Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Karya ‘Instalasi Komik Si Put On’ untuk menghargai kebudayaan
30 Mei 2018 14:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Disky Lorent Gow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Karya ‘Instalasi Komik Si Put On’ untuk menghargai kebudayaan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1527665582/IMG_0854_jzpwbn.jpg)
ADVERTISEMENT
Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) menetapkan Tugas Akhir (TA) tidak hanya berupa hasil karya desain tetapi juga disertai laporan proses desain yang dilandasi penelitian ilmiah. Penjelasan proses desain juga harus dilandasi pemahaman konten dan konteks dalam penelitian ilmiah. Pengerjaan TA ini pun membutuhkan waktu yang cukup panjang, kerja keras dan ketekunan.
ADVERTISEMENT
DKV UPH punyai acara unik untuk mengapresiasi karya TA mahasiswanya, yaitu memamerkan karya TA kepada publik, seperti yang berlangsung di galeri UPH pada 9-16 Mei 2018. Ada 12 karya TA yang dipamerkan di galeri ini, dan salah satunya yang menarik perhatian adalah ‘Instalasi Komik Si Put On’ karya Averini Carissa, DKV UPH Peminatan Desain Grafis, 2014.
Instalasi komik Si Put On terinspirasi dari mata kuliah Desain dan Budaya yang banyak membahas tentang heritage keluarga. Komik ini juga memiliki cerita dan tema yang membawakan tentang kebudayaan, dan sangat legendaris karena merupakan komik pertama yang ada di Indonesia.
Ide perancangan tugas akhir ini dilatar belakangi dengan adanya akulturasi budaya yang terjadi di masyarakat. Jika pada umumnya suatu bangsa dibangun dengan kesamaan budaya, namun di Indonesia justru keberagaman budayalah yang menjadikan sebuah bangsa.
ADVERTISEMENT
Karenanya Ave memutuskan untuk membuat instalasi komik ‘Si Put On’ untuk menyampaikan pesan yang cukup krusial tersebut kepada masyarakat . “Jadi tidak hanya sekedar materi untuk nostalgia saja tetapi juga untuk memperkenalkan budaya Tionghoa Peranakan kepada generasi muda,” Jelas Ave.
Langkah awal dalam proses pembuatan instalasi komik ini adalah pengumpulan dan juga analisa data. Pengumpulan data didapatkan dengan mengunjungi Museum Benteng Heritage, essay Myra Sidharta, kuisioner dan juga berbagai buku mengenai desain dan teori komik.
Ave mengaku seringkali menghadapi kesulitas dalam pembuatan instalasi komik ini, karenanya dia membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekeliling dia, termasuk dosen.
Bagian yang paling disukai ketika membuat instalasi komik ini adalah ketika dia memulai ilustrasi digital. Di sini Ave harus belajar kembali materi yang sebelumnya sudah pernah ia peroleh di kelas, namun selama kuliah memang tidak ditekuni. Oleh karena itu sebagai penutupan perjalanan perkuliahan, dia memilih untuk sekaligus mendalaminya dan menjadikannya tugas akhir perkuliahannya.
ADVERTISEMENT
Pesan yang ingin disampaikan dari karya tugas akhir ‘Instalasi Komik Si Put On’ adalah agar generasi muda mau mengenal, mencintai dan menghargai kebudayaan-kebudayaan di indonesia yang semakin lama semakin terkikis oleh zaman.