Persebaran Bunga Kecil yang Mematikan

Dini Yunita Sari
Mahasiswi program studi Aqidah dan Filsafat Islam dan Anggota Aktif KPA Arkadia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
10 September 2023 6:52 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
47
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dini Yunita Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) adalah sebuah taman nasional yang bertujuan untuk melindungi hutan hujan tropis dan sumber daya alam yang ada di dalamnya. Taman Nasional ini sudah masuk ke dalam kawasan konservasi dunia yang dilindungi oleh undang-undang dan telah dijadikan sebagai warisan Dunia oleh UNESCO.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1935 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan diterangkan sebagai Cagar Dunia Suaka Margasatwa. Berdiri pada tahun 1990, dengan memiliki luas wilayah mencapai 335.511 Hektar yang terletak di wilayah Provinsi Lampung (Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Tanggamus serta Provinsi Bengkulu (Kabupaten Kaur).
Taman Nasional ini dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,pariwisata, rekreasi alam dan berfungsi sebagai kawasan sistem penyangga kehidupan bagi masyarakat setempat, karena kawasan ini merupakan daerah tangkap air yang memiliki 23 sungai besar, ratusan sungai-sungai kecil yang mengalir sepanjang kawasan dan juga memiliki beberapa wisata air terjun.
Di dalam Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tersebar beragam fauna dan flora. Termasuk flora langka seperti Rafflesia spp, bunga raksasa Amorphophallus spp serta bunga Rhizanthes yang banyak menarik perhatian para peneliti untuk mengobservasi lebih dalam. Rhizhanthes berasal dari mycelium yang membelah diri setelah mencapai ukuran tertentu, tumbuhan ini akan menembus jaringan permukaan epidermis Tetrastigma, inangnya berupa tumbuhan berkayu yang biasanya hidup hingga 50 meter.
ADVERTISEMENT
Rhizhanthes ini juga termasuk tumbuhan parasit sejati yang sangat bergantung pada inangnya, jika inangnya tidak menemukan kondisi yang sesuai untuk tumbuh, maka bunga Rhizhanthes spp juga akan sulit untuk tumbuh apalagi berharap untuk mekar. Warna dari inang jenis tumbuhan ini adalah hijau, jika warnanya sudah berubah menjadi tampak gelap, maka bisa dipastikan inangnya sudah mati termasuk bunganya juga akan ikut mati. Berdasarkan data beberapa sumber ternyata jenis tumbuhan Rhizanthes merupakan yang paling kecil jika dibandingkan dengan Rafflesia, Mitrasremma dan Sapria tetapi memiliki kemiripan dengan bunga Rafflesia yaitu sama-sama tidak ada batang, akar dan daun, hanya di lengkapi haustorium, yaitu jaringan yang fungsi akarnya adalah untuk menghisap sari makanan hasil fotosintesis dari tumbuhan inang. Tumbuhan ini hidup di lokasi-lokasi yang ekosistemnya hutan hujan tropis dan dapat tumbuh di daerah dataran rendah, sedang maupun tinggi.
ADVERTISEMENT
Tercatat, di Indonesia Rhizhanthes lowii memiliki tiga jenis yaitu Deceptor, Lowii dan Infanticida. Salah satunya adalah Rhizhantes lowii yang persebarannya juga terdapat di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Tetapi, Rhizhanthes lowii ini belum dimasukkan dalam IUCN (Internation Union for Nature and Natural Resources) dikarenakan masih langkanya bunga tersebut, sehingga data atribut populasi bunga ini juga masih kurang, di antaranya adalah habitat bunga dan persebarannya. Sekarang pihak taman nasional masih dalam tahap pencarian data. Maka dari itu Tim Kepetualangan anggota muda Arkadia Kalesang mengambil objek bunga Rhizanthes lowii. Dalam pelaksanaannya tim kepetualangan melakukan pemetaan titik persebarannya di sekitar resort Balik Bukit dengan acuan dua titik yang berbeda dalam radius kotak 20 x 20 m sepanjang 60 m atau 3 plot guna untuk pembaharuan data, menambah data baru dan mempermudah pemantauan pertumbuhan bunga Rhizhanthes lowii. Tim Kepetualangan juga mencari inang dan Tetrastigma liana di sekitar plotingan jika tidak menemukan dan tidak melihat bunganya.
Gambar 1. Pencarian bunga di dalam plot // sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
Gambar 2. Tetrastigma // Sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
Ciri-ciri bunga Rhizanthes lowii yaitu mempunyai warna putih di kelopaknya dan berwarna merah kecoklatan di ujung kelopak bunga saat bunganya mekar dengan variasi kelengkapan organ sexualnya. Diameter perigonnya berkisaran antara 6 - 12 mm di bagian dasar dan berangsur-angsur menyempit ke arah ujung perigon. Berdasarkan analisis laju pertumbuhan bunga Rhizhanthes lowii ini memiliki 6 fase dalam pertumbuhannya di antaranya yaitu :
ADVERTISEMENT
1. Fase cupula yang biasanya juga disebut bayi lowii merupakan tahap awal bagi pertumbuhan bunga Rhizhanthes lowii yang mana pada fase ini memiliki ukuran diameter 0,5 - 1 cm. Dalam fase pertumbuhannya pada cupula ini masih tertutup oleh knop sampai pada perubahan.
Gambar 3. Cupula // Sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
2. Fase berikutnya, yaitu fase cupula brakta fase ini merupakan tahapan menuju brakta yang mana ditandai dengan berkembangnya cupula yang diameternya hanya 0,5 - 1 cm menjadi 1,5 - 2 cm. Apabila pada fase cupula hanya terlihat seperti kacang, namun pada fase cupula - brakta ditandai dengan penampakan kuncup yang baru terlihat sedikit, dan masih tertutup oleh daun pelindung dan hanya terlihat di bagian atasnya saja.
Gambar 4. Cupula - Brakta // Sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
3. Fase brakta ditandai dengan penampakan kuncup yang baru terlihat sedikit.
Gambar 5. Brakta // Sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
4. Fase brakta perigon yang mana kuncupnya sudah mulai sempurna tetapi masih mimiliki kelopak yang melekat pada bunga tersebut.
Gambar 6. Brakta Perigon // Sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kaesang
5. Fase perigon atau kuncup yaitu fase dimana knopnya sudah siap untuk ke fase selanjutnya, sudah lepas dari knop bunganya.
Gambar 7. Perigon atau Kuncup // Sumber Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
6. Fase mekar yang mana seringkali dikatakan sebagai fase sempurnanya Rhizanthes lowii karena sebuah bunga dapat dilihat karakteristiknya, dalam pertumbuhan bunga Rhizanthes lowii.
Gambar 8. Mekar hidup // Sumber : TNBBS
Gambar 9. Mekar mati // Sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
Bunga ini juga sama seperti tumbuhan lain yaitu bisa hidup sampai mekar sempurna dan juga dapat mati sewaktu – waktu, bisa ketika masih di fase cupula, cupula-braka, bisa juga di fase brakta, brakta-perigon, perigon/kuncup maupun di fase mekar. Bunga Rhizanthes lowii ini tumbuh secara berkelompok,ketika sudah ditemukan satu bunga maka bisa dipastikan masih ada bunga Rhizanthes di tempat itu.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah Peta Persebaran bunga Rhizanthes lowii hasil dari Tim Kepetualangan Anggota Muda Arkadia Kalesang di Kawasan resort Balik Bukit, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung Barat, Lampung.
Peta persebaran Rhizanthes lowii
Gambar 10. Peta Persebaran Rhizanthes lowii // Sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
Gambar 11. Peta Persebaran Rhizanthes lowii // Sumber : Tim Kepetualangan Arkadia Kalesang
Data Pesebaran Rhizanthes lowii yang ditemukan oleh tim Kepetualangan.
Tabel 1 : Total keseluruhan Rhizanthes lowii di titik 1 dan 2
Berdasarkan peta persebaran dan data persebaran Rhizanthes lowii diatas menunjukkan bahwa pada titik 1 terdapat 3 cupula hidup, kemudian 2 brakta hidup,16 brakta perigon, dan 13 kuncup hidup 10 kuncup mati serta 16 mekar. Dengan total pada titik 1 berjumlah 60 bunga. Kemudian pada titik kedua ditemukan 15 cupula, 18 brakta hidup 10 brakta mati, lalu 16 brakta perigon mati 51 brakta perigon hidup selanjutnya 3 kuncup hidup 1 kuncup mati dan 40 mekar mati dengan total pada titik kedua berjumlah 154. Jadi total keseluruhan dari 2 titik tersebut adalah 214 bunga.
ADVERTISEMENT
Jad bunga Rhizanthes ini merupakan tumbuhan yang masih langka dan hanya tumbuh di tempat-tempat tertentu saja seperti di lokasi yang ekosistemnya hutan hujan tropis salah satunya ada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Bunga jenis Rhizhanthes ini adalah tumbuhan parasit sejati yang sangat bergantung pada inangnya. Ketika kita menemukan inangnya, sudah dapat disimpulkan kemungkinan besar bunga tersebut juga berada di tempat yang sama. Sampai saat ini pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan masih mencari dan mengumpulkan data terkait bunga ini guna untuk dimasukkannya ke dalam IUCN (Internation Union for Nature and Natural Resources) dan melindunginya.