Apresiasi Sastra pada Cerpen “Pelangi dalam Kenangan” Karya Artie Ahmad

DINNIATY
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2022 21:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DINNIATY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerpen "Pelangi dalam Kenangan" Karya Artie Ahmad. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Cerpen "Pelangi dalam Kenangan" Karya Artie Ahmad. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cerpen Pelangi dalam Kenangan merupakan salah satu cerita pendek dalam buku yang berjudul Jika Aku Mereka bertema kenangan yang menginspirasi. Karena cerpen ini mengisahkan suatu kenangan di masa lalu ketika tokoh aku bertemu dengan orang-orang yang memiliki kekurangan fisik. Namun, masih sangat semangat dan bersyukur dalam menjalani hidup dan menggapai cita-citanya serta tidak malu akan kekurangan yang mereka miliki. Tokoh dalam cerpen ini memang tidak banyak tetapi memiliki kepribadian yang bisa menginspirasi banyak orang.
ADVERTISEMENT
Tokoh pertama yaitu aku. Aku merupakan tokoh utama yang dahulunya memiliki semangat berpendidikan hanya setengah-setengah dan kurang bersyukur, kini mulai berubah lebih serius dalam mengenyam pendidikan ketika bertemu dengan orang-orang yang memiliki semangat tinggi dan sekarang merasa lebih bersyukur atas tubuh yang lengkap yang telah tuhan berikan kepada dirinya. Sifat tokoh aku yang memiliki semangat setengah-setengah dalam berpendidikan dipertegas dalam kutipan “Semangat ku yang dulu hanya setengah-setengah dalam mengenyam pendidikan, kini mulai berubah lebih serius” dan sifat tokoh aku yang kurang bersyukur dipertegas dalam kutipan “Terkadang, aku malu karena telah diberikan tubuh yang lengkap, tetapi masih mengiba di kaki Tuhan, mempertahankan satu keadilan hidup kepada-Nya”.
Tokoh kedua dalam cerpen ini adalah Heni. Heni merupakan seorang perempuan yang menderita kerusakan saraf pada matanya. Namun memiliki semangat yang tinggi dalam mengenyam pendidikan. Sifat Heni yang selalu semangat dalam mengenyam pendidikan dipertegas dalam kutipan “Namun, Heni tampak bersemangat. Dengan semangat itulah dia terus berusaha menjalani hari-hari di sekolah”.
ADVERTISEMENT
Tokoh ketiga dalam cerpen ini adalah Wahyu. Wahyu merupakan seorang laki-laki yang memiliki keistimewaan yaitu kakinya yang kecil tidak sempurna dan betis kecil yang sedikit bengkok. Wahyu memiliki sifat yang sangat ceria meskipun tidak bisa bermain ria seperti teman sebayanya di bangku TK. Sifat Wahyu yang selalu ceria dipertegas dalam kutipan “Beberapa orang selalu iba kepadanya, tetapi keceriaan tak pernah luntur dari wajahnya”.
Tokoh keempat dalam cerpen ini adalah lelaki tunanetra penjual mainan tradisional. Dia adalah seorang yang juga memiliki kekurangan fisik yaitu kehilangan kedua bola matanya. Namun, dengan sifatnya yang pekerja keras, dia selalu semangat dalam berjualan mainan tradisional di pasar untuk bertahan hidup tanpa mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Sifat pekerja keras lelaki tunanetra dalam cerpen dipertegaskan dalam kutipan “Memang saya buta dan kumal, Bu. Tetapi, saya bisa bekerja, maaf sekali. “Sering saya dikira pengemis. Sebenarnya saya tidak suka. Tetapi, bagaimana lagi, orang seperti saya ini selalu disangka tak bisa apa-apa”.
ADVERTISEMENT
Latar tempat dalam cerpen ini adalah di SMP salah satu sekolah menengah pertama yang ada di kota Salatiga. Di sekolah inilah tokoh aku bertemu dengan temannya bernama Heni yang menderita kerusakan saraf pada mata. Latar tempat lainnya adalah di TK. Karena di Taman Kanak-kanak inilah tokoh aku bertemu dengan Wahyu yaitu seseorang yang menjadi bagian memori masa kanak-kanak tokoh aku. Latar tempat terakhir yaitu di pasar tradisional di kota tokoh aku. Karena disanalah tokoh aku bertemu dengan lelaki tunanetra penjual mainan tradisional.
