ASEAN-Korea Centre siap sukseskan ASEAN-ROK Commemorative Summit

Direktorat KS Eksternal ASEAN
Akun resmi Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN, Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri RI
Konten dari Pengguna
21 Februari 2019 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Direktorat KS Eksternal ASEAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seoul, 19 Februari 2019: Berbagai program kerja ASEAN-Korea Centre (AKC) tahun 2019 disinergikan dengan kebijakan “New Southern Policy” yang lebih fokus pada kegiatan dibawah tema “Connecting People, Sharing Prosperity”. New Southern Policy (NSP) merupakan gagasan Presiden Moon Jae-in untuk meningkatkan kemitraan dengan negara anggota ASEAN.
Suasana Pertemuan Tahunan ke-11 Council of the AKC
"Tahun ini merupakan tahun yang krusial bagi kerja sama kemitraan ASEAN-ROK dengan diperingatinya 30 tahun kerja sama kemitraan. Diperlukan dukungan penuh dari ASEAN kepada AKC agar AKC dapat terus relevan dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di bawah kerangka kerja sama kemitraan ASEAN-ROK,” demikian disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, selaku Ketua Delegasi RI pada Pertemuan Tahunan ke-11 Council of the AKC di Seoul, Republik Korea (ROK), tanggal 18-19 Februari 2019.
Delegasi RI dipimpin oleh Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan
Di sisi lain, Sekjen AKC, H.E. Lee Hyuk, menuturkan Pemerintah ROK telah berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan ASEAN melalui NSP. Melalui slogan AKC “connecting people, sharing prosperity”, AKC senantiasa memperkuat kerja sama kemitraan ASEAN-ROK dengan menyelenggarakan dan mengimplementasikan program-program di bidang perdagangan dan investasi, pariwisata, dan people-to-people exchanges. AKC juga akan menyelenggarakan berbagai program spesial untuk memperingati 30 tahun kemitraan ASEAN-ROK dan untuk memperingati 10 tahun AKC.
ADVERTISEMENT
AKC adalah organisasi antarpemerintah yang dibentuk dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan kerja sama kemitraan ASEAN-ROK, mempromosikan mutual understanding melalui pertukaran kebudayaan dan people-to-people contact, serta mendorong upaya integrasi ASEAN. Pendirian AKC diresmikan pada tanggal 13 Maret 2009, sesuai dengan Memorandum of Understanding (MOU) yang ditandatangani pada KTT ke-11 ASEAN-ROK bulan November 2007 dan mulai berlaku sejak bulan Desember 2008. AKC beranggotakan 10 negara anggota ASEAN dan ROK dengan Council sebagai kuasa tertinggi pengambilan keputusan yang terdiri dari 11 Directors yang ditunjuk dari masing-masing negara anggota.
Delegasi RI yang hadir terdiri atas perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Perdagangan RI, Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk ASEAN (PTRI ASEAN), KBRI Seoul, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan dan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Seoul.
Delegasi dari negara anggota ASEAN dan ROK
Indonesia akan senantiasa memanfaatkan AKC dalam peningkatan hubungan kerja sama ASEAN dan ROK yang saling menguntungkan. Terutama tahun ini ASEAN dan ROK memperingati 30 tahun hubungan kemitraan. Berdasarkan data olahan BKPM yang bersumber dari FDI Market, Financial Times 2019, nilai investasi ROK ke ASEAN pada tahun 2018 adalah sebesar USD 5,53 milyar menempatkan ROK sebagai mitra investasi ke-2 ASEAN (diluar upstream oil, gas, and financial sectors). Berdasarkan data UN COMTRADE, nilai impor ROK dari ASEAN pada tahun 2018 tercatat sebesar USD 59,6 milyar (11,14% dari total impor ROK).
ADVERTISEMENT
Indonesia juga mengharapkan adanya koordinasi yang baik dengan local authorities terutama dengan custom office ROK, mengingat banyaknya kendala dalam membawa sample pameran ke ROK. Ditekankan pula pentingnya membentuk suatu database bagi pelaku usaha ASEAN dan ROK. Database tersebut dapat menjadi directory bagi perusahaan-perusahaan ROK maupun perusahaan ASEAN untuk menjalin kerja sama dibidang perdagangan dan investasi.
(Fransisca Dian Putri/Direktorat Kerja Sama Eksternal ASEAN)