Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Semarang Kerahkan 250 Siswa Ikut Lomba Kartun Internasional
12 Maret 2018 8:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Direktori Jateng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Menurut saya ini kegiatan positif. Baru sekali ini menggerakkan anak menggambar kartun," kata Fatma, Minggu (11/3/2018).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, siswa yang akan diikutsertakan dalam lomba terlibat dalam kegiatan menggambar bersama di SMP Negeri 7 Semarang pada Sabtu (10/3/2018). Kegiatan mengusung tema "Nggambar Bareng Kanthi Seneng" menghadirkan tiga narasumber. Ketiganya yaitu Suratno guru seni rupa SMP Negeri 17 Semarang pemenang Gold Prize Sicaco 2017 Korea, Abdul Arif pemenang First Prize 5th Kalder Bursa 2018 Turkey yang juga Ketua Gold Pencil Indonesia dan Aji Mei guru seni SMP Negeri 19 Semarang yang juga anggota Semarang Cartoon Club (SECAC).
Fatma mengatakan, kegiatan menggambar bersama itu diharapkan mampu memotivasi pelajar di Kota Semarang. Menurutnya, selain untuk mengasah kreativitas siswa, juga sebagai upaya untuk mengurangi kenakalan remaja. "Kami tidak menyangka antusias siswa sangat luar biasa. Padahal saya hanya umumkan dua hari. Tapi pendaftarnya mencapai 250," katanya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan "Nggambar Bareng Kanthi Seneng" merupakan kali pertama. Peserta yang ikut kegiatan tersebut tidak dipungut biaya, alias gratis. Hanya saja, peserta diminta untuk membawa bekal dan peralatan gambar sendiri.
Fatma menyampaikan, melihat sambutan positif dari pelajar, pihaknya bersama Gold Pencil akan menggelar kegiatan serupa sebagai agenda rutin. Ia juga berharap Dina Pendidikan Kota Semarang memberikan dukungan fasilitasi.
Seorang peserta, Nanda Sudana Sekar Alya allya (14) mengatakan, baru kali ini ia mengikuti kegiatan menggambar kartun bersama. "Kegiatan ini menarik. Biasanya melukis ini ngartun buat kontes internasional. Jadi tertantang," katanya.
Siswa kelas 8 SMP 6 Semarang itu merasa bangga bisa ikut serta. Terlebih, ia memang suka menggambar sejak TK dan beberapa kali ikut lomba hingga ke tingkat provinsi.
ADVERTISEMENT
Ketua Gold Pencil Indonesia Abdul Arif mengatakan ada banyak peluang kontes internasional yang bisa dimanfaatkan pelajar Kota semarang untuk mengasah kreativitas. Menurutnya, selama ini pelajar masih terjebak dengan lomba-lomba di tingkat lokal. Itupun hanya segelintir siswa yang memiliki kesempatan karena sistem perwakilan. "Saya ingin mengenalkan kepada pelajar bahwa banyak informasi lomba di luar sana yang bisa diakses. Semua memiliki kesempatan yang sama," kata mahasiswa Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran Pascasarja Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu.
Arif mengatakan, dalam setahun terakhir, Gold Pencil telah bekerjasama dengan SMP Negeri 17 Semarang mengelola ekstrakurikuler kartun. Kerjasama dalam bentuk pembelajaran kartun dan pengiriman karya ke sejumlah lomba internasional. Meski baru beberapa bulan, kerjasama itu membuahkan hasil yang membanggakan. SMP N 17 kini mengoleksi 10 penghargaan tingkat internasional.
ADVERTISEMENT
Arif berharap, kerjasama dengan MGMP Seni Budaya Kota Semarang yang kali ini bisa lebih baik. Menurutnya, Kota Semarang memiliki tren positif di bidang kartun. Pendiri Gold Pencil, Jitet Koestana yang notabene warga Semarang adalah kolektor penghargaan internasional terbanyak. Hingga saat ini sekitar 144 penghargaan internasional yang sudah diraih.
"Kami punya cita-cita melahirkan minimal 10 Jitet Koestana di Semarang. Alhamdulillah, ketika saya tanyakan kepada pelajar: siapa yang mau? Banyak yang angkat jari," katanya. (AS)