Cerpen Pelangi dalam Kenangan menggunakan alur mundur. Karena mengisahkan suatu kenangan tokoh aku ketika masih mengenyam pendidikan pada masa SMP dan TK saat dia bertemu dengan teman-teman serta orang lain yang sangat menginsprirasi nya. Sudut pandang dalam cerpen ini adalah sudut pandang orang pertama yaitu “Aku”. Tokoh aku yang mengisahkan seseorang teman dan seseorang yang kurang dikenal olehnya. Namun, memberikan banyak kenangan yang indah dan hal-hal yang sangat menginspirasinya. Gaya bahasa yang dipakai dalam cerpen ini adalah bahasa lugas yang menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah dipahami kata per kata hingga kalimat per kalimat.
ADVERTISEMENT
Amanat yang terkandung dalam cerpen adalah mengajarkan kita sebagai manusia harus selalu bersyukur dan semangat dalam menjalani hidup. Karena masih banyak orang-orang di luar sana yang memiliki kekurangan fisik baik itu kerusakan saraf mata, kaki yang kecil tidak sempurna, kehilangan kedua bola mata dan lain-lainnya. Namun, masih bisa menjalani hidup dengan penuh kerja keras, bersyukur kepada Tuhan dan semangat yang tinggi dalam menggapai impian.
Cerpen Pelangi dalam Kenangan merupakan cerita pendek karya Artie Ahmad. Artie Ahmad lahir di Salatiga, 21 November 1994. Saat ini berdomisili di Salatiga. Selain menulis novel, dia juga menulis prosa. Beberapa cerita pendeknya tersedia di beberapa media massa. Salah satu cerpennya adalah Pelangi dalam Kenangan. Dalam cerpen inilah pengarang mengisahkan kenangannya selama mengenyam pendidikan setelah membuka kembali memorinya yang telah lama terpendam di neuron otak. Kisah tentang teman dan seseorang yang kurang pengarang kenal. Di sekolahnya, pengarang menemukan banyak hal yang mungkin tidak bisa ditemukan di sekolah lain. Termasuk, bertemu seseorang teman yang mampu menginspirasi serta mengubah pola pikirnya. Tentang mereka yang tidak pengarang pikirkan keberadaannya yang dianggap seperti siluet kala senja, lalu hilang saat malam datang. Keadaan sosial yang tergambar dalam cerpen ini adalah keadaan sosial yang dialami oleh teman-teman tokoh aku yang memiliki kekurangan fisik selalu dihina dan diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, mereka dituntut untuk bisa menjalani hidup di tengah-tengah kehidupan orang normal dengan semangat dan rasa bersyukur yang tinggi membuat mereka mampu menjalani proses kehidupan dengan sebaik mungkin sehingga mereka bisa menginspirasi orang-orang yang kurang bersyukur.
ADVERTISEMENT
Cerpen Pelangi dalam Kenangan berhasil menghasilkan emosi seperti rasa kagum, sedih dan kasihan. Melihat gambaran tokoh Heni, Wahyu dan lelaki tunanetra penjual mainan tradisional yang sangat hebat dalam menjalani proses hidup. Saya sangat kagum kepada tokoh Heni sekali pun dia sekolah di tempat orang-orang normal tetapi dia tidak sedikitpun merasa malu dan selalu semangat dalam mengenyam pendidikannya. Saya merasa sedih ketika mengetahui bahwa tokoh Wahyu yang selalu diganggu temannya karena kakinya yang kecil hingga terjatuh dan rasa sedih saya makin menjadi ketika mengetahui bahwa tokoh Wahyu yang memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Karena penyakit yang dideritanya dia meninggal dalam usia yang sangat muda sehingga belum berkesempatan untuk menggapai cita-citanya tersebut. Rasa kasihan pun muncul terhadap lelaki penjual mainan tradisional yang kehilangan kedua bola matanya dituntut harus kuat dalam berjualan meskipun tanpa kedua bola mata dan sering dianggap pengemis karena terlihat kumal padahal dia tidak suka diperlakukan demikian.
ADVERTISEMENT
Ketika menganalisis sebuah karya sastra, setiap orang pastinya memiliki pandangannya masing-masing terhadap suatu kelebihan dan kekurangan karya sastra tersebut. Pendapat saya, mengenai kelebihan dari cerpen Pelangi dalam Kenangan ini adalah cerpennya sangat menarik untuk dibaca karena terdapat amanat yang sangat menginspirasi, makna dalam cerita pendek ini sangat mudah untuk ditemukan serta bahasanya pun sangat mudah untuk dipahami. Namun, kekurangan dari cerita pendek ini adalah waktu terjadinya suatu peristiwa kurang tergambarkan seperti tahun terjadinya suatu kenangan di masa lalu yang pengarang ceritakan tidak jelas disebutkan.