Somalia: Mengatasi kelaparan dan Membangun Solusi Bersama World Food Programme

Aditya Stefani Muda
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
Konten dari Pengguna
9 Januari 2024 5:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aditya Stefani Muda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Somalia merupakan salah satu negara termiskin di Afrika. Konflik dan perang saudara yang berulang kali terjadi di negara ini, membuat masyarakatnya tidak memiliki akses yang cukup terhadap pangan. Krisis pangan Somalia terutama disebabkan oleh perubahan iklim, akibatnya menyebabkan buruknya panen dan harga pangan yang lebih tinggi. Kekeringan yang terjadi juga mendorong Somalia ke ambang kelaparan di tahun 2022, namun kelaparan dapat dicegah dalam beberapa menit berkat gelombang bantuan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipimpin oleh Program Pangan Dunia (WFP) dan mitra-mitranya.
ADVERTISEMENT
Orang-orang sedang mengantri makanan di Somalia. Sumber: Mehmet Ali Poyraz/Shutterstock.com
Namun bencana kelaparan masih jauh dari selesai. Kekeringan selama hampir tiga tahun digantikan oleh hujan, menyebabkan banjir besar di beberapa wilayah di negara tersebut. Menurut PBB, terdapat 7,8 juta orang yang menghadapi krisis kelaparan di Somalia atau sekitar setengah dari populasi negara tersebut. World Food Programme (WFP) menanggapi kebutuhan dasar Somalia di saat krisis tersebut. WFP juga bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lainnya dalam proyek yang membangun ketahanan pangan jangka panjang dan ketahanan terhadap bencana di masa depan. Contohnya termasuk pelatihan petani kecil untuk memperkuat sistem pangan negara dan mendukung Jaring Pengaman Nasional Baxnaano, yang memungkinkan bantuan tunai yang dapat diprediksi kepada keluarga-keluarga rentan. Program WFP akan membantu menjangkau 9,8 juta orang di tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Apa penyebab terjadinya kelaparan di Somalia?
Penyebab terjadinya kelaparan di Somalia antara lain:
1. Kekeringan
Kekeringan yang terjadi di Tanduk Afrika telah menyebabkan peningkatan kerawanan pangan secara signifikan. Somalia telah dilanda tiga kali kekeringan yang terburuk dalam beberapa dekade selama 12 tahun terakhir. Dimulai pada tahun 2010-2011. Kelaparan terjadi di negara ini akibat dari musim hujan yang buruk, yang menyebabkan kematian sekitar 260 ribu orang. Sebagian besar kematian ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
2. Perubahan Iklim
Lebih dari 500.000 orang terkena dampak banjir yang terjadi di sungai Juba dan Shabelle pada tahun 2019, yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan area penggembalaan ternak. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi negara yang 75% penduduknya tinggal di pedesaan dan bergantung pada pertanian dan peternakan untuk penghidupan mereka seperti Somalia.
ADVERTISEMENT
3. Konflik
Sistem kesehatan dan infrastruktur penting lainnya di negara ini telah melemah akibat ketidakstabilan selama empat dekade. Kemampuan pemerintah dalam menangani situasi darurat seperti kekeringan, saat ini terbatas akibat hal tersebut. Minimnya peraturan pemerintah di berbagai daerah menimbulkan hambatan bagi lembaga swadaya masyarakat yang memberikan bantuan pangan dan bantuan kemanusiaan lainnya.
Kekeringan yang terjadi di Somalia. Sumber: Sntes/Shutterstock.com
Yang dilakukan World Food Programme (WFP) dalam Mengatasi Kelaparan di Somalia
1. Bantuan pangan dan gizi darurat
WFP memberikan bantuan pangan yang dapat menyelamatkan nyawa melalui distribusi barang atau tunai, memberikan penerima lebih banyak pilihan dan menciptakan pasar baru bagi produsen dan pengecer lokal. WFP juga menawarkan makanan bergizi yang difortifikasi secara khusus untuk membantu mengobati dan mencegah malnutrisi pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui.
ADVERTISEMENT
2. Perlindungan sosial dan jaring pengaman
WFP bekerja untuk memastikan bahwa kelompok rentan mempunyai akses terhadap layanan sosial dasar dan perlindungan sosial untuk membangun sumber daya manusia (kesehatan, keterampilan, pengetahuan, pengalaman) dan ketahanan. Hal ini dapat membuat mereka rentan terhadap krisis iklim yang berulang dan guncangan lainnya. WFP mendukung jaring pengaman nasional pemerintah, Baxnaano, dan penyediaan makanan sekolah lokal untuk membantu anak-anak tetap bersekolah.
3. Sistem pangan dan tindakan antisipatif
Program pengembangan tenaga kerja, program pelatihan mata pencaharian bagi produsen dan pengecer makanan serta proyek-proyek dengan program penciptaan dan rehabilitasi aset masyarakat merupakan beberapa inisiatif yang dilaksanakan oleh WFP dalam kemitraan dengan sektor swasta. WFP mendorong tindakan proaktif untuk memitigasi dampak perubahan iklim dengan memanfaatkan bantuan tunai dan inisiatif kesadaran masyarakat.
ADVERTISEMENT
4. Penguatan kapasitas kelembagaan
Untuk mengatasi masalah kelaparan, WFP bekerja sama dengan kementerian federal dan negara bagian di Somalia, menawarkan saran kebijakan, peningkatan kapasitas, dan berbagi pengetahuan untuk meningkatkan institusi dan program pemerintah. Dukungan WFP mencakup bantuan teknis, proyek infrastruktur dan penempatan staf langsung.
5. Dukungan kemanusiaan melalui udara dan logistik
Dengan menyediakan layanan yang membantu para pelaku kemanusiaan dan pembangunan, WFP memungkinkan pemerintah di berbagai tingkatan untuk merespons dengan cepat dalam keadaan darurat. Layanan Udara Kemanusiaan PBB dioperasikan oleh WFP untuk mengangkut personel atau kargo, sementara pasokan bantuan diangkut melalui pelabuhan dan gudang yang luas di dalam dan sekitar negara tersebut.
Ilustrasi Bantuan yang diberikan kepada masyarakat di Somalia. Sumber: Sadik Gulec/Shutterstock.com