Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Open Lab, Kreasi Muda, dan Nasionalisme Kita
16 Desember 2017 13:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Dito Ariotedjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 16 Desember 2017, kami dari Angkatan Muda Pembaruan Indonesia meresmikan Open Lab dengan niat pengabdian yang tulus kepada Ibu Pertiwi. Dihadiri dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Nasional, Airlangga Hartarto, di salah satu Mall di bilangan Sudirman Jakarta. Open Lap adalah ruang kreasi untuk anak muda. Diharapkan, Open Lab akan melahirkan berbagai macam kreasi dari anak muda-anak muda Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Mulai dari kreasi teknologi sampai pada kreasi fashion dan seni rupa, semua akan diakomodasi secara inkulisif di Open Lab ini.
ADVERTISEMENT
Open Lab adalah salah satu bentuk atensi dan appresiasi kami kepada kreasi-kreasi anak muda yang memang harus terus difasilitasi dan dimajukan. Alasanya sederhana, karena Indonesia membutuhkan kreasi dari generasi-generasi muda kreatif yang tak pernah merasa lelah untuk mencipta. Apalagi bagi saya secara pribadi, kreasi adalah janji. Janji kepada para founding father kita. Janji untuk mengisi ruang-ruang kemerdekaan yang telah mereka perjuangkan dengan segala upaya.
Lebih dari itu, kreasi adalah juga janji kepada negeri. Janji kepada Ibu Pertiwi. Janji untuk merawat, membenahi, dan memajukan keberlimpahan yang diberikan negeri ini kepada kita dengan segala dinamikanya. Oleh karena itu pula, kreasi adalah juga perjuangan. Perjuangan untuk mengisi kemerdekaan. Perjuangan untuk merawat negeri yang kita warisi ini, yakni perjuangan untuk tetap membuat Indonesia ada dan berjaya di pelataran negeri sendiri dan di pentas dunia.
ADVERTISEMENT
Kreasi adalah bagian dari pembangunan kebangsaan, bagian dari pelestarian peradaban kita, dan bagian dari upaya pembentukan kebahagian kita sebagai manusia-manusia Indonesia. Karena kita bahagian menjadi bagian dari Indonesia, karena kita bahagian menjadi anak-anak Ibu Pertiwi, maka kita terus berkreasi untik mengabdi kepadanya. Mengapa? Karena kreasi mempu membuat peradaban tetap bergerak maju, bukan mundur dan punah. Karena kreasi mampu membuat Ibu Pertiwi tetap tegar berdiri bersama negara-negara lain di dunia.
Namun, kreasi tanpa ilmu adalah kesia-siaan. Jadi, kita harus bersepakat bahwa kita akan menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakar kreasi. Sementara itu, ilmu pun terus berkembang. Anak muda - anak muda pun harus terus didorong untuk menguasainya, menyesuaikan diri dengannya, dan menyesuaikan aplikasi keilmuan dengan kebutuhan-kebutuhan negara kita.
ADVERTISEMENT
Dengan ilmu pengetahuan, anak muda harus tulua dan jujur melihat persoalan bangsa, melihat berbagai permasalah yang ada di Indonesia dan bersemangat untuk mengambil bagian di dalam menemukan penyelesaian-penyelesaianya. Dengan cara apa? Yakni dengan berkreasi, terus mencipta dan berkarya sesuai keilmuan masing-masing. Kemudian biarkan kreasi-kreasi tersebut lahir sebagai saluran eksistensinya.
Karena itulah mengapa kami merasa kreasi adalah suatu proses dan hasil yang harus dilakukan anak muda untuk ditunjukan kepada Ibu Pertiwi. Anak muda memang harus menunjukan bahwa segala daya dan upaya yang telah dilakukan para founding father Indonesia bisa kita lanjutkan dengan gegap gempita.
Ruang-ruang berkreasi harus ditingkatkan. Bermula dari Open Lab, dan saya harapkan terus bermunculan open lab open lab lainya. Karena spirit-spirit pembaruan harus terus ditumbuhkan dan disebarluaskan dengan kreasi-kreasi yang nyata. Ada begitu banyak ada muda di negeri ini. Dengan arti kata, akan ada begitu banyak potensi kreasi-kreasi yang bisa dilahirkan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, saya berpendapat, insentif dan support nyata dari pemerintah harus semakin ditingkatkan. Sehingga semua kebijakan harus di-design agar selalu ramah kepada kreasi dan ramah kepada pengembangan diri anak muda-anak muda Indonesia. Karena di tangan anak muda lah masa depan negeri ini dipertaruhkan. Anak muda akan menjadi penata rias wajah Ibu Pertiwi esok hari. Anak muda akan menentukan apakah negeri ini akan tertinggal atau sejajar atau melampau bangsa-bangsa lain.
Last but not least, kreasi adalah juga penampakan daya saing. Oleh karenanya, minim kreasi bisa berarti minim daya saing. Jadi apa yang kami lalukan sebenarnya dalam bahasa lain adalah juga ikut aktif dalam mendorong daya saing anak muda Indonesia. Karena daya saing yang baik akan menjadi landasan kreasi agar berbagai inovasi atau segala rupa pembaruan dan penciptaan muncul ke permukaan.
ADVERTISEMENT
Jadi, sebagai generasi-generasi yang beruntung dilahirkan di negeri ini dan bersyukur memiliki para founding father yang luar biasa, berjuang untuk terus mencipta, berkreasi, dan berinovasi adalah tanggung jawab kita. Berjuang untuk terlibat terus-menerus dalam mengkreasi berbagai hal yang dibutuhkan adalah sebentuk cinta yang paling nyata kepada Ibu Pertiwi. Lihat saja, persoalan dan peluang datang silih berganti, terkadang bahkan bersamaan. Oleh karenanya, tidak ada istilah berhenti untuk bekreasi.
Karena kreasi adalah juga segala daya dan upaya kita untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di negeri ini. Dan kreasi akan menemani kita untuk menyongsong masa depan Indonesia yang jauh lebih baik. Kepada semua generasi Muda Indonesia, di mana pun berada, saya menghimbau, "Mari kita buktikan dan tunjukan nasionalisme kita kepada sesama dan kepada dunia di luar sana. Selamat Berkreasi. Selamat Berjuang. Salam Indonesia***
ADVERTISEMENT