Melayu tidak mewakili kelompok etnis dominan tertentu. Ini menjadikan pilihan yang netral dan tidak menimbulkan kecemburuan antara suku bangsa.

4. Kaya Warisan Budaya dan Sastra

Bahasa melayu memiliki tradisi sastra yang kuat baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Banyak karya sastra klasik seperti Hikayat Hang Tyah, Hikayat Raja-raha Pasai, hingga teks-teks keagamaan islam ditulis dalam bahasa Melayu.

Perbedaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu

Meskipun memiliki akar yang sama bahasa Indonesia dan bahasa Melayu (seperti yang digunakan di Malaysia, Brunei, dan Singapura) mengalami perkembangan yang berbeda. Beberapa perkembangan utama antara kedua diantara lain:
Tabel perbedaan bahasa Indonesia dan Melayu, yang disusun oleh Dini Maulida

Kesimpulan

Bahasa Indonesia merupakan warisan sejarah yang lahir dari transformasi bahasa Melayu bahasa yang sejak dulu telah menjadi penghubung antara suku dan budaya di Nusantara. keputusan untuk mengadopsi bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia didasarkan pada pertimbangan historis sosiologis, dan politikis yang matang. Dalam perkembangan bahasa Indonesia telah tumbuh menjadi bahasa nasional yang modern, kaya, dan dinamis.
ADVERTISEMENT
Mempelajari sejarah dan perkembangan bahasa Indonesia sangat penting tidak hanya untuk menemukan perkembangan terhadap identitas sosial, tetapi juga menjaga warisan budaya dan memperkuat persatuan bangsa. Dalam era globalisasi, menjaga kelestarian bahasa Indonesia tetap menjadi tugas bersama seluruh masyarakat Indonesia.

Daftar Pustaka

Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (2003). Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=_mbVdqbseg4C&redir_esc=y$  
Aisyah, N. (2023). Sejarah Bahasa Melayu sebagai Dasar Bahasa Indonesia. Waqaf llmu Nusantara. Diakses dari: https://waqafilmunusantara.com/wp-content/uploads/2023/07/Artikel-Aisyah.pdf
Kurniawan, A. (2023). Transformasi Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia dalam Konteks Pendidikan Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 12(2), 45 -53. Diakses dari: https://oaj.jurnalhst.com/index.php/jpp/article/view/6579
Samuel Manonto, Sejarah Perkembangan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia
ADVERTISEMENT