Konten dari Pengguna

Tren Belanja Online Dan Pengaruh Gaya Hidup Di Masyarakat Modern

Dini Riska Hapsari
Mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan FTIK//PGMI
13 Oktober 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dini Riska Hapsari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi belanja online (Milik sendiri)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja online (Milik sendiri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belanja online merupakan kegiatan untuk memperoleh produk dan jasa melalui media internet menurut Turban et al. (2004). Jadi bisa dikatakan belanja online adalah kegiatan dimana pembeli bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan melalui media internet. Belanja online telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat modern, terutama pada anak muda di zaman sekarang. Dengan adanya kemajuan teknologi dan internet yang semakin mudah diakses menjadikan pola belanja masyarakat mengalami perubahan yang drastis. Sebelum adanya belanja online, masyarakat membeli kebutuhannya dengan mengunjungi toko fisik. Dengan adanya situs jual beli dan banyaknya aplikasi jual beli online menjadikan masyarakat berbelanja dengan mudah dan bisa melakukannya di mana saja dengan menggunakan ponsel atau elektronik lainnya yang mereka miliki. Perubahan yang terjadi tidak hanya mempengaruhi cara belanja masyarakat, tetapi juga banyak mempengaruhi aspek kehidupan, seperti gaya hidup, ekonomi, dan interaksi sosial masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Seiring dengan perkembangan, semakin banyak yang merasakan dampak nyata dari meningkatnya belanja online disekitarnya.
ADVERTISEMENT
Fenomena Belanja Online Di Indonesia
Data yang saya dapat dari Departemen Riset Statista,26 Agustus 2024 jumlah pembeli online di Indonesia akan terus meningkat tajam. Lingkungan disekitar saya, fenomena ini sangat terlihat jelas. Setiap harinya petugas pengiriman (kurir) mengantarkan paket ke para tetangga sekitar. Bahkan saya menyaksikan petugas pengiriman mengantarkan bisa lebih dari tiga barang hanya untuk satu orang penerima (pembeli online) dalam sehari, ini sangat menggambarkan banyaknya masyarakat sekarang beralih ke belanja online. Masyarakat modern kini mengandalkan aplikasi belanja online untuk belanja kebutuhan rumah tangga, pakaian, hingga produk elektronik. Barang yang dikirimkan biasanya dikemas dengan rapat untuk menghindari kerusakan pada produk. Bahan pengemas yang sering digunakan berupa plastik, kardus, bubble wrap, styrofoam, dan masih banyak bahan lainnya. Dari bahan pengemas tersebut mengakibatkan peningkatan sampah plastik di lingkungan sekitar bahkan mencemari lautan, sungai, dan lingkungan lainnya. Selain masalah pada lingkungan, kenyamanan belanja online juga memberikan dampak pada pembeli, seperti munculnya fenomena FoMO (Fear of Missing Out).
ADVERTISEMENT
Fenomena FoMO (Fear Of Missing Out)
FoMO (Fear of Missing Out) Menurut (Przybylski,2013), mendefinisikan sebagai kecemasa akan kehilahan momen berharga suatu individua atau kelompok lain dimana individu tersebut tidak dapat hadir didalamnya dan ditandai dengan keinginan untuk tetap terus terhubung dengan apa yang orang lain lakukan melalui internet atau dunia maya. Jadi bisa dikatakan fomo dalam belanja online yaitu masyarakat yang tidak mau ketinggalan promosi atau produk yang sedang viral di media sosial terutama pada anak muda dizaman sekarang ini. Selain itu dengan adanya iklan influencer juga menjadi pengaruh masyarakat semakin terdorong untuk terus belanja meskipun barang yang diiklankan tidak dibutuhkannya. Karena mereka takut akan ketinggalan tren, sehingga membeli barang yang sama seperti yang dimiliki orang lain. Akibatnya masyarakat cenderung menghabiskan uang untuk membeli barang lebih banyak dari yang mereka butuhkan, yang berujung pada perilaku pemboros yang berlebihan. Namun, meskipun fenomena fomo memiliki dampak negatif, belanja online juga memiliki kelebihan yang menarik untuk para pembeli.
ADVERTISEMENT
Dampak Posistif Belanja Online
Belanja online juga memiliki kelebihan yang menarik bagi para pembeli. Pertama, pilihan produk lebih beragam; macam produk yang tersedia bahkan dari luar negeri mungkin tidak ada di toko fisik, dan akses yang lebih luas ini dapat membantu pembeli mendapatkan barang-barang unik yang belum tentu ada di pasar fisik. Kedua, akses lebih mudah dan nyaman; ini merupakan salah satu alasan utama masyarakat berpindah ke belanja online. Belanja dapat dilakukan di mana saja dengan koneksi internet, tanpa harus menghadapi kerumunan dan antrian panjang. Ini sangat membantu orang-orang yang memiliki jadwal padat atau sibuk dalam sehari-harinya. Terakhir, banyak promo dan diskon menarik, seperti potongan harga, cashback, dan pengiriman gratis, yang memberikan peluang bagi para pembeli untuk berhemat. Di samping itu, belanja online juga menyedian fitur yang dapat memudahkan pembeli mencari barang yang mereka butuhkan. Penawaran ini membuat para pembeli merasa mendapatkan nilai lebih dari setiap pembelian yang mereka lakukan dan menjadikan belanja online semakin digemari oleh masyarakat modern.
ADVERTISEMENT
Dampak Negatif Belanja Online
Selain memiliki kelebihan, belanja online juga memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh para pembeli. Salah satunya yaitu meningkatnya popularitas belanja online yang menyebabkan penurunan penjualan pada toko fisik, karena banyak pelanggan yang beralih ke belanja online dan memilih belanja dari rumah. Hal ini memungkinkan berdampak negatif pada toko fisik. Banyak penutupan toko-toko fisik yang mengakibatkan berkurangnya lapangan pekerjaan di toko fisik yang dapat mempengaruhi perekonomian lokal. Selain itu belanja online juga membuat para pembeli tidak bisa memeriksa kondisi produk secara langsung, mengakibatkan adanya risiko pada produk yang diterima tidak sesuai harapan pembeli. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan pembeli sering kali berujung pada pengembalian barang dan menambah biaya bagi pembeli. Dampak lain yang perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah dampak lingkungan, karena belanja online biasanya menggunakan kemasan tambahan seperti plastik, kardus, bubble wrap, styrofoam, dan masih banyak lagi. Hal ini menyebabkan penambahan sampah plastik pada lingkungan sekitar dan mengakibatkan pencemaran pada ekosistem dan membahayakan kehidupan pada hewan sekitar.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Fenomena belanja online di masyarakat modern ini banyak memberikan kemudahan akses dan kenyamann pembeli. Meskipun memberikan banyak keuntungan, seperti beragam pilihan produk dan promo menarik, belanja online juga membawa dampak yang perlu diperhatikan. Dari dampak lingkungan seperti meningkatnya sampah dari kemasan hingga perilaku pembeli yang disebabkan oleh FoMO. Oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk menyadari kedua sisi dari belanja online ini. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan ini, masyarakat harus bijak dalam memanfaatkan keuntungan dengan tetap menyadari dampak yang didapatkannya.
Dini Riska Hapsari, Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.