Jepang dan Bencana

Diva Diandra
Mahasiswa Studi Kejepangan Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2022 14:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diva Diandra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Evgeny Tchebotarev: https://www.pexels.com/photo/photo-of-houses-2187605/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Evgeny Tchebotarev: https://www.pexels.com/photo/photo-of-houses-2187605/
ADVERTISEMENT
Diva Diandra Maitreya
Studi Kejepangan
Fakultas Ilmu Budaya
ADVERTISEMENT
Jepang sebagai salah satu negara terbesar di Asia dan terkenal akan budaya, pop culture, dan teknologinya. Hal tersebut tidak menghindarkan Jepang dari ancaman bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Bencana merupakan peristiwa yang dapat terjadi karena faktor alam dan/atau nonalam yang dapat mengancam makhluk hidup maupun lingkungan sekitar peristiwa tersebut terjadi. Sebagai contoh bencana alam yang sering dihadapi oleh Jepang adalah gempa bumi.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi, atau pelepasan energi secara tiba-tiba dari dalam permukaan bumi yang menciptakan gelombang seismik. Jepang menjadi negara yang rawan gempa bumi karena berada di Jalur Ring of Fire. Jalur Ring of Fire adalah jalur fiktif berbentuk tapal kuda yang mengelilingi Samudra Pasifik dan memiliki banyak gunung berapi aktif. Jepang adalah tempat pertemuan lempeng Amerika Utara, Pasifik, Eurasia, dan Filipina.
ADVERTISEMENT
Bencana alam lain yang terjadi di Jepang dan dapat disebabkan oleh gempa bumi adalah tsunami. Kata tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang, yaitu 津波yang berarti gelombang besar di pelabuhan. Definisi tsunami secara umum adalah gelombang laut besar yang disebabkan oleh pusaran bawah laut yang disebabkan oleh pergerakan lempeng, tanah longsor, letusan gunung berapi, dan hujan meteor. Tsunami dapat menyebar dengan kecepatan yang sangat tinggi dan mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter. Tsunami terbesar yang tercatat di Jepang adalah tsunami di lepas pantai Pasifik Tohoku pada tahun 2011(東北地方太平洋沖地震). Pada pukul 2.46 waktu setempat, Gempa bumi yang menyebabkan tsunami tersebut tercatat berkekuatan 7 berdasarkan skala intensitas seismik Badan Meteorologi Jepang di Prefektur Miyagi utara, Jepang. Pusat gempa berada 130 km sebelah timur Kota Sendai, Prefektur Miyagi, 30 km di kedalaman Samudra Pasifik. Tsunami yang menghantam pantai mempengaruhi prefektur Iwate di sebelah utara prefektur Miyagi dan prefektur Fukushima, Ibaraki dan Chiba di sepanjang pantai Pasifik di sebelah selatan prefektur Miyagi. Pencarian korban tewas dan hilang dilakukan, dan jumlah total korban jiwa diumumkan telah mencapai 28.500 orang.
ADVERTISEMENT
Tsunami Tohoku menambah penderitaan rakyat Jepang karena menyebabkan kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima. Zona evakuasi pun semakin diperluas hingga radius 20 km di sekitar PLTN. Terjadi serangkaian ledakan kimia yang merusak bangunan. Bahan radioaktif mulai bocor ke atmosfer dan Samudra Pasifik, yang menyebabkan evakuasi dan perluasan zona eksklusi. 16 pekerja terluka dalam ledakan tersebut dan puluhan lainnya terpapar radiasi saat mereka mencoba mendinginkan reaktor dan menstabilkan fasilitas tersebut.
Karena sering mengalami gempa bumi, jadi agar Jepang menjadi negara yang siap menghadapi gempa bumi, mau tidak mau Jepang harus mampu menghadapi bencana ini. Teknologi tahan gempa seperti rumah kayu, peredam minyak, pipa baja, beton bertulang, dan tiang pancang dengan kedalaman lebih dari 50 meter juga digunakan. Pelatihan kesiapsiagaan gempa bumi merupakan mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah sejak bayi hingga dewasa. Mereka dilatih untuk tidak panik dan dilatih untuk melindungi diri mereka sendiri dengan bersembunyi di bawah meja dan mencari jalan keluar dengan cara yang tenang dan aman.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Jepang menyediakan media yang dapat memberikan informasi dan peringatan ketika terjadi bencana melalui televisi, gadget, dan sistem pengeras suara, media tersebut dikenal dengan sebutan J-Alert. Peringatan berbunyi 5-10 detik sebelum gempa bumi terjadi, memberikan waktu bagi semua orang untuk mencari tempat yang aman. Peringatan dengan bunyi "Jishin desu!" berarti "Ada gempa bumi" sampai gempa bumi berhenti. Jaringan Shinkansen Jepang dilengkapi dengan sensor seismik yang menghentikan kereta api jika mereka merasakan goncangan.
Terdapat sistem pembuangan limbah yang mengumpulkan banjir dari badai dan tsunami dan membuangnya ke Sungai Edo. Pemerintah Jepang memberikan panduan untuk bertahan hidup dari bencana alam dengan panduan persiapan ransel darurat dengan senter, obat-obatan, selimut, masker, tali, radio, toilet portabel, dan sejumlah makanan untuk setiap rumah tangga. Perlengkapan darurat ini cukup untuk membuat seseorang tetap hidup selama 3-7 hari. Setiap tempat penampungan, seperti gimnasium sekolah, dilengkapi dengan helm, selimut, senter, makanan, dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.
ADVERTISEMENT
Dengan semakin majunya teknologi suatu bangsa, tidak menjamin bangsa tersebut untuk terhindar dari bencana. Namun dengan kekuatan teknologi, bangsa tersebut dapat kembali lagi dari keterpurukan dan mampu mengantisipasi apabila bencana tersebut kembali lagi. Jepang memanfaatkan kemajuan teknologinya untuk bangkit dan semakin berkembang setelah menghadapi bencana-bencana yang dialami. Hal ini perlu dicontoh oleh seluruh negara di dunia untuk menjamin keselamatan negara tersebut dan seisinya.
Sumber:
Beautyjournal.id. (2018, 3 Oktober). 5 Cara yang Dilakukan Jepang dalam Mengantisipasi Gempa Bumi. Diakses pada 15 September 2022, dari https://journal.sociolla.com/lifestyle/cara-jepang-mengantisipasi-gempa-bumi
Detik.com. (2021, 29 November). Jepang Dikenal Sering Mengalami Gempa Bumi, Kenapa Ya?. Diakses pada 15 September 2022, dari https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5832014/jepang-dikenal-sering-mengalami-gempa-bumi-kenapa-ya
Kompas.com. (2018, 2 Oktober). Rawan Bencana, Ini 8 Cara Jepang Mitigasi Gempa dan Tsunami. Diakses pada 15 September 2022, dari https://internasional.kompas.com/read/2018/10/02/14212651/rawan-bencana-ini-8-cara-jepang-mitigasi-gempa-dan-tsunami?page=all.
ADVERTISEMENT