Konten dari Pengguna

Kelompok Wanita Tani Karya Mandiri: Bukti Kemandirian Perempuan Desa

DIVA PUTRI PRAHESTI
Saat ini saya sedang menjalani pendidikan di Universitas Negeri Semarang dengan program studi Pendidikan Sejarah
3 April 2025 10:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DIVA PUTRI PRAHESTI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah arus modernisasi dan berbagai ekonomi, kelompok ibu-ibu di Desa Karangreja, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, membuktikan bahwa kemandirian tidak selalu bergantung pada bantuan pemerintah. Kelompok Wanita Tani (KWT) di desa ini berkembang berkat semangat gotong royong yang tinggi dan semangat serta tekad yang kuat untuk membangun ekonomi berbasis pertanian secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Keunikan dari KWT Karangreja terletak pada inisiatif mereka yang berasal dari masyarakat. "KWT ini saya berharap untuk mendapatkan bantuan dari pemerinntah sehingga berjalan dengan maksimal walaupun dari ibu-ibu sudah menjalankan dengan semangat setiap hari sabtu dan minggu, kadang juga bisa setiap hari" ucap ketua dari KWT Karya Mandiri yaitu Ibu Atin (02/4). walaupun tanpa subsidi atau program bantuan resmi, para ibu ini mampu menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan. Mereka mengembangkan berbagai produk hasil pertanian, seperti Sayur Cesim, Cabe, dan Tomat yang bernilai ekonomi lumayan tinggi untuk dijual-belikan.
diambil langsung dari lahan pertanian yang di tanam sendiri oleh ibu-ibu KWT Karya Mandiri, sebagai contoh yaitu sayur cesim.
Kemandirian ini juga menunjukkan bahwa Perempuan desa memiliki peran strategis dalam membangun ekonomi lokal. Tanpa menunggu bantuan eksternal mereka berinovasi dengan metode bertani yang lebih efisien, dengan berbagi ilmu secara mandiri yang sudah mereka ketahui bagaimana caranya agar pertanian yang mereka jalankan menghasilkan hasil yang maksimal. selain itu juga membangun jaringan pemsaran yang cukup luas baik di pasar hingga digital.
ADVERTISEMENT
Pemerintah seharusnya menjadikan KWT karangreja sebagai contoh bagaimana masyarakat bisa berkembang dengan inisiatif sendiri. Alih-alih bergantung pada bantuan, mereka menunjukkan bahwa keberhasilan bisa diraih dengan kerja keras dan solidaritas. ke depannya, dukungan berupa akses pelatihan, pasar yang lebih luas dan bantuan teknologi dari berbagai pihak tentu akan semakin mendorong pertumbuhan mereka.
Kisah KWT Karya Mandiri dari desa Karangreja ini menjadi inspirasi bahwa perempuan desa bukan hanya pelengkap dalam kehidupan ekonomi, tetapi juga aktor utama dalam menciptakan perubahan. Mereka bukan hanya bertani untuk bertahan, tetapi juga untuk maju dan berkembang.