Konten dari Pengguna

Enak!!! Dumbeg Makanan Tradisional Khas Rembang

Diva Azkya Selma Joullya
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Semarang
20 November 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diva Azkya Selma Joullya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dumbeg merupakan makanan tradisional khas Rembang Jawa Tengah. Memiliki sejarah dan filosofi yang menarik, makanan ini terbuat dari tepung beras, gula jawa, santan kelapa, yang berbentuk unik yaitu mengerucut runcing yang terbungkus daun lontar, dengan tekstur yang kenyal.
Dumbeg yang sudah matang terbungkus daun lontar. Gambar diambil oleh @divazky (Diva Azkya Selma Joullya)
zoom-in-whitePerbesar
Dumbeg yang sudah matang terbungkus daun lontar. Gambar diambil oleh @divazky (Diva Azkya Selma Joullya)
Konon katanya, Dumbeg dipercaya menjadi makanan kesukaan para wali saat berdakwah di Pulau Jawa pada abad ke-15 hingga ke-16. Sebab, kawasan pantura sangat strategis sebagai pusat perdagangan, jalur diplomasi internasional melalui maritim.
ADVERTISEMENT
Di Kabupaten Rembang, Desa Pohlandak dikenal sebagai pemproduksi makanan Dumbeg yang enak. Dumbeg menjadi jajanan yang wajib ada saat perayaan tradisi sedekah bumi, karena Dumbeg adalah simbol harapan untuk keberkahan dan kesuburan dalam kehidupan keluarga maupun dalam komunitas yang luas.
Salah satu pemproduksi Dumbeg di Pohlandak yaitu Dumbeg Bu Tun (Mbak Heni). Gambar diambil oleh @divazky (Diva Azkya Selma Joullya)
Bahan untuk pembuatan Dumbeg tidak sembarangan bahan tetapi bahan yang digunakan untuk membuat Dumbeg ada simbolis-simbolis tersendiri yaitu : Beras ketan dianggap sebagai lambang perekat atau ikatan kuat dalam hubungan keluarga atau komunitas, sementara gula aren memberikan rasa manis yang melambangjan kebahagiaan, santan sebagai bahan pelengkap melambangkan kesucian dan keikhlasan.
Cara membuat Dumbeg yaitu dengan mencairkan gula aren dan gula pasir terlebih dahulu lalu dicampurkan dengan adonan yang berisi tepung tapioka, tepung beras dan garam aduk hingga merata dengan menuangkan air secukupnya, selanjutnya adonan dituangkan kedalam wadah Dumbeg yang berbentuk kerucut kukus dengan posisi berdiri dan di ikat selama kurang lebih satu jam hingga matang, Dumbeg siap dinikmati.
Proses pengukusan Dumbeg dengan posisi berdiri. Gambar diambil oleh @divazky (Diva Azkya Selma Joullya)