Melawan Perilaku Konsumtif: Kalau Tak Butuh Kenapa Harus Beli?

Dira Chaerani
Lulusan sarjana Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University
Konten dari Pengguna
29 Agustus 2023 18:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dira Chaerani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pria menemani wanita belanja. Foto: Elnur/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pria menemani wanita belanja. Foto: Elnur/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konsumtif ditunjukkan dengan membelanjakan sejumlah uang yang dimiliki tanpa pikir panjang terlebih dahulu. Menurut OJK, Generasi Milenial dan Generasi Z-lah yang paling berkecenderungan untuk berperilaku konsumtif. Hal ini disebabkan, pada saat ini merekalah generasi usia produktif yang memiliki pekerjaan, sehingga memiliki uang yang dapat dibelanjakan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka merupakan generasi yang paling bersentuhan dengan teknologi, sehingga mereka dapat mengakses dengan mudah berbagai barang yang dipasarkan di media elektronik. Ditambah lagi saat ini pembayaran terhadap suatu barang yang dibeli dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui internet banking. Godaan lainnya adalah, ketika sangat ingin belanja tetapi tidak punya uang, tidak perlu lagi mencari orang lain untuk dipinjami uang, sekarang sudah banyak aplikasi pinjaman online.
Terkadang kegiatan membelanjakan uang memang dijadikan stress relief bagi sebagian orang. Akan tetapi, sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk belanja. Inilah beberapa alternatif solusi agar segala kegiatan pengeluaran uang ini tidak menimbulkan pemborosan yang berlebih dan uang tidak terbuang sia-sia begitu saja.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengeluarkan uang untuk bersenang-senang, pastikan semua kebutuhan pokok dan berbagai kewajiban pembayaran sudah terpenuhi. Buatlah skala prioritas dari yang paling mendesak sampai yang tidak. Jangan sampai Anda lebih mementingkan untuk membeli berbagai barang mewah tetapi menunggak biaya sewa tempat tinggal, telat menggaji karyawan, utang di mana-mana, dan segala bentuk kelalaian terhadap kewajiban lainnya.
Sesekali memang tidak apa-apa mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk travelling dengan tujuan melepas stress karena bekerja atau membelanjakan suatu barang yang mahal. Akan tetapi, perlu dipastikan pengeluaran tersebut worth it untuk dilakukan.
Travelling yang dilakukan benar-benar membuat Anda bahagia dan mengurangi stress yang Anda rasakan. Barang yang dibeli benar-benar yang berkualitas bagus dan dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, sehingga akan meningkatkan produktivitas Anda.
ADVERTISEMENT
Hal yang perlu dipahami adalah bukan tentang seberapa mahal atau seberapa terkenal brand produk yang Anda beli, tetapi bagaimana produk tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan sampai membeli suatu produk hanya karena fomo padahal Anda tidak benar-benar membutuhkan dan menginginkannya.
Berutang dan membayar sesuatu dengan cara mencicil memang diperbolehkan. Yang harus dipastikan sebelum berutang adalah dari mana sumber uang yang akan digunakan untuk melunasi dan kapan akan melunasi utang tersebut.
Apabila ingin mencicil pembayaran suatu barang, pastikan Anda sudah memiliki penghasilan tetap yang cukup untuk membayar cicilan tersebut selama jangka waktu yang telah ditentukan sekaligus masih bisa mencukupi kebutuhan hidup lainnya. Jangan sampai berutang hanya untuk memenuhi gengsi dan gaya hidup konsumtif. Bergaya dan berperilakulah sesuai dengan budget dan kemampuan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Yang tak kalah penting adalah bagaimana cara Anda memandang value dari uang tersebut. Jangan jadikan uang hanya sebagai alat untuk mendapatkan kesenangan sesaat. Seiring kehidupan yang terus berlanjut, seseorang akan selalu membutuhkan uang. Jangan sampai Anda hidup berfoya-foya hari ini tetapi hidup sengsara di masa depan. Biasakan untuk menabung sedini mungkin dan selalu alokasikan uang yang Anda miliki untuk dana darurat.
Anda bisa juga menginvestasikan uang dengan mengikuti kursus sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda. Hal ini dapat membantu anda agar selalu memperbaharui keterampilan yang dibutuhkan dalam berbagai bidang pekerjaan.
Alternatif lainnya agar kegiatan mengeluarkan uang dapat terasa lebih bermakna adalah dengan menyumbangkannya kepada orang yang membutuhkan. Nilai uang tersebut mungkin tidak seberapa bagi Anda, tetapi sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Orang tersebut akan merasa sangat terbantu dan Anda akan merasakan kebahagiaan karena telah membantu orang lain.
ADVERTISEMENT