Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ketika Manusia Mulai Menyalahkan Teknologi
5 Mei 2025 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dion Apriandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Peran besar berkembang pesatnya teknologi tidak terlepas dari semangat para orang orang cerdas dalam mencari ide dan meningkatnya kebutuhan manusia untuk bisa dengan cepat dalam melakukan kegiatan sehari hari mereka. Berawal dari kemampuan dan tenaga manusia yang terbatas dalam suatu pekerjaan, perkembangan teknologi bahkan telah mampu menggantikan peran dari manusia.
ADVERTISEMENT
Manusia awalnya menyambut perkembangan teknologi sebagai kemudahan, tapi lama kelamaan mereka semakin tersudut dan tak nyaman dalam pekerjaan mereka, mereka justru tersisih dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. Para pekerja terutama kaum tua, akan terkena cultural lag, kondisi yang menurut William Fielding Ogburn terjadi ketika teknologi atau inovasi material berkembang lebih cepat daripada nilai, norma, atau institusi sosial. Misalnya, seorang guru yang awalnya menggunakan metode konvensional dalam mengajar akan merasa kebingungan dan ketinggalan zaman ketika menggunakan aplikasi mengajar secara daring.
Teknologi yang berkembang sangat cepat bukan hanya kaum tua yang menjadi korban, tapi kaum muda juga sama. Kondisi perekonomian yang buruk bisa menjadi alasan mengapa kaum muda bernasib sama seperti kaum tua. Perekonomian yang tak memadai membuat mereka kekurangan fasilitas dalam pengembangan diri. Bisa disimpulkan betapa sedihnya ketika masyarakat masih berada di bawah garis kemiskinan, maka kaum muda yang seharusnya menjadi kaum paling produktif justru harus tersisihkan dan hal ini bisa memicu masalah sosial yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Akibat dari cultural lag yang dialami oleh mereka yang tak bisa beradaptasi dengan pesatnya teknologi, individu akan segera mengalami culture shock, kondisi yang membuat mereka bertambah bingung dan tertekan efek dari perubahan budaya yang secara mendadak. Jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, maka teori alienasi seperti yang telah disebutkan oleh Karl Marx akan berlaku.
Menurut teori Alienasi Karl Marx menyebutkan, manusia bisa merasa terasing dari dunia, dirinya, dan orang lain dalam suatu sistem kerja yang tidak manusiawi terutama saat teknologi dan ekonomi mengambil alih peran mereka. Dampaknya bisa lebih berbahaya, bukan saja anti terhadap teknologi, tetapi individu bisa mengalami stres kerja, terkena gangguan mental dan bukan tak mungkin meningkatkan risiko angka bunuh diri yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Jadi, apa solusinya?
Solusinya ada di pemerintah dan swasta. Pemerintah dan pihak swasta bisa memberikan pelatihan-pelatihan kepada para tenaga kerja serta tak lupa berkolaborasi melakukan pemerataan terhadap pendidikan. Serta yang terpenting, jadilah manusia yang melek teknologi.