Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Ide Wirausaha Pengolahan Sampah Sisa Makanan "Food Waste" menjadi Pupuk Kompos
13 November 2023 10:25 WIB
Tulisan dari Dita Aprilianawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sampah menjadi salah satu permasalahan serius dan sulit dikendalikan yang terjadi di Indonesia. Setiap hari jumlah sampah semakin banyak dan menumpuk. Timbulnya sampah sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan manusia terutama rumah tangga. Menurut data yang bersumber dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2022 jumlah timbunan sampah di Indonesia sebesar 19,3 juta ton. Timbunan tersebut didominasi oleh sampah sisa makanan yaitu sebesar 41,1 persen, sampah plastik sebesar 18,3 persen, dan sampah kayu, ranting, daun sebesar 13,6 persen. Dari data tersebut, maka penting bagi kita untuk melakukan pengolahan terhadap sampah. Jika sampah tidak dikelola dengan baik akan membawa dampak yang merugikan terhadap lingkungan dan kesehatan. Pembahasan kali ini berfokus pada sampah sisa makanan, menarik untuk dibahas karena merupakan sampah yang paling mendominasi jika dibandingkan dengan sampah lainnya.
ADVERTISEMENT
Sampah sisa makanan atau atau yang sering kita sebut dengan “food waste” adalah limbah organik yang berasal dari sisa kegiatan pabrik pengolahan makanan, rumah tangga, dapur komersial. Sampah rumah tangga misalnya menghasilkan limbah nasi, sayuran, buah-buahan, kulit telur, tulang ikan dan ayam, serta material lain dari makanan yang tidak layak dikonsumsi. Dari permasalahan sampah sisa makanan yang semakin sulit dikendalikan, perlu adanya inovasi untuk pengolahan sampah. Tujuan dari pengolahan sampah selain untuk mengurangi jumlah limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan, namun juga dapat dijadikan ladang usaha dengan menciptakan nilai ekonomis. Sejauh ini masih sedikit orang yang berminat untuk melakukan pengolahan terhadap sampah sisa makanan. Sampah organik ini dapat diolah menjadi produk bermanfaat yaitu pupuk kompos yang digunakan untuk membantu petani dalam proses pertumbuhan tanaman. Selain itu, pupuk kompos atau pupuk organik ini harganya relatif murah.
ADVERTISEMENT
Dengan inovasi pengolahan menjadi pupuk kompos inilah dapat membuka peluang bisnis dan menghasilkan pendapatan. Ide kewirausahaan pupuk kompos dari sisa makanan merupakan pilihan alternatif yang perlu dicoba bagi kita yang berkeinginan untuk memulai membuka usaha dengan modal yang kecil. Terutama bagi generasi muda yang perlu mengembangkan jiwa wirausaha sejak saat ini. Usaha ini mudah dilakukan karena melihat peluang sekitar, dimana sampah sisa makanan yang sangat banyak dan terus terus meningkat jumlahnya setiap hari menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Selain itu proses pembuatan pupuk kompos ini tergolong mudah dan tidak rumit.
Berikut ini adalah tahapan proses pengolahan pupuk kompos dari sampah sisa makanan “food waste” yang dapat dilakukan untuk memulai membuka usaha:
ADVERTISEMENT
1. Mengumpulkan sampah sisa makanan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan sampah sisa makanan, kemudian masukkan wadah yang telah dilapisi plastik didalamnya dan tutup rapat agar tidak menimbulkan bau tak sedap.
2. Mempersiapkan komposter
Komposter adalah bahan untuk mempercepat proses pembusukan pada sampah makanan. Komposter terbuat dari bahan dasar sampah basah atau sampah organik yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, daun, dan rerumputan yang banyak di sekeliling kita. Langkah yang perlu dilakukan adalah mencampurkan sampah dengan komposter dalam wdah tersebut.
3. Menambahkan bahan inokulan
Langkah selanjutnya adalah menambahakn tanah, pupuk kandang, serbuk gergaji atau daun kering kedalam campuran sampah dan komposter sebagai inokulan. Kemudian aduk hingga rata dan tutup rapat supaya proses pembuatan pupuk kompos menjadi cepat.
ADVERTISEMENT
4. Menambahkan larutan aktivator
Langkah yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menambahkan larutan aktivator dengan air. Caranya tuangkan larutan aktivator ke bahan kompos yang telah dibuat. Kemudian aduk secara merata. Langkah ini bisa dilakukan jika campuran kompos terlalu kering.
5. Mengaduk campuran setiap 1 minggu sekali
Kita perlu mengaduk campuran kompos setiap 1 minggu sekali agar aliran udara dalam wadah tetap berjalan baik. Perlu dingat agar tidak terlalu sering membuka tutupan wadah agar proses pengomposan tidak terganggu. Jika selama proses pengomposan suhu udara dalam wadah naik berarti mikroorgnisme sedang bekerja.
6. Proses pengomposan selama 7 - 8 minggu
Jadi proses pengomposan membutuhkan waktu selama 7 - 8 minggu dan suhu dalam wadah akan kembali normal jika pengomposan sudah selesai. Pupuk kompos yang telah jadi siap digunakan dan sebelum itu perlu dilakukan pengayakan. Pupuk kompos yang bagus memiliki warna cokelat kehitaman, berbau seperti tanah, dan berbentuk butiran halus.
ADVERTISEMENT
Jadi, itulah pembahasan tentang ide kewirausahaan dengan memanfaatkan peluang sekitar yaitu pengolahan sampah sisa makanan menjadi pupuk kompos. Dengan target pasar para petani yang membutuhkan pupuk untuk merawat tanaman mereka. Selain sebagai langkah untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan. Namun juga mendatangkan nilai ekonomis yaitu pendapatan.