Konten dari Pengguna

Tips Membedakan Marshmallow yang Halal dan Nonhalal

Dini Alvionita - eatcious.com
Indonesian Female Food Blogger. Follow me on Instagram @vioni.id @eatciouscom @setiapagi
8 November 2018 18:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dini Alvionita - eatcious.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Marshmallow (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Marshmallow (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Makanan unik nan lembut bernama marshmallow ini menjadi favorit bukan hanya bagi anak-anak, namun juga orang dewasa lho! Biasanya marshmallow ini dimakan langsung maupun diolah menjadi teman nikmat untuk secangkir cokelat hangat.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagi kamu muslim dan muslimah, mesti hati-hati memilih marshmallow ya. Ternyata ada perbedaan antara marshmallow halal dan nonhalal lho! Apa aja sih perbedaannya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini ya, teman eatcious!
Cara Membedakan Marshmallow Halal dan Nonhalal
Ilustrasi makan marshmallow (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makan marshmallow (Foto: Pixabay)
Pastikan Komposisi Marshmallow
Biasanya kita sering kali membeli marshmallow dalam kemasan. Artinya, terdapat komposisi di luar kemasan yang dapat kita perhatikan dengan rinci. Hati-hati membaca komposisi ya, pastikan tidak mengandung alkohol, minyak babi, maupun kandungan lainnya yang nonhalal.
Nah untuk itu, sebelum membeli, kamu juga mesti memperhatikan benar kira-kira bahan makanan apa aja sih yang nonhalal untuk dikonsumsi. Artikel lanjutan soal bahan makanan nonhalal akan tim kami jelaskan di artikel selanjutnya ya!
ADVERTISEMENT
Pastikan Tidak Mengandung Gelatin Babi
Kamu perlu tahu, secara tradisional, marshmallow dibuat dari ekstrak akar tanaman marshmallow yang merupakan sejenis tanaman herba bernama Latin Althea officinalis. Hemat cerita pada akhir abad ke-19, pembuatan marshmallow secara komersial dan industrial mulai dikembangkan dan tidak lagi menggunakan akar tanaman marshmallow.
Bahan utama tersebut diganti menjadi gelatin, putih telur, gula atau sirup jagung, dan flavoring. Marshmallow tersebutlah yang dicetak menjadi berbagai bentuk lucu dan dikemas agar bisa dipasarkan.
Berdasarkan sumber dari Auditor LP POM MUI, pada prinsipnya pembuatan marshmallow adalah menghasilkan gelembung udara secara cepat sehingga terbentuk busa yang stabil (aerated confections).
Ilustrasi marshmallow (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi marshmallow (Foto: Dok. Pribadi)
Gelatin memiliki peran yang sangat besar, yaitu: menurunkan tegangan permukaan lapisan pertemuan udara-cairan sehingga memudahkan pembentukan busa; menstabilkan busa yang terbentuk dengan cara meningkatkan kekentalan; membentuk busa karena sifat gelnya; dan sifat koloidnya mencegah terjadinya kristalisasi gula sehingga produk yang dihasilkan lembut dan tahan lama.
ADVERTISEMENT
Hal yang perlu kamu waspadai selanjutnya adalah kandungan gelatin terdiri dari gelatin babi, sapi, dan ikan. Nah, biasanya marshmallow mengandung gelatin sapi dan babi. Carilah marshmallow yang mengandung gelatin sapi ya.
Oh iya, hal yang perlu kamu ketahui tipe marshmallow yang umum diproduksi dan dikemas adalah extruded marshmallow, deposited marshmallow, cut marshmallow, grained marshmallow, nougat, marshmallow-meringues, dan biscuit.
Ada beberapa produk marshmallow untuk vegetarian yang menggunakan gelatin ikan atau bahkan membuatnya secara tradisional menggunakan bahan baku akar marshmallow. Namun, sayang banget produk tersebut masih tergolong langka dan mahal, teman eatcious!
Pilihlah Merek yang Sudah Terkenal Kualitasnya
Jika kamu membeli marshmallow dalam kemasan, tentunya tertera berbagai macam label di sana. Salah satu label yang harus kamu cermati adalah label halal dari MUI.
ADVERTISEMENT
Nah, jika sudah menemukan marshmallow dengan label halal tersebut, dengan merek yang sudah kamu cukup kenali, kamu bisa dengan aman untuk mengonsumsinya. Sebab jika sudah terdapat label halal dari MUI maka sudah terjamin bahwa marshmallow tersebut halal untuk dimakan.
Ilustrasi marshmallow (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi marshmallow (Foto: Dok. Pribadi)
Kesimpulan berdasarkan penjelasan di atas, marshmallow merupakan produk yang sangat rawan kehalalannya. Sebagai konsumen muslim yang kritis tentang makanan, kamu harus lebih hati-hati dan benar-benar teliti ya!
Yap, meski bentuk, warna, aroma, dan penampilan marshmallow begitu menggoda, namun jika kepastian kehalalannya tidak dapat ditemukan maka satu-satunya pilihan adalah tidak mengonsumsinya.
Kita mesti waspada terhadap produk marshmallow ini, karena pada kenyataannya produk marshmallow yang beredar di pasaran Indonesia masih merupakan produk impor. Jenis gelatin yang digunakannya jarang dinyatakan secara jelas. Sementara, penggunaan gelatin ikan pada produk marshmallow masih sangat langka dan mahal.
ADVERTISEMENT