Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sekolah PAUD Finlandia di Jakarta Berbasis Riset, Bangun Cinta Belajar
26 Februari 2025 11:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari dionisiareni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini semakin meningkat di kalangan orang tua Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2021-2024) , kelompok usia dengan partisipasi tertinggi dalam pendidikan anak usia dini adalah 5-6 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang tua melihat pendidikan taman kanak-kanak sebagai persiapan penting sebelum memasuki sekolah dasar.
ADVERTISEMENT
Pendidikan Finlandia: Berbasis Riset dan Adaptif

Finlandia dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan anak usia dini yang inovatif, mengutamakan pertumbuhan holistik, kreativitas, dan pembelajaran berbasis permainan. Pendekatan ini didukung oleh penelitian dari Universitas Helsinki yang menunjukkan bahwa metode pembelajaran berbasis eksplorasi dan pengalaman dapat meningkatkan motivasi belajar anak sejak dini.
Salah satu ciri utama pendidikan Finlandia adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan metode belajar dengan kebutuhan setiap anak. Dengan berfokus pada kesejahteraan anak dan pengalaman belajar yang menyenangkan , sistem ini memastikan anak-anak tetap terhubung dengan identitas budaya mereka sambil mendapatkan manfaat dari metode pendidikan berbasis riset.
Pendekatan Holistik Sesuai Usia Anak
Setiap anak memiliki kebutuhan unik sesuai tahap perkembangannya. Oleh karena itu, banyak sekolah PAUD yang mengadopsi pendekatan berbasis riset seperti di Finlandia untuk mendukung perkembangan optimal setiap kelompok usia. Dengan fokus pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional, metode ini memastikan anak-anak belajar sesuai ritme mereka sendiri, membangun fondasi kuat untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Penelitian menunjukkan bahwa usia 0 hingga 8 tahun adalah masa kritis dalam pembentukan koneksi saraf otak. Aktivitas seperti permainan sensorik, pembelajaran interaktif, dan eksplorasi terpadu memainkan peran besar dalam perkembangan anak. Dengan pendekatan yang berorientasi pada perkembangan holistik, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses di jenjang pendidikan berikutnya.
Bermain sebagai Sarana Pembelajaran Efektif
Bermain bukan sekadar aktivitas hiburan, melainkan alat pembelajaran yang efektif . Anak-anak diajak untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan sosial, pengendalian diri, empati, dan kemampuan memecahkan masalah melalui permainan yang terarah. Penelitian dari Universitas Helsinki menunjukkan bahwa bermain dengan interaksi sosial yang baik dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak.
Mempersiapkan Anak untuk Masa Depan
ADVERTISEMENT
"Pembelajaran terbaik terjadi saat anak fokus, termotivasi, dan terlibat dalam aktivitas yang bermakna. Bagi mereka, ini berarti belajar sambil bersenang-senang. Bermain bukanlah lawan dari belajar, justru mendorong rasa ingin tahu dan semangat belajar," ujar Meriana Kartini, Kepala Sekolah HEI Schools Senayan.
Dengan menghadirkan pendekatan pendidikan Finlandia ke Indonesia, sekolah-sekolah seperti HEI Schools Senayan menanamkan semangat belajar yang berkelanjutan. Pendidikan anak usia dini yang berbasis riset tidak hanya mempersiapkan anak-anak untuk sekolah, tetapi juga untuk kehidupan, dengan membentuk individu yang percaya diri, berpikir kritis, dan siap menjadi warga global yang berkontribusi bagi masyarakat.