Termofisika dalam Tanaman Obat Penurun Demam

Dini Wahyuni
Sains Asyik FGMI--Mahasiswa Fisika UIN Sunan Kalijaga
Konten dari Pengguna
20 Maret 2021 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dini Wahyuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi termal. Source : https://pixabay.com/id/photos/teko-pot-kompor-api-pembakaran-1858601/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi termal. Source : https://pixabay.com/id/photos/teko-pot-kompor-api-pembakaran-1858601/
ADVERTISEMENT
Termofisika adalah ilmu yang mempelajari dan menjelaskan sikap zat di bawah pengaruh kalor dan perubahan yang menyertainya. Berbicara soal termofisika memang tidak lepas dari panas ataupun suhu. Seperti dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang erat kaitannya dengan suhu dan panas, contohnya demam yang sering dialami oleh berbagai lapisan masyarakat.
Ilustrasi demam (panas). Source : https://pixabay.com/id/photos/termometer-demam-suhu-sakit-5185847/
Demam adalah suatu kondisi di mana suhu tubuh mengalami peningkatan melebihi suhu normal atau rata-rata (di atas 37,5 derajat C). Demam merupakan respons tubuh terhadap penyakit, infeksi ataupun penyebab lainnya. Respons tersebut dikendalikan oleh bagian otak manusia yang bernama hipotalamus selaku pusat komando proses spontan.
ADVERTISEMENT
Pemberian obat antipiretik maupun pengobatan fisik dilakukan untuk menurunkan demam (panas). Apabila demam tidak segera ditangani akan berbahaya bagi penderitanya terutama anak kecil. Masih banyak masyarakat yang memilih memanfaatkan tanaman obat sebagai upaya cepat dalam menurunkan panas karena tidak menimbulkan efek samping. Beberapa tanaman yang sering digunakan ialah bawang merah, mentimun, sambiloto, daun sirih dan masih banyak lagi. Salah satu contoh kandungan dalam tanaman obat yang dapat membantu menurunkan demam ialah skloaliin dan metialin yang terdapat dalam bawang merah.
Bawang merah sebagai salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk menurunkan demam (panas). Source : https://pixabay.com/id/photos/bawang-bawang-merah-mentah-2699531/
Selain karena kandungan yang terdapat dalam tanaman obat, sifat termal yang dimiliki juga menjadi salah satu aspek yang mendukung penggunaan tanaman obat dalam menurunkan demam.
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengetahui nilai termofisika beberapa tanaman obat sehingga dapat digunakan sebagai bahan kompres saat demam. Semakin besar kalor jenis bahan, semakin besar pula nilai kapasitas kalornya, serta semakin baik pula bahan tersebut sebagai bahan kompres untuk menurunkan demam. Dengan melakukan pengompresan berarti kita memanfaatkan metode konduksi dan evaporasi di mana panas berpindah saat adanya kontak antar objek melalui evaporasi (mengalami penguapan).
ADVERTISEMENT
Referensi
Hakim, Luchman. 2015.REMPAH DAN HERBA KEBUN-PEKARANGAN RUMAH MASYARAKAT: Keragaman, Sumber Fitofarmaka dan Wisata Kesehatan-kebugaran. Yogyakarta : Diandra Creative.
Zelviani, dkk. 2020. Nilai Termofisika Daun Kapuk, Daun Sirih, dan Daun Bunga Kembang Sepatu sebagai Bahan Kompres Demam. Jurnal Fisika dan TerapanVol. 7 (2): 107-113. DOI: 10.24252/jft.v7i2.18064