ASEAN DAN PBB SEPAKATI LANJUTKAN PENINGKATAN KESELARASAN ASEAN VISION 2025 & UN SDGs 2030

Peningkatan keselarasan antara ASEAN Vision 2025 dengan United Nations Sustainable Development Goals (UN SDGs) merupakan faktor penting dalam pencapaian tujuan pembangunan di Kawasan, demikian diungkapkan oleh Duta Besar Foster Gultom sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam forum The 2nd High-Level Brainstorming The 2nd High-Level Brainstorming Dialogue in Enhancing Complementarities between the ASEAN Community Vision 2025 and the United Nations 2030 Agenda for Sustainable Development, yang baru saja diselenggarakan pada tanggal 30 Maret 2018 yang lalu di Bangkok, Thailand.

Selanjutnya, Duta Besar Foster menyampaikan bahwa upaya-upaya bersama pencapaian SDGs di Kawasan perlu terus ditingkatkan. Dalam kaitan ini, upaya-upaya pencapaian ASEAN Vision 2025 dan UN SDGs 2030 yang telah dilakukan Indonesia telah memperlihatkan perkembangan yang cukup positif di Indonesia. Salah satu keberhasilan Indonesia adalah upaya-upaya untuk melakukan lokalisasi (localizing) program global yang tercakup dalam SDGs ke tingkat nasional hingga ke tingkat sub-nasional di pedesaan. Disampaikan bahwa Indonesia siap berbagi pengalaman kepada negara-negara anggota ASEAN lainnya dalam melakukan upaya-upaya terkait SDGs Localizing tersebut.

Forum dialog tersebut dihadiri oleh delegasi dari seluruh negara anggota ASEAN, Badan-badan PBB seperti UNESCAP, UNDP, UN Women, dan UN OSSC, World Bank serta beberapa negara atas undangan Thailand sebagai tuan rumah yaitu Jerman, Swiss, dan Norwegia sebagai Mitra Pembangunan dan Mitra Sektoral ASEAN. Juga hadir delegasi dari Turki dan Timor Leste atas undangan tuan rumah.

Thailand sebagai negara koordinator SDGs di ASEAN telah menyampaikan laporan sebagai tindak lanjut pertemuan pertama yang dilakukan pada tahun 2017. Laporan Complementarities between the ASEAN Community Vision 2025 and the United Nations 2030 Agenda for Sustainable Development: A Framework for Action berisikan sejumlah proyek konkret dalam area kerja sama prioritas yang telah disepakati bersama ASEAN dan ESCAP. Laporan tersebut memuat hal-hal antara lain bahwa studi yang dilaksanakan dalam penyusunan Laporan tersebut dilakukan berdasarkan tujuan, nilai, prinsip elemen-elemen operasional serta mekanisme implementasi. Dalam Laporan tersebut juga diajukan beberapa Flagship Initiatives untuk mendukung negara-negara ASEAN menerjemahkan kedua Agenda Besar dari aspirasi politik menjadi implementasi praktis.

Secara umum, negara-negara serta lembaga-lembaga mitra wicara ASEAN menyampaikan dukungan atas upaya pencapaian SDGs di ASEAN dengan menawarkan pengalaman dan kapabilitas masing-masing. Mereka menyampaikan temuan-temuan, lessons-learned, akses terhadap resources, serta memberikan saran-saran dan rekomendasi. Mereka juga menawarkan untuk terus bekerja sama dalam upaya pencapaian SDGs di kawasan.

Dalam sesi penutupan, Direktur Eksekutif ESCAP menyampaikan perlunya upaya-upaya untuk terus melakukan peningkatan di lima cross-cutting themes yang telah disepakati bersama. Secara khsusus dalam tema resilience memberikan contoh bagaimana Indonesia setelah bencana alam di Aceh memberikan platform pembelajaran bagi masyarakat dalam memperkuat ketahanan menghadapi bencana.

(Mochammad Rizki Safary/Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN)